(Minghui.org) Praktisi mengadakan latihan bersama dan rapat umum di Westlake Park di pusat kota Seattle pada 20 April 2025, untuk memperingati permohonan 25 April. Mereka menyerukan diakhirinya penganiayaan terhadap Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Praktisi melakukan latihan di Westlake Park untuk memperingati permohonan damai 25 April.

Saat praktisi memperagakan latihan, banyak pejalan kaki berhenti untuk menonton. Sebagian berbincang dengan praktisi, sementara yang lain membaca papan informasi.

Orang-orang belajar tentang Falun Gong.

Satu keluarga yang terdiri dari tiga orang dan seorang nenek dari Australia sedang mengunjungi Seattle. Sang nenek dan ibunya membaca informasi tentang pengambilan organ paksa oleh PKT dan mengatakan bahwa kejahatan yang dilakukan PKT terhadap praktisi Falun Gong adalah keji. Mereka berterima kasih kepada praktisi karena telah memberi tahu mereka tentang hal itu.

Setelah membaca tentang pengambilan organ paksa oleh PKT, seorang pegawai kota Seattle berkata, “Orang Tiongkok harus melawan tirani seperti yang dilakukan Martin Luther King, pemimpin hak-hak sipil di Amerika Serikat. Kalian praktisi Falun Gong hebat. Jangan pernah menyerah dalam mengejar keadilan. Terima kasih!”

Latar Belakang: Apa Itu Permohonan Damai 25 April?

Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) pertama kali diperkenalkan ke publik oleh Master Li Hongzhi di Changchun, Tiongkok, pada 1992. Latihan spiritual ini kini dilatih di lebih dari 100 negara di seluruh dunia. Jutaan orang telah mengikuti ajaran tersebut—yang didasarkan pada prinsip Sejati, Baik, Sabar serta lima perangkat latihan lembut—dan mengalami peningkatan kesehatan dan kesejahteraan.

Pada tanggal 23 dan 24 April 1999, petugas polisi di Tianjin, sebuah kota dekat Beijing, menyerang dan menangkap puluhan praktisi yang berkumpul di luar kantor majalah untuk membahas kesalahan dalam artikel yang diterbitkan menyerang Falun Dafa. Ketika berita penangkapan menyebar dan lebih banyak praktisi bertanya kepada petugas, mereka diberi tahu bahwa mereka harus mengajukan banding ke Beijing.

Keesokan harinya, 25 April, sekitar 10.000 praktisi Falun Dafa secara spontan berkumpul di kantor Pusat Pengaduan di Beijing, seperti yang telah diinstruksikan oleh pejabat Tianjin. Pertemuan itu berlangsung damai dan tertib. Beberapa perwakilan Falun Dafa dipanggil untuk bertemu dengan Perdana Menteri Tiongkok, Zhu Rongji, dan anggota stafnya. Malam itu, kekhawatiran praktisi terjawab. Praktisi yang ditangkap di Tianjin dibebaskan dan semua orang pulang ke rumah.

Jiang Zemin, mantan pimpinan PKT, menganggap semakin populernya disiplin spiritual ini sebagai ancaman terhadap ideologi ateis PKT dan mengeluarkan perintah untuk melarang Falun Dafa pada 20 Juli 1999.

Minghui.org telah mengonfirmasi kematian ribuan praktisi akibat penganiayaan selama bertahun-tahun; jumlah sebenarnya diduga jauh lebih tinggi. Lebih banyak lagi yang dipenjara dan disiksa karena keyakinan mereka.

Terdapat bukti nyata bahwa PKT menyetujui pengambilan organ dari praktisi yang ditahan, yang dibunuh untuk memasok industri transplantasi organ