(Minghui.org) Sebagai bagian dari perayaan Hari Falun Dafa Sedunia, Minghui baru-baru ini menerbitkan beberapa artikel dari praktisi yang menjelaskan bagaimana Falun Dafa memperbaiki kehidupan mereka. Meskipun Partai Komunis Tiongkok (PKT) menganiaya mereka tanpa henti, praktisi hidup dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar sambil membantu orang lain mengetahui fakta tentang Falun Dafa dan juga penindasan yang mereka alami.

Dua praktisi dari Denmark menjelaskan mengapa artikel tertentu menyentuh hati mereka.

Memikirkan Orang Lain

Wang (wanita), yang sering mendengarkan Radio Minghui, mengatakan artikel “Polisi yang Membantu dan Melindungi Praktisi” sangat spesial. Penulis berinteraksi dengan sejumlah polisi yang menangkap praktisi atau menggeledah rumah praktisi. Karena praktisi secara konsisten memberi tahu mereka fakta, para polisi tersebut secara bertahap mengubah sikap mereka dan mulai membantu praktisi. “Contoh-contoh dalam artikel ini menerangkan kejadian yang jelas dalam pikiran saya, yang menggambarkan kekuatan kebaikan,” kata Wang.

Penulis artikel itu menulis, “Dahulu kala, orang-orang mengatakan bahwa ada dua jenis kebajikan: kebajikan “Yang” dan kebajikan “Yin”. Kebajikan “Yang” adalah ketika seseorang diakui dan menerima ucapan terima kasih setelah melakukan perbuatan baik. Kebajikan “Yin” adalah ketika seseorang bersikap rendah hati saat melakukan perbuatan baik, dan tidak seorang pun tahu perbuatan baik yang telah dilakukannya. Hanya kebajikan seperti itu yang dapat mengubah kualitas bawaan dasar seseorang. Saya ingin berbagi beberapa contoh nyata dan yang terpuji dari para polisi yang membela keadilan. Meskipun saya tidak dapat mengungkapkan nama asli mereka, alam semesta telah mencatat perbuatan mereka.”

Setelah praktisi Xiao Hua ditangkap, penulis menelepon kepala Departemen Keamanan Domestik. Petugas itu bersikap kasar melalui telepon, tetapi penulis yang tidak marah, menulis surat kepada petugas itu, menjelaskan mengapa penganiayaan itu salah dan mengapa Xiao Hua harus dibebaskan. “Saya tidak mendapat balasan surat saya. Baru beberapa tahun kemudian saya mengetahui bahwa surat saya telah menyentuh hati kepala Departemen Keamanan Domestik. Melalui kontak berikutnya dengan para praktisi, ia mulai mengubah sikapnya,” tulis penulis.

Pada kesempatan lain, seorang ayah dan anak perempuan ditangkap karena berlatih Falun Dafa. Ketika penulis menghubungi polisi untuk meminta pembebasan mereka, polisi mendatangi tempat kerja penulis karena kasus Xiao Hua telah melibatkannya. Penulis bersikap tenang dan hanya memberi tahu mereka tentang Falun Dafa dan mengapa penganiayaan itu seharusnya tidak terjadi sejak awal. Kepala Departemen Keamanan Dalam Negeri berkata, “Kami sudah menanyakan tentang kasusnya (Xiao Hua). Kasus itu sudah diteruskan ke tingkat komando, jadi kami tidak bisa berbuat apa-apa, dan kalian harus berhenti menanyakannya.” Melihat ketulusan dan ketidakberdayaan mereka, penulis mengucapkan terima kasih kepada mereka.

Para polisi itu bisa merasakan kebaikan penulis. “Saya melihat mereka pergi. Tiba-tiba, kepala Departemen Keamanan Domestik berbalik dan menatap saya. Seolah-olah ada makhluk tersesat di dunia manusia, telah sadar. Semua orang datang ke dunia ini demi Dafa, jadi saya tahu ada harapan untuk pembebasan ayah dan anak perempuan itu,” tulis penulis tersebut. Ayah dan anak perempuan itu segera kembali ke rumah setelahnya.

Wang mengatakan bahwa ia juga dapat merasakan kebaikan hati dan ketidakegoisan para praktisi dalam artikel-artikel lainnya. “Tinggal di luar Tiongkok, saya belum pernah mengalami penganiayaan secara langsung. Namun, saya selalu tersentuh oleh tekad para praktisi ini untuk mengikuti Sejati-Baik-Sabar. Artikel-artikel ini menunjukkan betapa hebatnya Falun Dafa,” katanya. “Faktanya, setelah dicuci otak dan diracuni oleh kebohongan PKT, para polisi ini beruntung dapat mengetahui fakta tentang Falun Dafa dari para praktisi yang berinteraksi dengan mereka. Itulah mengapa sangat penting bagi seorang praktisi untuk tetap tulus, baik hati, dan memikirkan orang lain.”

Memanfaatkan Peluang dengan Sebaik-baiknya

Zhang sangat tersentuh oleh artikel “Mempraktekkan Sejati-Baik-Sabar Mengisi Hati Kita dengan Harapan.” Ketika penganiayaan dimulai, penulis masih di sekolah dan sulit membayangkan bagaimana seorang pemuda dapat bertahan hidup di masa-masa sulit itu.

“Untuk menghindari gangguan polisi di sekolah, saya pindah ke sekolah menengah swasta dan akhirnya lulus dari sana. Itu adalah sekolah ketiga yang saya masuki selama tahun terakhir di sekolah menengah,” tulis penulis tersebut. “Karena penganiayaan, kami tidak dapat kembali ke rumah selama bertahun-tahun. Ibu, nenek, dan saya hidup dalam kemiskinan dan terus-menerus mengungsi. Saya tidak dapat menghitung berapa kali kami harus pindah—begitu seringnya sampai kata 'rumah' tidak memiliki arti. Dalam pikiran saya, rumah tidak lebih dari sekadar tempat untuk tidur, dan saya merasa seperti pengembara.”

Kata-kata ini membuat Zhang menangis. Falun Dafa mengajarkan seseorang untuk menjadi orang yang lebih baik, tetapi di Tiongkok komunis, banyak orang, tua dan muda, sangat menderita karena berlatih. Namun, seperti yang ditunjukkan penulis, mereka tetap teguh dalam keyakinan mereka—di sekolah, di tempat kerja, dan di masyarakat.

Hal ini mengingatkan Zhang untuk memanfaatkan kesempatan sebaik-baiknya guna meningkatkan diri dan membantu orang lain mengetahui fakta tentang penganiayaan. Tinggal di Denmark, ia merasa ia dapat melakukan pekerjaan yang lebih baik untuk memperkenalkan Falun Dafa kepada orang-orang dan memberi tahu mereka tentang penganiayaan. Hal ini penting karena orang-orang perlu mengetahui apa yang sedang terjadi sehingga mereka dapat menentang pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan PKT.

Dari artikel ini dan artikel lainnya, Zhang berkata bahwa ia menyaksikan bagaimana praktisi sejati tetap setia pada keyakinan mereka dan terus berusaha meningkatkan diri berdasarkan ajaran Falun Dafa. Segala macam kesengsaraan, mulai dari karma penyakit dan ujian hingga penganiayaan, merupakan kesempatan untuk membuktikan komitmen seseorang. “Itulah sebabnya saya berterima kasih pada artikel-artikel Perayaan Hari Falun Dafa sedunia ini. Dari artikel-artikel tersebut, saya dapat melihat kekurangan saya dan menemukan dimana saya dapat meningkatkan diri untuk mengejar ketertinggalan dalam kultivasi saya,” kata Zhang.