(Minghui.org) Seorang warga Kota Fushun, Provinsi Liaoning, dijebloskan ke Penjara Jinzhou pada awal Maret 2025 untuk menjalani hukuman tiga tahun karena berlatih Falun Gong, sebuah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.
Jin Baochun, seorang veteran berusia 64 tahun, ditangkap pada tanggal 24 April 2024 karena berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong di sebuah pekan raya komunitas. Ia dibebaskan dengan jaminan keesokan harinya. Pengadilan Distrik Wanghua mengadakan sidang di rumahnya pada tanggal 4 November dan menjatuhkan hukuman kepadanya pada waktu yang tidak diketahui. Kemudian, dia ditahan lagi di Pusat Penahanan Nangou dan dipindahkan ke penjara beberapa bulan kemudian.
Penganiayaan Sebelumnya
Jin bekerja sebagai teknisi perbaikan dan pemeliharaan peralatan di Pabrik Minyak Ketiga Fushun setelah ia pensiun dari militer. Ia bekerja keras dan tidak mementingkan kepentingan pribadinya. Banyak rekan kerja yang sangat menghormatinya.
Setelah Partai Komunis Tiongkok memerintahkan penganiayaan pada tahun 1999, ia berulang kali ditangkap. Ia menjalani hukuman kamp kerja paksa selama dua tahun dan hukuman penjara tiga tahun lagi sebelum dijatuhi hukuman lagi pada akhir tahun 2024.
Hukuman Kamp Kerja Paksa Dua Tahun
Jin ditangkap pada tahun 2000 karena berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong. Setelah satu hari di Kantor Polisi Piaoertun, ia dibawa ke Pusat Penahanan Kota Fushun. Kurang dari satu bulan kemudian, ia dipindahkan ke Kamp Kerja Paksa Kota Fushun, yang juga dikenal sebagai Kamp Kerja Paksa Wujiabao, untuk menjalani hukuman dua tahun. Ia disiksa dan diperintahkan untuk melepaskan Falun Gong di kamp kerja paksa.
Hukuman Penjara Tiga Tahun
Sekitar enam petugas polisi membobol rumah Jin pada pagi hari, tanggal 19 September 2009. Seorang petugas polisi bernama Li Yanjun dengan cepat menunjukkan tanda pengenal. Kemudian, Jin mengetahui bahwa ia dari Kantor Polisi Heping.
Jin mencoba menghentikan polisi untuk menangkap putranya yang masih remaja, yang gemetar ketakutan. Petugas Li menjawab, “Kami melanggar hukum (dengan menangkap putra Anda)! Apa yang dapat Anda lakukan terhadap saya!”
Polisi menutup mulut dan kepala Jin dengan lakban untuk mencegahnya berbicara dan kemudian menggerebek rumahnya. Banyak barang berharga miliknya disita, termasuk kalung emas, sepasang anting emas, cincin berlian, dua komputer, ponsel, dua jam tangan, VCD, dan uang tunai 1.900 yuan yang disiapkan Jin untuk membayar uang sekolah putranya.
Jin dibawa ke Kantor Polisi Distrik Wanghua. Polisi menahannya di bangku dan mencekiknya dengan minyak mustard melalui selang hidung setidaknya empat kali. Kepalanya bengkak dan ia merasakan sakit yang luar biasa di dada dan organ dalamnya. Tubuhnya terus gemetar. Penyiksaan tersebut menyebabkan efek yang melemahkan dalam jangka panjang dan ia masih belum dapat berbicara dengan normal hingga hari ini.
Putra Jin juga ditahan selama sebulan. Ia mengalami trauma yang mendalam.
Kemudian, Pengadilan Distrik Wanghua menjatuhkan hukuman tiga tahun kepada Jin. Ia dimasukkan ke Penjara Benxi pada bulan April 2010. Para penjaga penjara menipunya agar melepaskan Falun Gong dengan mengatakan bahwa istrinya sakit parah dan perguruan tinggi tempat putranya kuliah menahan ijazahnya. Kemudian, Jin dipindahkan ke divisi kedua dan dipaksa bekerja lebih dari sepuluh jam setiap hari tanpa dibayar. Dia dibebaskan pada tanggal 18 September 2012.
Laporan Terkait:
Veteran Liaoning Dihukum Penjara Kedua Kalinya karena Berlatih Falun Gong
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2025 Minghui.org