(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa mengunjungi enam kota di Slovakia bagian tengah dan timur, satu demi satu, dari tanggal 26 Juli hingga 2 Agustus 2024. Mereka meingkatkan kesadaran orang-orang terhadap penganiayaan yang sedang berlangsung oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap Falun Dafa di Tiongkok dan juga memperkenalkan latihan spiritual tersebut kepada orang-orang. Mereka mengunjungi tempat-tempat wisata utama di Banská Bystrica, Brezno, Lučenec, Rimavska Sobota, Rožňava, dan Košice.

Para praktisi memperagakan latihan Falun Dafa (juga disebut Falun Gong) dan memperkenalkan latihan tersebut kepada penduduk dan wisatawan. Mereka mengumpulkan tanda tangan pada petisi yang menyerukan diakhirinya penganiayaan dan meningkatkan kesadaran akan kekejaman yang terus dilakukan oleh rezim PKT. Lebih dari 1.000 orang menandatangani petisi untuk mendukung para praktisi yang menyerukan diakhirinya penganiayaan. Surat kabar setempat melaporkan acara tersebut.

 

Praktisi berbicara tentang penganiayaan yang sedang berlangsung kepada orang-orang di Lučenec. 

Praktisi memperkenalkan Falun Dafa kepada orang-orang di Košice dan meningkatkan kesadaran tentang penganiayaan di Tiongkok

Warga Slowakia Menandatangani Petisi yang Menyerukan Diakhirinya Penganiayaan

Tur dimulai di Lapangan SNP di Banská Bystrica pada 26 Juli. Setelah praktisi memasang poster informasi, seorang wanita mampir ke meja petisi dan menyebutkan bahwa dia menandatangani petisi tahun lalu. Dia berharap penyiksaan dan penganiayaan ini akan segera berakhir, dan terus berdoa untuk para praktisi.

Sepasang suami istri juga mampir ke meja tersebut dan wanita itu, yang hampir buta, memutuskan untuk menandatangani petisi. Suaminya membantunya.

Sekelompok remaja mendatangi praktisi di Lapangan Jenderal Štefánik di Brezno pada 29 Juli. Mereka mengetahui fakta penganiayaan dari praktisi dan menandatangani petisi untuk menunjukkan dukungan mereka. Kemudian, mereka juga mencoba latihan meditasi Falun Dafa.

Seorang wanita lain telah menerima brosur beberapa waktu lalu dan mengetahui tentang penganiayaan tersebut. Dia senang dapat menandatangani petisi. Dia senang bahwa gerakan petisi juga telah sampai di Brezno. Dia berharap para praktisi dapat mengumpulkan banyak tanda tangan yang akan membantu mengakhiri penganiayaan.

Para praktisi pergi ke Lapangan Republik di Lučenec pada 30 Juli 2002. Seorang ibu dan putrinya melihat spanduk dan mengetahui tentang praktisi Falun Dafa yang disiksa di Tiongkok. Mereka terkejut. Mereka berdua menandatangani petisi, berharap tanda tangan mereka dapat membantu. Dua gadis kecil dengan rasa ingin tahu mampir ke stan petisi. Mereka menyukai bunga lotus dan pesan Falun Dafa di atasnya. Ketika mereka mendengar tentang penganiayaan, mereka bertanya apakah mereka dapat menandatangani petisi. Mereka pergi sambil memegang brosur. Mereka berjanji untuk memberi tahu orang tua mereka tentang kekejaman yang dilakukan terhadap praktisi Falun Dafa di Tiongkok.

Seorang Wanita Tua Mengatakan Bahwa Belum Ada Cukup Perbuatan Baik yang Mendukung

Seorang pria di kursi roda dan istrinya menandatangani petisi segera setelah membaca spanduk yang menceritakan tentang penganiayaan tersebut. Para praktisi berada di Lapangan Utama Rimavska Sobota pada 31 Juli. Mereka terkejut ketika mendengar tentang penganiayaan yang dilakukan oleh PKT terhadap para praktisi. Mereka mengatakan bahwa mereka terus berharap kepada para praktisi bahwa PKT harus jatuh dan menghadapi konsekuensi dari tindakan mereka. Pria itu berkata, “Mengapa tidak ada yang mengecam mereka?”

Seorang wanita tua mengambil brosur. Setelah mendengarkan seorang praktisi menjelaskan fakta kepadanya, dia berkata bahwa dia akan kembali untuk menandatangani petisi. Beberapa saat kemudian dia kembali untuk menandatangani petisi, sambil berkata bahwa belum ada cukup perbuatan baik yang mendukung.

Para praktisi keesokan harinya pergi ke Lapangan Rožňava di Miners. Editor surat kabar setempat, Rožňavské Noviny, datang ke acara tersebut dan menulis artikel tentang penganiayaan yang dilakukan oleh rezim Tiongkok, yang kemudian dipublikasikan oleh kota Rožňava di situs webnya. Reporter tersebut melaporkan fakta-fakta penganiayaan tersebut serta pengambilan organ paksa oleh PKT di Tiongkok. Laporan tersebut juga mencantumkan versi daring petisi para praktisi agar para pembaca dapat menandatanganinya.

Tangkapan layar dari sebuah artikel di Rožňavské noviny (Berita Roznava), berjudul “Berjuang untuk Kebebasan di Rožňava: Aksi Damai Mengungkap Penganiayaan terhadap Falun Gong di Tiongkok”

Kegiatan berlanjut di Jalan Utama di Košice pada 2 Agustus. Meskipun cuaca panas, banyak orang dari segala usia yang datang. Sebuah band jalanan besar bermain di dekatnya pada akhir hari. Para anggota band melewati meja petisi dan para praktisi saat mereka meninggalkan tempat itu. Hampir semua anggota band memutuskan untuk mendukung petisi tersebut.

Latar Belakang: Apa Itu Falun Dafa dan Mengapa PKT Menganiayanya?

Falun Dafa pertama kali diperkenalkan ke publik oleh Guru Li Hongzhi di Changchun, Tiongkok, pada tahun 1992. Latihan spiritual ini kini dipraktikkan di lebih dari 100 negara dan wilayah di seluruh dunia. Ajarannya didasarkan pada prinsip Sejati, Baik, Sabar. Jutaan orang yang telah mengikuti ajaran dan latihan ini telah mengalami peningkatan kesehatan dan kesejahteraan.

Jiang Zemin, mantan pimpinan Partai Komunis Tiongkok (PKT), menganggap semakin populernya disiplin spiritual ini sebagai ancaman terhadap ideologi ateis PKT. Pada tanggal 20 Juli 1999, dia mengeluarkan perintah untuk memberantas praktik tersebut.

Di bawah arahan pribadi Jiang, PKT mendirikan Kantor 610, sebuah organisasi keamanan di luar kerangka hukum yang memiliki kewenangan untuk mengesampingkan sistem kepolisian dan peradilan. Fungsi tunggalnya adalah untuk melaksanakan penganiayaan terhadap Falun Dafa.

Minghui.org telah mengonfirmasi kematian ribuan praktisi sebagai akibat dari penganiayaan selama 25 tahun terakhir. Namun, jumlah sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi, karena sulitnya mendapatkan informasi dari Tiongkok. Banyak praktisi telah dipenjara dan disiksa karena keyakinan mereka.

Ada bukti konkret bahwa PKT merestui pengambilan organ dari praktisi yang ditahan, yang dibunuh untuk memasok industri transplantasi organ Tiongkok.