(Minghui.org) Zhuan Falun, ajaran utama Falun Dafa, pertama kali diterbitkan pada tahun 1995. Sejak saat itu, buku ini telah diterima di lebih dari 100 negara, membimbing sekitar 100 juta praktisi Falun Dafa di seluruh dunia dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar untuk meningkatkan karakter mereka. Turki, sebuah negara di persimpangan sejarah Eropa dan Asia, adalah salah satu negara tersebut.

Praktisi Falun Dafa berpartisipasi dalam parade festival budaya yang diselenggarakan oleh Kotamadya Eregli di Zonguldak.

Praktisi Falun Dafa berpartisipasi dalam parade Festival Bunga Jeruk Adana.

Tujuan Hidup Yang Sebenarnya

Atifet adalah mantan perawat dan telah berlatih Falun Dafa selama 10 tahun. Ia pertama kali diperkenalkan pada Falun Dafa selama kelas meditasi yang diadakan di sebuah klub keluarga. Ia tertarik untuk mencari makna kehidupan, jadi ia menghadiri kelas tersebut dan merasa takjub dengan perasaannya saat melakukan latihan. “Saya menerima buku Zhuan Falun, tetapi saya tidak tahu bahwa saya perlu membaca buku itu dari awal sampai akhir,” kenangnya.

Seorang praktisi baru mungkin menemukan banyak konsep baru dalam Zhuan Falun. Praktisi lama sering memberi tahu para praktisi baru untuk membaca seluruh buku tanpa berhenti lama saat pertama kali membacanya. Namun Atifet merasa sulit untuk melanjutkan, "Meskipun buku itu ada di samping tempat tidur saya selama tiga tahun, saya bahkan tidak dapat menyelesaikan ceramah kedua karena saya terus kembali ke awal untuk memahami isinya," katanya.

Selama masa itu, Atifet mengalami masalah dalam kehidupan pribadinya, yang memotivasinya untuk kembali membaca Zhuan Falun. “Saya mengambil cuti tahunan dan pergi ke kota lain untuk menemani putri saya. Saya membaca banyak buku selama di sana. Akhirnya, suatu hari, saya mengambil Zhuan Falun. Saya menyelesaikan buku itu dalam tiga hari dengan penuh kegembiraan,” kenangnya. “Sebelumnya, selama tiga tahun saya tidak dapat menyelesaikan buku itu.”

“Ketika saya selesai membaca buku itu, hati saya sama seperti yang digambarkan oleh banyak praktisi lainnya—saya dipenuhi dengan kegembiraan dan ketakjuban. Saya menyadari bahwa saya telah menemukan apa yang saya cari: ajaran sejati. Semua pertanyaan saya terjawab dan kerinduan dalam diri saya terpenuhi. Saya tidak percaya bahwa saya tidak membaca buku itu sebelumnya,” tambah Atifet.

Seperti banyak orang lain yang mengenal Falun Dafa, Atifet mencari makna hidupnya sejak ia masih muda. “Saya mencari ke mana-mana tetapi saya tidak dapat menemukan apa yang saya cari. Ada sesuatu yang hilang dalam hidup saya, yang membuat saya tidak bahagia,” katanya. “Membaca Zhuan Falun memberi saya kedamaian batin dan kebahagiaan sejati.

“Saya menjadi orang yang berbeda sekarang. Saya membaca Zhuan Falun setiap hari sambil mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar,” kata Atifet. “Daya tahan tubuh saya meningkat. Penyakit saya seperti rinitis alergi, faringitis kronis, nyeri varises, dan tekanan darah tinggi hilang. Saya bugar dan sehat dan kualitas hidup saya meningkat. Saya tidak merasa lelah apa pun yang saya lakukan.”

Yang lebih penting, ia juga menjadi lebih tangguh secara mental dan mampu mengatasi stres. “Saya menyadari bahwa keterikatan sayalah yang membuat saya takut dan cemas,” katanya.

Pemahaman Lebih Dalam Tentang Seni

Sendag adalah seorang guru piano yang menyukai musik klasik. Sebagai seorang musisi, ia selalu mencari kebenaran yang lebih tinggi melalui seninya. Ia merasa dunia ini membingungkan, dan sulit untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Setelah membaca Zhuan Falun dan mulai berlatih Falun Dafa, Sendag merasa seolah-olah dunia baru telah terbuka.

"Saat pertama kali mengenal Falun Dafa, semua ilusi dalam hidup lenyap. Saya menyadari bahwa ada banyak hal yang dapat menipu orang," katanya. "Sekarang saya merasakan belas kasih yang mendalam terhadap semua makhluk."

Guru piano Sendag

Dari Zhuan Falun, Sendag juga menemukan pemahaman baru tentang keilahian, dan ini membantunya memandang seni melalui sudut pandang baru. “Dengan Dafa, saya dapat memahami betapa mendalam dan berharganya seni. Ketika saya mendengarkan seorang pianis yang memainkan musik klasik dengan baik, bahkan pianis itu pun menghilang. Semuanya lenyap dan hanya kemurnian yang tersisa – tekstur malaikat dan dewa dapat didengar,” lanjutnya.

Sendag melihat bahwa seni yang ditampilkan oleh praktisi Falun Dafa dalam Shen Yun juga mengandung kemurnian ini. Melalui kultivasi diri mereka sesuai dengan Falun Dafa, mereka mampu menyampaikan pesan yang membangkitkan semangat kepada para penonton.

“Seni bagaikan bahasa para dewa yang memanifestasikan diri mereka di dunia manusia. Shen Yun adalah puncak seni. Bagi seniman yang dewasa yang memahami budaya tradisional, saya rasa mereka akan mendukung dan memahami Shen Yun bahkan tanpa melihatnya,” kata Sendag.

Baginya, buku Zhuan Falun adalah simbol kemurnian di tengah dunia yang kacau. “Ketika saya memegang Zhuan Falun, saya merasa aman. Buku itu membuat saya berani dan memurnikan saya dari lingkungan yang korup. Ketika saya membaca, energi murni mengalir ke dalam diri saya,” kata Sendag. “Buku itu membangunkan saya, menenangkan saya, membuat saya selalu lembut, dan memberi saya kekuatan.”

Menghentikan Kebiasaan Buruk

Ayman (nama samaran) adalah seorang praktisi Arab berusia 30-an yang diperkenalkan pada Falun Dafa sekitar tiga tahun lalu. Saat beranjak dewasa, ia mulai mengalami kecemasan dan tidak memiliki arah yang jelas dalam hidup.

Namun, setelah ia mulai membaca Zhuan Falun, ia menemukan jawaban atas banyak pertanyaan mendalam yang ia miliki dalam hidupnya. Ia mengatakan buku itu, "mengandung makna yang tak terbatas dan mendalam tentang prinsip-prinsip di alam semesta, kehidupan, dan kosmos."

Hal ini memotivasinya untuk menjalani hidup dengan lebih bermakna. “Dengan lebih banyak berlatih, berpegang pada prinsip Sejati-Baik-Sabar, dan membaca Zhuan Falun, saya telah menjadi orang yang lebih baik, mendapatkan kembali kesehatan saya, dan melakukan pekerjaan saya dengan lebih baik. Hasilnya, saya mampu melayani orang lain dan masyarakat dengan lebih baik,” jelasnya.

Sementara itu, Ayman mendapati dirinya bergerak ke arah yang lebih positif secara keseluruhan, baik secara fisik maupun mental. Ia mengatakan bahwa ia telah mengalami, “Pemulihan dari penyakit, berhenti merokok dan minum alkohol, peningkatan kadar energi, kualitas tidur yang lebih baik, terbebas dari kecemasan dan ketakutan eksistensial serta kekhawatiran tentang masa depan, dan menemukan keseimbangan, makna, dan tujuan dalam hidup saya.”

Sebuah Hadiah untuk Kemanusiaan

Sejak kecil, Hura (nama samaran) adalah sosok yang mempertanyakan banyak hal tentang kehidupan. Ia ingin mencari tahu mengapa ia hidup, jadi ia meneliti ajaran berbagai kepercayaan dan budaya. Namun, tampaknya tidak ada yang menjawab pertanyaannya.

Saat bekerja di kantor pusat bank pada tahun 2003, Hura menemukan Falun Dafa. Meskipun ia sering bepergian, ia menyempatkan diri untuk mempelajari latihan dan membaca Zhuan Falun.

“Ketika saya mulai membaca buku itu, saya tidak dapat menahan air mata. Sejak saat itu, saya mulai merasakan energi welas asih yang besar. Setiap kata yang tertulis dalam Zhuan Falun merasuk ke dalam diri saya dan mencerahkan kehidupan sehari-hari saya. Ketika saya selesai membaca buku itu, saya yakin dengan sepenuh hati bahwa saya telah menemukan apa yang saya cari,” katanya.

Saat berlatih Falun Dafa, Hura merasa seperti "terhubung ke setiap sudut alam semesta melalui energi yang sangat kuat." Setelah mulai berlatih, ia tekun meningkatkan karakternya sesuai dengan ajaran dan berusaha untuk lebih berbelas kasih kepada orang lain.

“Ketika pertama kali mendengar tentang penganiayaan terhadap Falun Dafa oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT), saya pikir rezim tersebut telah membuat kesepakatan dengan iblis – siapa lagi yang bisa menentang prinsip Sejati-Baik-Sabar?” kata Hura. “Hidup saya telah berubah karena keyakinan saya pada Falun Dafa dan belas kasih Guru Li, pencipta Falun Dafa. Zhuan Falun adalah hadiah yang luar biasa bagi umat manusia.”

Zhuan Falun Menyehatkan Pikiran dan Tubuh Saya”

Hatice pertama kali mendengar tentang Falun Dafa pada tahun 2012, saat ia menghadiri kelas pelatihan Falun Dafa di sebuah pusat perbelanjaan. Terkesan dengan latihan tersebut, ia memutuskan untuk terus berlatih.

Hatice mendengar praktisi menyebutkan Zhuan Falun. “Saya merasa sangat gembira, seolah-olah saya telah menunggu ini. Jadi saya membeli buku dan mulai membacanya. Ketika saya pertama kali membaca buku itu, saya menyadari bahwa ajarannya sangat bagus,” kenangnya. “Ketika saya membaca untuk kedua kalinya, saya menjadi sedikit lebih tercerahkan dan saya merasa lebih baik. Ini sangat berbeda bagi saya. Setelah membaca Zhuan Falun untuk ketiga kalinya, saya berkata pada diri sendiri, 'Oke, ini yang saya cari.' Saya gembira, dan saya benar-benar ingin membacanya lagi dan lagi.”

Hatice membaca Zhuan Falun bersama cucunya.

Saat itu, Hatice sedang mengalami beberapa kesulitan. Ia terus-menerus merasakan nyeri di lengannya dan kesulitan bernapas, dan dokternya menyarankannya untuk menjalani operasi guna menghindari komplikasi lebih lanjut. Namun, seiring ia terus melakukan latihan Falun Dafa, gejala-gejalanya berangsur-angsur menghilang. Nyeri di lengannya hilang sepenuhnya, dan ia dapat bernapas dengan normal. “Saya senang bisa bernapas dengan mudah, saya pikir itu adalah sebuah keajaiban,” jelasnya.

Hatice mengatakan bahwa Zhuan Falun telah membawanya keluar dari masa ketika ia merasa terkungkung. “Saya sedang dalam masa sulit secara spiritual, dan saya tidak dapat melihat cahaya apa pun. Setelah membaca buku itu, saya menyadari bahwa itu adalah cahaya bagi saya,” kata Hatice.

Panduan Hidup

Seperti banyak praktisi lainnya, Derrin juga mencari jawaban dalam hidup sejak ia masih muda. “Saya selalu bermimpi seseorang akan mengetuk pintu rumah saya, karena saya pikir saya akan bertemu dengan orang tua yang tercerahkan,” kenangnya.

Namun seiring bertambahnya usia, menikah, dan memiliki anak, Derrin menjadi sibuk dan kehilangan harapan untuk menemukan pencerahan atau arah yang lebih tinggi dalam hidupnya. “Kemudian Falun Dafa menemukan saya di waktu yang tepat. Ketika saya pergi ke tempat latihan untuk pertama kalinya, saya menyadari inilah yang selama ini saya tunggu—ketukan di pintu saya adalah Falun Dafa. Ini akan menjadi jalan sejati saya,” kata Derrin.

Derrin berlatih latihan Falun Dafa.

Dia yakin Zhuan Falun memainkan peran penting dalam perjalanan spiritualnya, membantunya memahami alasan di balik hal-hal baik dan buruk yang dia alami dalam hidup.

“Zhuan Falun menjadi panduan hidup saya, sangat berbeda dari semua buku yang pernah saya baca. Buku ini mengajarkan kita bahwa, apa pun yang kita alami, kita harus melihat ke dalam diri kita sendiri, mengultivasi hati kita, selalu memikirkan orang lain sebelum diri kita sendiri dan tidak mengikuti arus moralitas yang runtuh ini – sebenarnya, kita harus pergi ke arah yang sebaliknya,” tambahnya.

Melalui Zhuan Falun, Derrin mampu mengatasi rasa takutnya untuk berbicara sehingga sekarang ia dapat memberi tahu orang lain tentang Falun Dafa. Sekarang di usianya yang ke-40, ia mampu menjadi orang yang lebih baik setiap hari.

“Rasa terima kasih saya kepada Guru Li karena telah memberi saya kehidupan baru tidak terlukiskan,” jelas Derrin. “Zhuan Falun adalah harta yang tak ternilai.”