(Minghui.org) Saya dulunya keras kepala, dan begitu saya menetapkan pikiran pada sesuatu, saya bersikeras melakukannya. Jika sesuatu tidak berjalan sesuai keinginan saya, saya akan kehilangan kesabaran. Saya kemudian membuka toko, dan menjadi terobsesi dengan uang dan belajar berbohong.
Setelah saya mulai berlatih Falun Dafa, saya melihat betapa egoisnya saya dulu. Saya berusaha keras untuk meningkatkan Xinxing dengan mengikuti ajaran Guru. Dalam berbisnis, saya mengikuti apa yang Guru katakan: "... asalkan bertransaksi secara adil, dengan hati yang lurus." (Ceramah 4, Zhuan Falun) Jadi saya tidak terlalu memedulikan uang, saya berhenti berbohong, dan saya tidak mengatakan hal-hal yang tidak sesuai standar orang Xiulian.
Saya menjadi tenang dan damai, tetapi saya masih berjuang melepaskan sifat keras kepala. Saya belajar Fa dengan tekun dan menggunakan prinsip-prinsip untuk menemukan apa yang melatarbelakangi sifat pemarah saya: mentalitas bersaing, kebencian, keterikatan untuk menyelamatkan muka, kurangnya kebaikan dan toleransi, egois, ego yang kuat, dan budaya Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang sudah mengakar kuat. Saya bertekad untuk menghilangkan sifat pemarah ini, tetapi kesalahan lama terus berulang, dan saya merasa bersalah karenanya.
Saya telah menikah. Istri saya cepat marah, sementara saya lebih lambat. Jika dia tidak menyukai cara saya melakukan sesuatu, dia akan marah. Suaranya lebih keras dari suara saya. Terkadang sifat keras kepalanya bahkan melebihi saya. Saya tahu bahwa tidak ada yang terjadi secara kebetulan, dan ini pasti terjadi untuk membantu saya menghilangkan sifat keras kepala saya. Perilakunya mencerminkan perilaku saya! Saya perlu menghilangkan keterikatan ini. Itu tidak mudah, dan saya sering kali gagal.
Saya bertanggung jawab mengelola toko kami. Saya membeli, menjual, dan mengirim barang, sementara istri saya mengurus pekerjaan rumah dan mengasuh anak kami. Dia juga membantu di toko saat ramai. Saya menyempatkan waktu setiap hari untuk melakukan tiga hal yang seharusnya praktisi Dafa lakukan.
Suatu hari, istri saya tiba-tiba marah kepada saya karena masalah kecil dan berteriak: “Hari ini kamu harus memilih. Kamu mau Dafa atau keluarga ini?”
Saya berpikir, “Kamu membuat keributan besar karena hal kecil seperti ini. Jika ini terjadi sebelum saya mulai berlatih, saya pasti akan bertengkar. Namun, saya sekarang berlatih Dafa. Saya tidak melawan dirimu.” Dengan tenang saya berkata kepadanya: “Saya mau keduanya. Saya akan menyeimbangkan keduanya.”
Dia menjadi semakin marah. Dia tampak kehilangan akal sehatnya dan mulai melempar buku-buku Dafa dan materi klarifikasi fakta ke mana-mana, sambil berulang kali berteriak: “Saya akan lihat bagaimana kamu bisa mendapatkan keduanya!”
Kemarahan dan kebencian memuncak dalam diri saya, dan saya hampir meledak. Namun pada saat itu, saya mengingatkan diri sendiri bahwa saya adalah orang Xiulian—saya harus bertahan! Saya mulai melafalkan Fa dalam hati:
“Kesabaran adalah kunci untuk meningkatkan Xinxing. Bersabar dengan marah dan benci, merasa dipersalahkan, menahan air mata, itu adalah bentuk kesabaran dari seorang manusia biasa yang terikat oleh rasa khawatir. Sama sekali tidak timbul marah dan benci, tidak merasa dipersalahkan barulah merupakan kesabaran dari orang Xiulian.” (“Apa yang Dimaksud Kesabaran?” Petunjuk Penting untuk Gigih Maju)
Melihat saya tidak melawan, dia tidak berhenti. Dia mengambil beberapa buku Dafa dan dengan marah melemparkannya keluar ke jalan. Saya bergegas menghampiri, meraih kedua lengannya dan berusaha mendorongnya kembali ke dalam. Saya mendorong terlalu keras dan dia terjatuh. Saya segera menyadari bahwa saya gagal memiliki toleransi dan tidak bertindak dengan baik sebagaimana seharusnya orang Xiulian. Saya bergegas membantunya berdiri dan berkata: “Maaf, saya kehilangan kendali.” Dia memukul dan memaki saya.
Melihat buku-buku Dafa yang berserakan di mana-mana, saya menangis. Saya merasa gagal berkultivasi dengan baik dan tidak bisa melindungi buku. Saya menangis saat mengambil buku-buku itu dan berkata kepada istri saya: “Apakah salah jika saya ingin menjadi orang baik dengan berlatih Falun Dafa? Hanya saja saya belum berkultivasi dengan baik. Kamu boleh langsung menunjukkan kesalahan saya, kamu boleh marah kepada saya, tetapi tidak boleh merusak buku-buku Dafa. Jangan pernah melakukannya lagi. Hanya mereka yang memperlakukan Dafa dengan baik yang akan diberkati.”
Setelah keadaan tenang, saya bermeditasi malam itu dan mencari ke dalam. Saya menyadari bahwa saya sangat egois. Saya hanya peduli pada belajar Fa dan berlatih. Saya mengabaikan kesulitan istri saya. Saya tidak berbelas kasih. Saya marah selama konflik dan tidak memiliki kesabaran. Saya tidak berdebat ketika istri memarahi saya, tetapi ada kebencian di dalam hati. Saya tidak sejati. Saya bertekad untuk mengikuti ajaran Guru dan benar-benar bertindak seperti orang Xiulian sejak saat itu.
Saya mulai mempraktikkan apa yang saya katakan. Saya membantu pekerjaan rumah dan mengantar anak kami ke sekolah sebisa mungkin. Saat melakukan latihan di pagi hari, saya membuat bubur dan merebus air agar dia bisa tidur lebih lama. Setelah makan siang setiap hari, dia suka tidur siang, jadi saya mendorongnya untuk beristirahat sementara saya menjaga toko dan belajar Fa.
Saat dia marah, saya tetap diam. Dia kemudian bertanya: "Saya baru saja memarahimu dengan keras. Kok kamu seperti balok kayu?"
Saya menjawab: “Saya tidak mendengar sepatah kata pun dari apa yang kamu katakan. Saya melafalkan Fa Guru dalam hati: ‘Orang baik selalu bersemi belas kasih di hatinya, tanpa menyalahkan, tanpa kebencian, menganggap penderitaan sebagai kegembiraan.’” (“Taraf Kondisi” Petunjuk untuk Gigih Maju) Dia tertawa ketika mendengarnya.
Saya melafalkan Fa Guru dalam hati dan berpegang teguh pada standar: “Mulai sekarang kalian berbuat sesuatu harus lebih dulu memikirkan orang lain, mengultivasi diri hingga mencapai kesadaran lurus yang tanpa ego dan tanpa mementingkan diri sendiri.” (“Sifat-Kebuddhaan Tanpa Kebocoran” Petunjuk untuk Gigih Maju)
Ketika saya mulai memperlakukan istri saya dengan belas kasih sejati, dia juga berubah. Dia tidak ingin saya keluar dan membagikan materi klarifikasi fakta di malam hari. Dia biasanya menolak membuka pintu ketika saya pulang terlambat. Sekarang, ketika saya keluar, dia mengingatkan saya, “Jika malam ini tidak selesai, lanjutkan lagi besok. Pulanglah lebih awal.” Dia segera membuka pintu ketika saya pulang.
Ketika saya mengklarifikasi fakta dan mendorong orang-orang untuk mundur dari PKT di toko, dia mendukung saya dengan menyetujui—sesuatu yang sangat dia tolak di masa lalu.
Kultivasi sungguh luar biasa! Dulu, ketika saya berjuang menghadapi penderitaan keluarga, saya melihat istri saya sebagai hambatan dalam perjalanan kultivasi saya. Sekarang, pola pikir saya telah berubah, saya melihatnya sebagai penolong dalam perjalanan kultivasi saya. Perdebatannya dengan saya membantu meningkatkan Xinxing saya. Saya benar-benar ingin berterima kasih kepada istri saya dan berterima kasih kepada Guru atas pengaturan yang cermat.
Ini sedikit pengalaman kultivasi pribadi saya. Jika ada yang saya katakan tidak sesuai dengan Fa, mohon ditunjukkan.
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 1999-2025 Minghui.org
Dunia Membutuhkan Sejati-Baik-Sabar. Donasi Anda dapat membantu lebih banyak orang memahami Falun Dafa. Minghui berterima kasih atas dukungan Anda.Dukung Minghui