(Minghui.org) Praktisi Falun Gong mengadakan rapat umum di depan kedutaan Tiongkok di Brussels, Belgia pada tanggal 17 Juli 2024, menyerukan diakhirinya penganiayaan yang telah berlangsung selama 25 tahun oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT).

PKT telah mengerahkan segala cara untuk menganiaya Falun Gong: memalsukan, menipu orang, memfitnah Falun Gong, dan lain-lain. Cara-cara tersebut sangat kejam. Dengan perintah “mencemarkan nama baik mereka, membuat mereka bangkrut secara finansial, dan menghancurkan mereka secara fisik,” mantan ketua PKT Jiang Zemin berusaha melenyapkan Falun Gong dalam tiga bulan. Namun, setelah 25 tahun, praktisi Falun Gong di seluruh dunia tidak pernah berhenti memprotes penganiayaan dan meningkatkan kesadaran akan kebrutalan tersebut. Semakin banyak negara dan warga yang mengecam penganiayaan yang dilakukan oleh PKT dan mendukung upaya praktisi Falun Gong.

Praktisi melakukan aksi damai di depan kedutaan besar Tiongkok di Brussels, Belgia

Direktur Himpunan Falun Dafa Belgia: Semakin Banyak Orang Menyadari Sifat PKT

Nico Bijnens, Direktur Himpunan Falun Dafa Belgia, berbicara pada rapat umum tersebut. Dia berkata, “Berdasarkan pengetahuan saya, bukanlah suatu kebetulan bahwa PKT menganiaya Falun Gong. Bagi orang Barat, pada awalnya sulit untuk memahami mengapa PKT ingin menganiaya sekelompok orang yang bermeditasi dan berusaha keras untuk hidup berdasarkan prinsip Sejati, Baik, dan Sabar. Faktanya, untuk memahami hal ini, kita harus berusaha keras untuk memahami tindakan Partai Komunis Tiongkok setelah Partai Komunis Tiongkok mengambil alih kekuasaan.

“Seperti yang disebutkan dalam Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis, ‘Sepanjang sejarah PKT, segala sesuatu yang disentuhnya telah dirusak oleh kebohongan, perang, kelaparan, tirani, pembantaian, dan teror.’ Faktanya, itulah yang terjadi. Berbagai gerakan PKT menganiaya banyak orang Tiongkok hingga meninggal.

“Sekarang, semakin banyak orang di komunitas internasional yang memahami sifat jahat PKT. Baru-baru ini, Parlemen Eropa dan Kongres AS mengeluarkan resolusi untuk mengutuk pengambilan organ paksa dari praktisi Falun Gong dan mengutuk penganiayaan,” katanya.

Nico Bijnens, Direktur Himpunan Falun Dafa Belgia, memberikan pidato pada rapat umum tersebut

Bijnens memperkenalkan dalam pidatonya, “Prinsip-prinsip kultivasi Falun Gong, Sejati, Baik, dan Sabar, melalui lima perangkat latihan, telah mendapatkan dukungan dari orang-orang Barat. Begitu banyak orang yang memperoleh manfaat secara fisik dan mental dari berlatih Falun Gong. Ada banyak orang seperti itu di sekitar saya. Begitu banyak orang menghindari narkoba, berhenti merokok dan minum minuman keras, mengubah sifat mudah tersinggung, memperoleh keluarga dan lingkungan kerja yang lebih harmonis, dll. Mematuhi prinsip membuat mereka bahagia dalam hidup dan mencapai kesehatan yang lebih baik. Teks utama Falun Gong, Zhuan Falun, telah diterjemahkan ke lebih dari empat puluh bahasa dan menyebar ke seluruh dunia. Ini sangat disukai oleh mereka yang membacanya.

“Kami menghargai kesempatan untuk berkultivasi secara bebas. Namun, kami merasa memiliki kewajiban untuk membela dan berdiri bersama rekan-rekan praktisi Tiongkok yang dianiaya, serta mengungkap kebenaran dan menentang penganiayaan,” katanya.

“Falun Gong Harus Terus Maju

Gabriela (kiri) berkata bahwa dia ingin belajar Falun Gong.

Gabriela adalah seorang apoteker yang bekerja di sebuah perusahaan farmasi. Dia berfokus pada penyakit pernapasan kronis. Dia melewati lokasi acara, yang berada di lokasi yang sama tahun lalu, dan tempat dia pertama kali mendengar tentang Falun Gong. Namun, dia kehilangan brosurnya. Ketika dia melihat praktisi dari kejauhan, dia segera mendekat.

Gabriela berkata, “Saya tahu Sejati-Baik-Sabar sangat baik dan juga sangat penting bagi umat manusia dan setiap orang. Sangat penting!” Dia berkata dia berharap bisa belajar Falun Gong di tempat latihan sesegera mungkin.

Setelah mengetahui bahwa penganiayaan telah berlangsung selama 25 tahun, dia berkata, “Lebih dari dua puluh tahun yang lalu, saya tinggal di Rumania, jadi saya tahu apa artinya dan betapa sulitnya.”

“Saya pikir Falun Gong harus terus berjalan. Saya mengagumi keberanian praktisi Falun Gong,” kata Gabriela.

Praktisi Belgia: Lingkungan Bebas bagi Praktisi Tiongkok

Wilfried Duchamps

Wilfried Duchamps berbicara tentang perjalanan kultivasinya, “Saya orang Barat. Saya tidak mempunyai hambatan apa pun ketika mulai berlatih Falun Dafa. Saya sepenuhnya menerima semua prinsip yang diajarkan dalam Zhuan Falun. Saat itu bulan Desember 2006 ketika istri dan anak perempuan saya mengetahui tentang Falun Dafa secara kebetulan. Kami pergi ke tempat latihan dan memulai perjalanan kultivasi kami.

“Hidup saya berubah. Saya melakukan yang terbaik untuk hidup berdasarkan prinsip Sejati, Baik, dan Sabar. Ketika PKT mulai menganiaya Falun Gong, kami mulai mengungkap penganiayaan brutal ini kepada lebih banyak orang, berharap bersama-sama kita dapat menghentikan penganiayaan ini dan memungkinkan praktisi di Tiongkok untuk dapat berlatih dengan bebas seperti yang kami lakukan. Seluruh keluarga kami mulai berpartisipasi dan mengatur acara untuk memberi tahu lebih banyak orang tentang penganiayaan ini.

“Berpartisipasi dalam acara di depan kedutaan Tiongkok hari ini, saya berharap praktisi yang tinggal di Tiongkok dapat berlatih di lingkungan yang damai dan tidak lagi dianiaya,” katanya.