(Minghui.org) Seorang pria berusia 89 tahun di Kota Mishan, Provinsi Heilongjiang masih dirawat di rumah sakit setelah penangkapan yang kejam pada akhir Mei 2025 yang mengakibatkan cedera dada yang parah.

Chen Hongrui ditipu agar membukakan pintunya untuk wakil kapten Zhang Jianpeng dan petugas masyarakat setempat. Tanpa berkata apa-apa, mereka menyeretnya ke mobil polisi.

Chen mengalami cedera tulang paha kiri bertahun-tahun yang lalu dan membutuhkan alat bantu jalan untuk bergerak. Meskipun mobilitasnya terbatas dan usianya sudah lanjut, Zhang menyeretnya dengan sangat keras hingga ia menderita nyeri dada dan punggung yang parah. Setelah dibebaskan, ia memeriksakan diri ke rumah sakit dan ditemukan mengalami patah tulang di vertebra toraksnya (bagian tengah tulang belakang).

Penangkapan Chen yang disertai kekerasan dipicu oleh surat yang ditulisnya kepada jaksa Li Lanlan di Kejaksaan Kota Mishan, yang mendesaknya untuk berhenti menganiaya praktisi Falun Gong.

Falun Gong adalah latihan pikiran-tubuh yang telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok sejak Juli 1999. Chen, istrinya, Chen Guizhi, dan putra serta menantu perempuan mereka (Dr. Chen Guoqing dan Han Yuqin) berulang kali menjadi sasaran selama bertahun-tahun karena berlatih Falun Gong. Chen dan Han meninggal dunia akibat penganiayaan tersebut. Lihat laporan terkait untuk kisah keluarga tersebut.

Jaksa Li melaporkan Chen ke polisi. Zhang melecehkannya beberapa kali sebelum melakukan penangkapan.

Pengadilan Kota Mishan awalnya menetapkan tanggal pengadilan pada 27 Mei 2025, tetapi membatalkan rencana tersebut karena Chen masih dirawat di rumah sakit. Tanggal baru kemudian ditetapkan pada 4 Juni, tetapi tidak jelas apakah persidangan tetap diadakan karena Chen masih dirawat di rumah sakit.

Laporan Terkait: 

After Nearly Fifteen Years of Persecution, Dr. Chen Guoqing Is Arrested Again