(Minghui.org) Pameran Wali Kota dan Pemerintah Daerah diadakan di Paris Expo Porte de Versailles dari 18-20 November 2025. Praktisi Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan kesadaran akan penganiayaan yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT). Mereka memperagakan latihan dan mengumpulkan tanda tangan petisi pada tanggal 18 dan 19 November di depan ruang pameran, serta menyerukan akhiri penganiayaan yang dilakukan oleh PKT.

Orang-orang terus berlalu-lalang di depan ruang pameran, dan banyak yang terkejut setelah mengetahui penganiayaan. Ada orang mengatakan mereka tertarik dengan peragaan latihan. Orang-orang memuji praktisi atas keberaniannya dalam menghadapi PKT dan memberi semangat untuk bertahan. Beberapa anggota parlemen, walikota, anggota dewan kota, dan masyarakat dari berbagai lapisan masyarakat menandatangani petisi yang menyerukan akhiri pengambilan organ paksa yang disetujui negara oleh PKT.

Praktisi Falun Dafa meningkatkan kesadaran akan penganiayaan, memperagakan latihan, dan mengumpulkan tanda tangan selama Pameran Wali Kota dan Pemerintah Daerah 2025 di Prancis.

Pengambilan Organ Paksa Adalah Kejahatan yang Mengerikan

Esquenet-Goxes Laurent, mantan anggota Parlemen untuk Haute Garonne, mengetahui Falun Dafa dan sebelumnya menyatakan dukungannya. Ia berkata: “Tiongkok bukanlah negara demokrasi. Pemerintah Tiongkok awalnya berusaha mengendalikan gerakan ini, yang sangat populer di Tiongkok. Selanjutnya, pemerintah melancarkan penganiayaan terhadap gerakan tersebut dan mengambil tindakan yang cukup ekstrem. Praktisi Falun Gong dikenal karena gaya hidup dan organ mereka sehat. Pemerintah menggunakan metode totaliter untuk menangkap mereka dengan berbagai dalih, kemudian mengambil organ dan membunuh mereka. Ini adalah tindakan yang mengerikan dan kita harus mengungkapnya dengan segala cara.”

Marie-Helene Valence, mantan anggota dewan kota, merasa cemas ketika membaca informasi di spanduk. Dia bertanya-tanya bagaimana mungkin organ tubuh manusia bisa diambil dari orang yang masih hidup. Dia berkata: "Dalam keadaan apa pun, kita tidak berhak membunuh seseorang demi menyelamatkan orang lain. Yang lebih penting, tindakan apa yang bisa diambil untuk menghentikan ini? Karena ini memang sedang terjadi." Dia yakin banyak orang lain seperti dirinya yang tidak tahu hal ini.

Pengambilan Organ Secara Paksa Adalah Kejahatan Terburuk

Damien Guiguet, wali kota kehormatan Meylan di departemen Isère dan anggota dewan Saint-Symphorien di wilayah Nouvelle-Aquitaine, meyakini bahwa masalah ini membutuhkan jawaban, baik di Prancis maupun di tempat lain, dan hal ini sangat menjijikkan. Ia mengatakan bahwa Tiongkok adalah negara kediktatoran yang menimbulkan risiko besar bagi stabilitas global, oleh karena itu kita harus bersiap dan berupaya membantu mereka yang bercita-cita membangun masyarakat demokratis di mana nyawa manusia dihormati. Ia berkata: "Kita tidak bisa membayangkan kekejaman yang lebih besar daripada penganiayaan ini (pengambilan organ paksa), yang sepenuhnya bertentangan dengan nilai-nilai kita."

Zhen, Shan, Ren Adalah Pepatah yang Sangat Indah

Ketika berbicara tentang nilai-nilai Zhen, Shan, Ren (Sejati-Baik-Sabar), Jigal berkata: “Semuanya sangat jelas. Sejati berarti melakukan apa yang anda katakan dan mengatakan apa yang anda lakukan.”

“Zhen, Shan, Ren (Sejati-Baik-Sabar) membawa kebaikan dalam kehidupan sosial. Kita harus mengultivasi Shan. Kemudian muncullah Ren, yang kita harapkan. Saya masih sangat yakin bahwa terlepas dari segala kesulitan, demokrasi yang sekilas tampak rapuh, akan selalu menang atas kediktatoran. Ini adalah pelajaran yang telah diajarkan beberapa abad terakhir kepada kita. Kita tidak boleh putus asa, harus tetap sabar. Zhen, Shan, Ren (Sejati-Baik-Sabar) adalah pepatah yang sangat indah.”

Anggota dewan kota Freddy Acapandie meyakini bahwa Zhen, Shan, Ren (Sejati-Baik-Sabar) adalah nilai-nilai universal.

Freddy Acapandie adalah anggota dewan di Saint-Pierre, departemen La Reunion, sebuah departemen luar negeri Prancis, di mana ia bertanggung jawab atas urusan sosial-ekonomi dan ekonomi bersama serta koordinator pusat kegiatan sosial dan budaya.

Ia berkata: “Zhen, Shan, Ren (Sejati-Baik-Sabar) adalah nilai-nilai universal yang memungkinkan kita menyesuaikan diri dalam segala hal, terutama secara emosional. Bicara tentang Shan, ia juga membantu kita menyesuaikan diri. Ini adalah gerakan yang mempromosikan kesehatan. Dan Ren, itu adalah kata yang sangat penting. Saat ini, Ren bukan hanya kualitas yang diperlukan tetapi juga kunci kesuksesan.”

Orang Harus Bercermin dan Bangkit

Marie Dominique, seorang anggota dewan kota di Issy-les-Moulineaux, mengatakan dia mendengar Falun Dafa 20 tahun yang lalu.

Dia berkata: "Tidak ada yang lebih mengerikan daripada penganiayaan ini. Di Prancis, kami masih memiliki banyak kebebasan. Kami lebih beruntung hidup di negara demokrasi. Negara-negara otoriter seperti Tiongkok sungguh malang. Apa yang terjadi di sana sungguh mengerikan. Kami tidak tahu semuanya karena semuanya ditutup-tutupi. Mereka yang berani bersuara dipenjara lalu menghilang."

Dia berkata: "Ini menggugah pikiran, bahkan di tahun 2025. Kebebasan berbicara yang dinikmati di negara-negara Barat tidak ada di Tiongkok, sungguh menyedihkan. Tiongkok adalah negara besar dengan kekayaan yang melimpah dan tentu saja banyak peluang." Dominique mengatakan dia sangat sedih melihat Tiongkok belum membuat banyak kemajuan dalam dua dekade terakhir. Dia menekankan bahwa masyarakat harus merenung dan bangkit. Bagaimana perubahan dapat dicapai? Dia mengatakan hal itu harus diupayakan melalui kultivasi spiritual, untuk mengeksplorasi cara hidup alternatif yang mungkin masih ada.