(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Dafa pada 1998, dan sekarang saya berusia 65 tahun, dalam keadaan sehat, dan penuh energi. Saya salah satu orang paling beruntung di dunia ini.

Karakter saya selalu baik dan lembut, sementara suami saya mempunyai temperamen yang buruk. Jika sesuatu tidak berjalan sesuai keinginannya, dia akan membentak dan memaki saya. Oleh karena itu, kami sering bertengkar. Setiap kali setelah kami bertengkar, suami berbaring di tempat tidur untuk waktu yang lama. Saya sebaliknya menangis, dan harus bekerja di ladang, membawa serta anak-anak kami yang masih kecil. Terutama saat Tahun Baru dan hari libur lainnya, dia selalu punya alasan untuk membentak saya.

Suatu kali setelah bertengkar, saya kembali ke rumah ibu. Saya menulis surat cerai dan ingin mengajukannya ke pengadilan. Saat saya sedang berbicara tentang hal ini dengan seorang tetangga yang datang berkunjung, kami mendengar suara pecah yang keras dan tajam, seperti kaca pecah.

Saya melihat sekeliling dan menemukan cermin bundar retak di tengahnya. Bagaimana cermin itu bisa pecah dengan sendirinya jika tidak ada yang menyentuhnya? Tetangga dengan santai mengucapkan pepatah lama, “Cermin yang pecah dapat dipasang kembali.”

Saya terkejut saat mendengar ini, dan berpikir, “Bukankah ini petunjuk dari Dewa?” Saya kemudian memutuskan untuk tidak mengajukan gugatan cerai. Saya menahan diri dari teriakan dan makian suami. Namun kesehatan saya semakin memburuk. Saya menderita migrain, masalah punggung, linu panggul, dan insomnia. Tekanan mental, rasa sakit fisik, dan kesulitan hidup membuat saya terlihat seperti wanita lanjut usia, meskipun saya baru berusia 30-an.

Dafa Mengubah Hidup Saya

Pada Juni 1998, salah satu saudara perempuan saya datang berkunjung dan membawa buku berharga Zhuan Falun. Dia berkata, “Ada jenis latihan yang disebut Falun Gong [juga disebut Falun Dafa]. Ini sangat efektif dalam menyembuhkan penyakit dan meningkatkan kesehatan. Kamu akan menjadi lebih baik hanya dengan membaca buku.” Saya menjawab, setengah ragu padanya, “Apakah tekanan darah tinggimu sudah disembuhkan?”

Saudara perempuan saya menjawab, “Jauh lebih baik sekarang.” Dia kemudian menceritakan kepada saya tentang salah satu pengalaman kultivasinya, dengan berkata, “Saya sedang merebus air beberapa hari yang lalu. Saat saya memindahkan panci mendidih, pegangannya patah. Jika Guru Li tidak melindungi saya, airnya akan membuat kaki saya melepuh.” Saya merasa bahwa Falun Dafa sungguh ajaib setelah mendengar hal ini.

Saudara perempuan saya meninggalkan buku Zhuan Falun dan meminta saya untuk menyimpan buku berharga itu di tempat yang paling bersih dan mencuci tangan sebelum menyentuhnya. Saya mengikuti instruksinya. Saya tidak punya kebiasaan membaca buku. Jadi saya sesekali membalik beberapa halaman dan tidak terlalu membaca buku tersebut.

Enam bulan kemudian, musim dingin tiba. Saya ingat buku itu lagi. Saya mencuci tangan dan mengeluarkannya. Guru berkata,

“Masih ada satu cara yang dapat mengubah seluruh kehidupan manusia, ini cara satu-satunya, yakni mulai sekarang orang ini menempuh sebuah jalan Xiulian.” (Ceramah 2, Zhuan Falun)

Tiba-tiba saya merasa tersentak, dan arus hangat mengalir ke seluruh tubuh. Saya dengan gembira berkata pada diri sendiri, “Saya ingin berlatih ini!”

Saya segera menemukan tempat latihan setempat. Pada saat itu, pemandangan dari Perjalanan ke Barat sering muncul di benak saya, dimana Raja Kera sedang memanggil gurunya. Setiap kali ini terjadi, saya tidak bisa berhenti menangis. Saya merasa sangat beruntung, “Saya juga mempunyai seorang Guru sekarang!”

Hanya beberapa hari setelah mulai berlatih Falun Dafa, Guru memurnikan tubuh saya. Migrain, herniasi lumbal, linu panggul, dan gejala lainnya hilang! Dalam waktu kurang dari dua minggu, semua penyakit saya hilang. Saya benar-benar merasakan nikmatnya terbebas dari penyakit!

Suatu hari, saya sedang melakukan latihan Dafa perangkat kedua, tiba-tiba saya merasakan energi yang kuat mengangkat saya, dan tumit saya hampir terangkat dari tanah. Saya merasakan sebuah Falun di perut bagian bawah saya berputar, searah jarum jam, lalu berlawanan arah jarum jam.

Kegembiraan saya melampaui kata-kata. Insiden ini meningkatkan kepercayaan diri saya dalam berlatih. Setiap hari saya belajar Fa, melakukan latihan, dan mengharuskan diri mengikuti prinsip Sejati, Baik, Sabar. Suara pertengkaran, teriakan, dan tangisan menghilang dari rumah saya.

Suatu ketika, saya dan suami berencana memupuk pohon apel. Saya mengatakan kepadanya, “Saya pergi dulu, dan nanti kamu membawa pupuknya.” Dia setuju. Saya pergi ke ladang dan mulai menggali lubang. Siang harinya, suami saya masih belum juga muncul. Saya pulang ke rumah dan menemukannya sedang tidur. Saya tidak senang dan memarahinya. Dia melompat seolah-olah disengat tawon, dan mulai mengutuk saya. Meskipun saya tidak membalasnya, saya marah dan menangis.

Saya tiba-tiba teringat bahwa saya adalah seorang praktisi Dafa. Bukankah suami memberi saya kesempatan untuk meningkatkan diri? Saya berhenti menangis dan menenangkan diri. Tidak peduli apa kata suami, saya tidak membiarkan teriakannya mempengaruhi saya. Lalu saya mulai memasak, dan dia berhenti berteriak. Ketika makanan sudah siap, saya memanggilnya untuk makan. Dia berbicara dan tertawa bersama saya seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Saya memahami bahwa sejak karakter saya meningkat, Guru menghapus sebagian karma saya.

Setelah menyaksikan peningkatan saya, suami sangat mendukung saya dalam berlatih Dafa. Ketika penganiayaan dimulai dan polisi datang ke rumah kami untuk mengganggu saya, suami akan memberi tahu mereka betapa baiknya praktisi Dafa. Suami saya pernah mengatakan kepada mereka, “Jika semua orang berlatih Falun Dafa, dan semua orang mengikuti [prinsip Dafa] Sejati-Baik-Sabar, anda polisi tidak diperlukan lagi.”

Suami saya juga diberkati oleh Dafa. Dia dulu menderita bronkitis setiap musim dingin, dan wajahnya menjadi hitam karena obat yang diminumnya. Sejak mendukung Dafa, dia tidak mengalami masalah tersebut selama lebih dari 20 tahun. Dia juga dengan mudah berhenti merokok dan minum. Dia sekarang sangat sehat, dengan kulit kemerahan. Usianya hampir 70 tahun, namun ada pula yang mengatakan dia terlihat seperti pria berusia 50an.

Dafa Memberkati Desa Saya

Semua orang di desa saya tahu bahwa praktisi Dafa adalah orang baik, dan banyak yang telah mundur dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan organisasi pemudanya. Kapan pun penduduk desa perlu mempekerjakan seseorang untuk melakukan sesuatu, mereka mencari kami, para praktisi. Kadang-kadang beberapa keluarga mengantri mencari praktisi dan mereka lebih memilih menunggu beberapa hari lagi, karena mereka tahu praktisi Dafa orang yang jujur.

Selama pandemi, hanya satu penduduk desa yang meninggal karena COVID, dan orang tersebut belum mundur dari PKT dan/atau organisasi pemuda afiliasinya. Seorang penduduk desa berkata kepada praktisi, “Karena desa kami memiliki orang-orang baik seperti anda, kami semua diberkati dan dilindungi!”

Seorang praktisi pernah menjual anggur di pasar. Dia menasihati seorang pria untuk mundur dari PKT tetapi pria tersebut tidak mempercayainya. Sepasang suami istri dari desa kami juga menjual anggur di sana. Sang istri menghampiri pria tersebut dan berkata: “Tuan, anda harus percaya padanya. Dia adalah orang terbaik di desa kami.” Setelah mendengar hal ini, pria tersebut setuju untuk mundur dari Partai.

Suatu ketika seorang pemuda membeli anggur dari saya di pasar. Setelah saya menimbang buah anggur dan menyerahkannya kepadanya, dia berkata, “Saya tinggal di dekat sini. Saya akan kembali jika ternyata anda tidak memberi saya cukup anggur.”

Saya menjawab, “Jangan khawatir, biarkan saya menimbangnya lagi untuk anda. Saya berlatih Falun Dafa. Anda hanya akan menemukan bahwa saya memberi anda lebih banyak.”

Begitu pria itu mendengar saya berlatih Falun Dafa, dia langsung berkomentar, “Oh maaf, tidak perlu.” Dia mengatakan kepada saya bahwa dia mempunyai seorang teman yang berlatih Dafa, dan berkata, “Dia adalah orang yang sangat baik, tidak seperti apa yang dikatakan di TV.”

Lulus Ujian dalam Tiga Hari

Saya membantu merawat cucu saya di Beijing pada tahun 2000, sementara putra saya dan istrinya sedang menjalankan bisnis di kota lain. Setiap pagi, saya mengantar cucu ke halte bus pada pukul 06.30 agar dia bisa naik bus ke sekolah. Setelah itu, saya akan pergi ke distrik lain untuk menjemput anak pasangan lain dan membawanya ke taman kanak-kanak. Kemudian saya akan pergi ke rumah lain untuk membantu sebagai pekerja harian.

Pada suatu hari Minggu, saya bangun di pagi hari, pergi ke kamar mandi, dan ternyata tinja saya berwarna hitam. Jantung saya berdetak kencang. Saya bertanya-tanya apakah itu pendarahan gastrointestinal lagi, seperti yang terjadi beberapa tahun sebelumnya. Biasanya, jika seseorang mengalami pendarahan saluran cerna, mereka akan dirawat di rumah sakit, berbaring di tempat tidur, tidak makan atau minum, dan hanya dapat menerima infus sampai tinja berwarna hitam tersebut hilang. Namun saya adalah seorang praktisi Dafa. Saya memahami bahwa ini adalah Guru yang sedang memurnikan tubuh saya. Jadi seperti biasa, saya memasak dan sarapan, lalu turun ke bawah untuk mengambil seember air. Saat saya kembali ke atas, kaki saya menjadi sangat lemah dan jantung saya berdebar kencang. Saya mulai melafalkan “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik.”

Sesampainya di lantai empat dan memasuki rumah, saya langsung berbaring di tempat tidur. Cucu saya bertanya, “Nenek, ada apa?”

Saya menjawab, “Cepat bantu nenek melafalkan ‘Falun Dafa baik.’” Cucu saya melakukannya dan meminta bantuan Guru. Segera saya merasa lebih baik.

Duduk di tempat tidur, saya mencari ke dalam. Saya menemukan bahwa baru-baru ini saya memiliki pemikiran egois—saya berharap Pelurusan Fa segera berakhir karena saya tidak ingin terus hidup di bawah tekanan yang disebabkan oleh penganiayaan PKT. Saya sering melihat ponsel untuk membaca tentang ramalan, atau bencana yang terjadi di suatu tempat. Saya tidak menghargai waktu yang Guru berikan kepada kita untuk menyelamatkan makhluk hidup! Saya merasa malu. Saya gagal memenuhi penyelamatan belas kasih Guru! Saya segera mengoreksi pikiran saya.

Keesokan harinya adalah hari Senin. Setelah sarapan, saya bersiap untuk mengantar cucu ke halte bus menuju sekolah, tetapi ternyata saya tidak bisa berjalan. Cucu saya pergi ke halte bus sendirian. Saya menelepon dan meminta hari libur dari keluarga tempat saya bekerja.

Pada Selasa pagi, saya merasa jauh lebih baik. Meskipun tinja saya masih berwarna hitam, saya tidak takut. Saya sangat percaya pada Guru dan Dafa, dan tahu bahwa saya akan segera sembuh. Setelah sarapan, pada pukul 06.30, saya turun ke bawah untuk mengambil sepeda dan berencana mengantar cucu ke halte bus.

Saat kami sampai di gerbang komunitas, rantai sepeda saya putus dan saya tidak bisa memasangnya kembali. Cucu saya akhirnya berlari ke halte bus sendirian agar dia tidak terlambat ke sekolah. Saya masih harus menjemput anak lainnya pada pukul 7 pagi untuk sekolah TK. Jadi saya segera mendorong sepeda itu kembali ke rumah dan menggantinya dengan sepeda lain. Tak disangka, ban belakang sepeda itu kempes. Saya sangat cemas, karena orang tua anak tersebut harus berangkat kerja pada pukul 7. Jika saya terlambat, itu akan membuat mereka terlambat bekerja. Guru memberi tahu kita bahwa praktisi Dafa harus mempertimbangkan orang lain terlebih dahulu. Jadi saya meletakkan sepeda dan mulai berlari ke rumah anak tersebut. Astaga! Bagaimana saya bisa lari?! Setelah berlari beberapa langkah, kaki saya gemetar dan jantung berdebar kencang. Saya kemudian berjalan secepat mungkin. Saya memohon kepada Guru dalam hati untuk memberkati saya agar tidak membuat orang tua anak tersebut terlambat berangkat kerja.

Karena adanya pandemi, hanya gerbang utama di komunitas yang dibuka, lebih jauh dibandingkan gerbang samping yang kecil. Saya mengabaikan ketidaknyamanan di tubuh saya. Saya berjalan dan berlari dengan putus asa, dan akhirnya tiba di gedung mereka. Saya masih harus menaiki tangga ke lantai enam. Saya benar-benar tidak tahu bagaimana saya bisa sampai di sana.

Akhirnya, ketika saya masuk ke rumah mereka dan melihat jam, tepat pukul 7. Sungguh luar biasa! Dengan semua kejadian sebelumnya, saya pikir pasti akan terlambat. Guru yang belas kasih membantu saya, baik secara fisik maupun waktu. Karena saya tidak egois dalam memikirkan orang lain, dan saya mematuhi karakteristik alam semesta, Sejati-Baik-Sabar, Guru membiarkan saya menyaksikan bahwa Dafa sungguh ajaib dan luar biasa!

Setelah mengantar anak itu ke taman kanak-kanak, saya pulang ke rumah dan mencoba lagi memasang kembali rantai sepeda. Kali ini saya langsung berhasil! Saya mencuci tangan dan mengendarai sepeda ke rumah berikutnya.

Pada hari ketiga, saya sudah pulih sepenuhnya.

Setelah melalui karma penyakit ini, saya semakin percaya pada Guru dan Dafa. Saya sangat beruntung menjadi seorang praktisi Dafa!