(Minghui.org) Seorang wanita berusia 52 tahun di Kota Luoyang, Provinsi Henan, menghadapi dakwaan karena keyakinannya pada Falun Gong, latihan kultivasi jiwa raga yang telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok sejak Juli 1999.
Han Jianying ditangkap pada awal September 2025, dan sejak itu ditahan di pusat penahanan setempat. Kasusnya saat ini berada di Kejaksaan Distrik Jianxi.
Sebelum episode penganiayaan terbarunya, Han ditangkap lagi pada awal Agustus 2024. Ia sedang berada di rumah ketika mendengar ketukan di pintu. Seorang pria mengatakan bahwa ia adalah tukang ledeng yang disewa oleh tetangganya di lantai bawah untuk memeriksa apakah unit apartemennya bocor. Ia membuka pintu, dan melihat empat petugas dari Departemen Kepolisian Distrik Jianxi menerobos masuk. Mereka menunjukkan surat perintah penggeledahan tanpa mengizinkan Han untuk membacanya. Buku-buku Falun Gong, potret pendiri Falun Gong, komputer, pemutar musik, dan telepon selulernya semuanya disita.
Polisi membawa Han ke kantor polisi untuk diinterogasi. Ia mengetahui bahwa mereka menargetkannya setelah dua pedagang melaporkannya karena menggunakan uang kertas yang dicetak dengan pesan Falun Gong untuk membayar. Ia ditahan selama 15 hari sebelum dibebaskan.
Kembali ke Falun Gong 11 Tahun Setelah Penganiayaan Dimulai
Han dulunya adalah seorang dokter di Rumah Sakit Bersalin Mudan di Luoyang dan saat ini berpraktik di sebuah fasilitas yang tidak diketahui. Ia mulai berlatih Falun Gong pada awal tahun 1999 dan segera kesehatannya membaik. Setelah penganiayaan dimulai beberapa bulan kemudian, ia berhenti berlatih karena tekanan.
Dalam 11 tahun berikutnya, Han menderita lebih dari sepuluh penyakit, termasuk hiperplasia payudara parah, penyakit jantung, spondilosis serviks, batu saluran empedu intrahepatik, dan rematik. Ia menjadi sangat lemah sehingga kesulitan menaiki dua anak tangga. Tidak ada pengobatan medis yang membantu, dan ia juga menjadi mudah marah dan sering melampiaskan amarahnya kepada suami dan anaknya.
Ia kembali ke kampung halamannya pada tahun 2010 untuk mengunjungi keluarga. Seorang praktisi Falun Gong setempat datang menemuinya dan menyarankan agar ia mencoba Falun Gong lagi. Ia bertanya kepada praktisi itu tentang propaganda melawan Falun Gong yang dilihatnya di TV, dan praktisi tersebut memutar beberapa video untuk ditontonnya.
Salah satu video tersebut berjudul Api Palsu dan membongkar kebohongan yang dibuat rezim untuk menjebak Falun Gong dalam tipuan bakar diri tahun 2001, di mana beberapa "praktisi Falun Gong" diduga "membakar diri" di Lapangan Tiananmen. Video tersebut berisi tayangan ulang gerakan lambat dari rekaman CCTV [Televisi Pusat China] yang dengan jelas menunjukkan bahwa salah satu "pelaku bakar diri" (yang kemudian meninggal) sebenarnya dipukul dengan benda berat oleh seorang polisi berseragam militer, bukan terbakar hingga tewas seperti yang dituduhkan.
Han mendapat pencerahan setelah menonton video tersebut dan menyadari bahwa Falun Gong telah difitnah selama ini. Ia mulai melakukan latihan Falun Gong pada malam kunjungan praktisi tersebut. Selama latihan, ia merasakan hembusan angin sejuk memasuki dadanya. Sejak saat itu, ia tidak pernah lagi merasakan sesak dada atau nyeri. Rasa kebas di lengan dan tangan kirinya juga hilang, daya ingatnya membaik, dan nyeri lehernya mereda.
Sekitar setengah bulan kemudian, gejala Han lainnya juga hilang. Suatu hari, salah satu rekannya bertanya mengapa ia belum melihatnya melakukan elektrokardiogram akhir-akhir ini. Ia menjawab bahwa ia tidak lagi membutuhkan EKG rutin untuk memantau kondisi jantungnya, karena ia telah sembuh total.
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 1999-2025 Minghui.org