(Minghui.org)
Nama: Xie Chunfeng
Nama Tionghoa: 谢纯锋
Jenis Kelamin: Laki-laki
Usia: 52
Kota: Shantou
Provinsi: Guangdong
Pekerjaan: Panitera di Pengadilan Menengah Kota Shantou
Tanggal Kematian: 18 September 2025
Tanggal Penangkapan Terakhir: September 2001
Tempat Penahanan Terakhir: pusat pencucian otak
Seorang pria berusia 52 tahun di Kota Shantou, Provinsi Guangdong, meninggal pada 18 September 2025, setelah bertahun-tahun menderita penganiayaan karena keyakinannya pada Falun Gong.
Xie Chunfeng lulus dari Universitas Zhongshan dengan gelar sarjana hukum pada tahun 1996 dan mendapatkan pekerjaan sebagai juru tulis di Pengadilan Pidana No. 2 Pengadilan Menengah Kota Shantou. Ia mulai berlatih Falun Gong pada tahun 1997 dan segera sembuh dari penyakit rhinitisnya.
Setelah Partai Komunis Tiongkok melancarkan kampanye nasional melawan Falun Gong pada Juli 1999, Xie tetap teguh pada keyakinannya dan berulang kali menjadi sasaran. Penangkapan terakhirnya terjadi pada September 2001 ketika ia pergi ke Beijing untuk mengajukan banding atas nama Falun Gong. Setelah satu tahun ditahan di Beijing, ia dibawa kembali ke Guangdong dan ditahan di berbagai fasilitas (termasuk kamp kerja paksa) selama satu tahun lagi.
Setelah akhirnya dibebaskan pada September 2003, ia sering menghadapi pelecehan dan kemudian bersembunyi. Ia tidak kembali ke rumah hingga delapan tahun kemudian, pada tahun 2012.
Xie bukanlah satu-satunya orang dalam keluarganya yang menjadi sasaran karena berlatih Falun Gong. Ibunya, Cai Yuchang, dijatuhi hukuman satu setengah tahun pada tahun 2011 dan menjalani hukuman tambahan 3,5 tahun antara Desember 2020 dan Juni 2024. Kakak laki-lakinya, Xie Chunze, dijatuhi hukuman kerja paksa selama dua tahun dan hampir meninggal karena penyiksaan saat ditahan. Adik perempuannya, Xie Chunyao, ditahan di kamp kerja paksa selama waktu yang tidak diketahui. Ayah mereka, Xie Jiqi, yang tidak berlatih Falun Gong, menghadapi ancaman terus-menerus dari pihak berwenang setempat karena keyakinan istri dan ketiga anaknya. Ia meninggal sebelum tahun 2020.
Penganiayaan terhadap Xie Chunfeng
Setelah penganiayaan dimulai pada Juli 1999, Xie pergi ke Beijing untuk mengajukan banding atas nama Falun Gong. Pada 1 Agustus 1999, ia ditangkap dan dibawa ke Kantor Polisi Lapangan Tiananmen karena melakukan meditasi duduk di Lapangan Tiananmen. Setelah dibebaskan, ia dihukum sebagai tahanan rumah dan kemudian dikirim ke fasilitas pencucian otak.
Tak lama kemudian, Xie ditahan dan disiksa di rumah sakit jiwa. Ia kemudian mengalami beberapa kali penangkapan, pencucian otak, beberapa kali penahanan jangka panjang, penyiksaan, dan kerja paksa.
Disiksa Selama Sembilan Bulan di Rumah Sakit Jiwa Universitas Shantou
Pada September 1999, juru sita Pengadilan Menengah Shantou, dengan bantuan Lin Kunchi, asisten ketua Pengadilan Menengah Shantou, kembali menangkap Xie dan membawanya ke Rumah Sakit Jiwa Universitas Shantou.
Setibanya di rumah sakit, Xie diikat ke tempat tidur dan disuntik dengan obat-obatan yang tidak diketahui, yang menyebabkan gejala parah, termasuk kejang leher yang mengakibatkan kepalanya terus-menerus terayun ke kiri. Ia juga merasa pusing, matanya berubah kekuningan, dan kepalanya terasa sangat berat.
Setelah sembilan bulan disiksa di rumah sakit jiwa, Xie terpaksa mengundurkan diri dari pekerjaannya di pengadilan.
Ditahan di Kamp Kerja Paksa Selama Satu Tahun
Pada Oktober 2000, Xie ditangkap saat melakukan meditasi duduk oleh petugas dari Kantor Polisi Waisha dan personel dari Kantor Chenghai 610. Ia didakwa dengan "mengganggu ketertiban umum" dan dijatuhi hukuman kerja paksa selama satu tahun di Kamp Kerja Paksa Sanshui di Provinsi Guangdong.
Disiksa Selama Satu Tahun di Pusat Penahanan Daxing
Setelah dibebaskan dari kamp kerja paksa lebih awal, menjelang akhir September 2001, Xie pergi ke Lapangan Tiananmen untuk menyerukan Falun Gong. Ia ditangkap oleh petugas dari Kantor Polisi Lapangan Tiananmen dan ditahan di Pusat Penahanan Daxing di Beijing selama satu tahun.
Karena Xie menolak untuk menyebutkan identitasnya selama penahanan, petugas dari Biro Keamanan Negara berulang kali memukul, menendang, dan menjatuhkannya dalam upaya untuk memaksanya memberikan nama aslinya. Mereka juga menelanjangi pakaiannya hingga hanya tersisa pakaian dalamnya di tengah dinginnya musim dingin, menyeretnya keluar ke salju, dan meninggalkannya di atas es kolam yang membeku selama lebih dari setengah jam. Ia juga diborgol selama enam bulan di pusat penahanan.
Disiksa Selama Empat Bulan di Pusat Penahanan Chenghai
Pada Oktober 2002, Kantor 610 Kota Shantou dan personel dari Pengadilan Menengah Kota menjemput Xie dari Beijing dan mengantarnya kembali ke Shantou. Mereka menahannya di Pusat Penahanan Chenghai selama empat bulan. Pada suatu kesempatan, wakil kepala pusat penahanan menutup mulut Xie dengan lakban dan memborgol tangan dan kakinya. Penyiksaan ini berlangsung selama seminggu penuh.
Ditahan di Kamp Kerja Paksa untuk Kedua Kalinya
Xie dipindahkan dari pusat penahanan ke Kamp Kerja Paksa Sanshui pada tanggal 25 Februari 2003. Ia dikurung dalam sel isolasi selama sepuluh hari karena menolak untuk meninggalkan keyakinannya, dan disetrum dengan tongkat listrik berkali-kali.
Pada suatu kesempatan, lima penjaga penjara menggunakan tiga tongkat listrik bertegangan tinggi untuk menyetrum Xie di seluruh tubuhnya kecuali alat kelaminnya, sambil mereka menyiramnya dengan air. Penyiksaan berlangsung selama lebih dari satu jam—sampai tongkat listrik tersebut benar-benar habis dayanya.
Setelah dibebaskan dari kamp kerja paksa pada tanggal 13 September 2003, Kantor 610 Kota Shantou segera mengirim Xie ke pusat pencucian otak. Ia baru dibebaskan tiga bulan kemudian.
Beberapa hari sebelum Tahun Baru Imlek 2004, Xie meninggalkan rumah untuk menghindari penangkapan lagi.
Laporan Terkait :
Pegawai pengadilan Kota Shantou Mr. Xie Chunfeng Disiksa
Wanita Lansia Dihukum Penjara 3,5 Tahun Karena Keyakinannya
Woman Sentenced for Giving Out Material about Her Faith, Son Blocked from Representing Her in Court
Three Elderly Guangdong Women Targeted for Telling People about Falun Gong
Children Tortured, Mother Held in a Brainwashing Center, Father Passes Away from Stress and Grief
Mr. Xie Chunze and His Family Persecuted Relentlessly in Chenghai City, Guangdong Province
Police and Public Officials Who Practice Falun Gong Systematically Persecuted in Guangdong Province
Accounts of Persecution at Sanshui Forced Labor Camp in Guangdong Province
Sanshui Forced Labor Camp Creates Concentration Camp Atmosphere to Torture Dafa Practitioners
Special Team Formed to Torture Practitioners at the Sanshui Labor Camp in Guangdong Province
A Torture Chamber Is Used in Sanshui Forced Labor Camp, Guangdong Province
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 1999-2025 Minghui.org