(Minghui.org) Seorang warga Kota Qinhuangdao, Provinsi Hebei, telah ditahan sejak 20 November 2024, karena keyakinannya pada Falun Gong, sebuah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.
Fu Hong, saudara laki-lakinya, dan saudara iparnya pergi ke Tianjin untuk mengunjungi paman mereka yang sakit pada 20 November 2024. Setelah saudara laki-lakinya dan saudara iparnya melewati pos pemeriksaan keamanan, Fu dihentikan oleh seorang penjaga keamanan. Penjaga itu menggeledah tasnya dan menangkapnya setelah menemukan buku-buku Falun Gong dan pembaca elektronik.
Polisi stasiun kereta api menelepon Kantor Polisi Jalan Yanshan, yang mengawasi rumah kedua Fu. Petugas dari Kantor Polisi Jalan Yanshan segera tiba di stasiun kereta dan membawanya ke rumah keduanya, tanpa menunjukkan kartu identitas polisi atau mengungkapkan nama mereka. Mereka membuka pintu dengan kunci yang diambil paksa darinya dan menggerebek tempat itu saat tidak ada orang di sekitar.
Kasus Fu kemudian dilimpahkan ke Kantor Polisi Jalan Xigang, yang bertanggung jawab atas tempat tinggal utamanya. Kantor Polisi tersebut menggerebek rumah itu segera setelahnya.
Meskipun Fu diketahui memiliki tekanan darah tinggi dan detak jantung yang cepat, Pusat Penahanan Kota Qinhuangdao tetap menerimanya dan melarang keluarganya untuk mengunjunginya. Keluarganya telah menyewa seorang pengacara untuk mewakilinya.
Zhao Jibo, wakil kepala Kantor Polisi Jalan Xigang, menyerahkan kasus Fu ke Kejaksaan Distrik Haigang pada tanggal 5 Desember 2024. Buku-buku Falun Gong, materi informasi, uang kertas senilai 5.000 yuan yang memuat informasi tentang Falun Gong, dan potret pendiri Falun Gong yang disita dari dua tempat tinggalnya semuanya disertakan sebagai bukti penuntutan terhadapnya.
Jaksa mengembalikan kasus Fu ke polisi beberapa minggu kemudian. Polisi menyerahkannya untuk kedua kalinya pada tanggal 15 Maret 2025.
Fu mulai berlatih Falun Gong pada tahun 1998, setelah menyaksikan bagaimana ibunya, Xu Huiying, pulih dari berbagai penyakit setelah berlatih Falun Gong. Setelah penganiayaan dimulai, Xu pergi ke Beijing pada akhir tahun 1999 untuk memohon hak untuk berlatih Falun Gong. Dia ditangkap, dikawal kembali ke Qinhuangdao, dan ditahan selama lebih dari sepuluh hari. Setelah kembali, dia mulai mengalami berbagai kondisi medis. Ketakutannya semakin meningkat ketika seorang mantan teman baiknya mencoba membawanya ke pusat pencucian otak tak lama setelah itu.
Setelah penangkapan Fu pada tahun 2001, orang tuanya perlahan-lahan menjadi pendiam karena takut akan penganiayaan. Ayahnya terkena stroke dan begitu pula ibunya. Mereka meninggal setelah terbaring di tempat tidur selama dua tahun. Saat masih berduka atas meninggalnya orang tuanya, Fu ditangkap lagi pada tahun 2009 dan ditahan di kamp kerja paksa selama 13 bulan.
Laporan Terkait :
Hebei Woman Arrested at Train Station for Carrying Falun Gong Books in Her Luggage
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2025 Minghui.org