(Minghui.org) Untuk memperingati 25 tahun upaya praktisi Falun Gong dalam mengakhiri penganiayaan di Tiongkok, praktisi dari Wilayah Metropolitan Rhine-Neckar Jerman mengadakan kegiatan untuk meningkatkan kesadaran di jalan populer Hauptstrasse di Heidelberg pada tanggal 13 Juli 2024. Mereka memperagakan latihan, mengumpulkan tanda tangan, berbagi informasi tentang Falun Gong, dan menyerukan diakhirinya penganiayaan yang sedang berlangsung oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Praktisi mengadakan kegiatan untuk memperkenalkan Falun Gong dan meningkatkan kesadaran akan penganiayaan selama acara sehari penuh di Heidelberg di barat daya Jerman pada tanggal 13 Juli 2024.

Hauptstrasse (“Jalan Utama”) adalah jalan utama Heidelberg yang panjangnya 1,8 kilometer (1,1 mil) dan merupakan salah satu zona pejalan kaki tertua dan terpanjang di Eropa. Ini adalah area perbelanjaan yang populer dan memiliki berbagai bangunan bersejarah.

Acara praktisi hari itu menarik sejumlah orang untuk mempelajari tentang Falun Gong, menonton peragaan latihan, dan menandatangani petisi.

Orang-orang belajar tentang Falun Gong dan penganiayaan PKT.

Orang-orang menandatangani petisi untuk mendukung upaya praktisi mengungkap penganiayaan.

Pemilik Perusahaan: “Prinsip Falun Gong Sangat Bijaksana”

Monicá Oliveira setuju dengan prinsip-prinsip Falun Gong.

Monicá Oliveira, penduduk asli Brasil, telah lama tinggal di Jerman dan memiliki agen tenaga kerja serta agen pelatihan bahasa. Ia menyaksikan demonstrasi latihan dan membaca poster yang menggambarkan penganiayaan dan berbagai cara penyiksaan. Ia kemudian menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya penganiayaan.

Ia juga belajar bahwa Sejati, Baik, dan Sabar adalah nilai-nilai inti Falun Gong. “Saya memahami bahwa kasih sayang adalah dasar dari segalanya. Itu adalah jiwa. Tanpa belas kasih, anda tidak dapat mencapai toleransi,” katanya.

"Ketika orang memperoleh peningkatan spiritual melalui kultivasi (Falun Gong), sejak saat itu, mereka tidak lagi dikendalikan olehnya (PKT). PKT kemudian akan menindasnya.

“Rezim suatu negara tidak boleh mengendalikan pikiran rakyatnya. Saya pikir prinsip-prinsip Falun Gong sangat bijaksana. Falun Gong seharusnya legal di Tiongkok,” kata Oliveira.

“Kita Harus Bersatu dan Menghentikan Pembunuhan Kejam Seperti Ini Bersama-sama”

Keller tinggal di Heidelberg dan mengajar prasekolah sebelum pensiun.

“Sangat kejam mengambil organ dari tubuh orang-orang yang masih hidup. Itu mengingatkan saya pada bagaimana kaum Fasis membunuh orang-orang Yahudi selama Perang Dunia II. Ibu saya bekerja di kamp konsentrasi Nazi, dan dia bercerita kepada saya tentang beberapa hal yang terjadi di sana. Itu benar-benar menakutkan,” katanya.

“Saya tidak pernah menyangka hal seperti ini akan terjadi di abad ke-21 saat ini. Saya mendengar bahwa penganiayaan telah berlangsung selama 25 tahun. Kita semua dan pemerintah kita harus bersatu dan menghentikan pembunuhan kejam semacam ini.

“Seorang praktisi memberi tahu saya bahwa berlatih Falun Gong dapat menyembuhkan penyakit tanpa pengobatan. Ketika orang sakit, mereka tentu harus minum obat dan disuntik. Seperti saya, punggung saya sering terasa sakit dan saya perlu fisioterapi. Ini pertama kalinya saya mendengar bahwa orang dapat memperoleh tubuh yang sehat melalui cara mereka sendiri (kultivasi). Sungguh ajaib.

“Latihan ini terlihat sangat damai dan lembut. Saya juga ingin mencobanya,” kata Keller. Ia menuliskan lokasi dan waktu latihan di Heidelberg dan Manheim, dan berkata bahwa ia akan pergi dan mencoba sendiri Falun Gong.

“Jerman Juga Harus Berbicara untuk Membela Hak Asasi Manusia”

Marc Jung menandatangani petisi dan menyuarakan dukungannya.

Marc Jung, yang bekerja di bidang pendidikan, membaca selebaran yang dibagikan oleh para praktisi. Ia mengatakan bahwa hal itu membuatnya merasa sangat sedih, “Sangat disayangkan bahwa masih ada penindasan di Tiongkok. Saya baru saja menandatangani petisi (menentang pengambilan organ secara paksa), karena tidak seorang pun seharusnya hidup dalam kondisi seperti ini,” katanya.

“Saya pikir negara sekuat Jerman juga harus berani bersuara dan membela hak asasi manusia,” kata Jung.

“Kami Benar-benar Mendukung Anda”

Sekelompok anak laki-laki mampir dan berbicara dengan para praktisi. Salah seorang berkata, “Saya seorang siswa SMA, tahun ini berusia 16 tahun, jadi sayangnya belum dewasa. Sangat disayangkan saya tidak dapat menandatangani (petisi) hari ini. Namun, kami sangat mendukung anda.”

Sebelum acara berakhir pada malam hari, sepasang suami istri yang sedang bersepeda mampir dan menandatangani petisi.