(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa mengadakan parade di Kota Kyoto pada 12 Juli 2025, untuk menandai aksi damai mengungkap penganiayaan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang dimulai pada 20 Juli 1999, dan menyerukan agar penganiayaan tersebut diakhiri.

Parade ini diadakan selama Festival Gion, salah satu dari tiga festival besar di Jepang. Orang-orang dari seluruh Jepang dan wisatawan datang untuk merayakan festival akbar ini, dan Kyoto sangat meriah. Parade dipimpin oleh Tian Guo Marching Band, dimulai di Jembatan Oike Kyoto, dan melewati beberapa objek wisata di Kyoto, menarik perhatian publik dan mendapat tanggapan yang baik. Ada banyak wisatawan dari Eropa dan AS, dan banyak yang mengeluarkan ponsel mereka untuk merekam parade. Mereka yang sudah mengetahui PKT menganiaya Falun Dafa menyemangati praktisi agar terus berupaya mengungkap kebrutalan PKT.

Pada 12 Juli 2025, para praktisi menggelar parade di Kyoto untuk mengungkap penganiayaan PKT

Orang-orang Memuji Falun Dafa dan Mengecam Penganiayaan

Kojima

Kojima tinggal di Kyoto dan sedang jalan-jalan di sepanjang Sungai Kamogawa di bawah Jembatan Oike, titik awal parade, dan mengetahui bahwa para praktisi di Tiongkok dipenjara, disiksa, dan bahkan dibunuh hanya karena mereka berlatih Falun Dafa. Ia memuji mereka, dengan mengatakan, "Para praktisi bersedia membela semua orang dan mengorbankan nyawa mereka bahkan ketika nyawa mereka terancam dan dalam bahaya. Tindakan seperti itu sungguh mengagumkan." Ia mengatakan nilai-nilai Sejati, Baik, Sabar sangat selaras dengannya.

Ueno (kanan)

Ueno berkata: "Anda melakukan hal yang benar." Dia menentang penganiayaan hak asasi manusia oleh PKT dan menyatakan dukungannya terhadap upaya klarifikasi fakta damai yang dilakukan oleh para praktisi. Mengenai nilai-nilai Sejati, Baik, Sabar, dia berkata: "Itu sungguh luar biasa!"

Kaiden Hariri dari AS

Wisatawan Amerika, Kaiden Hariri, terkejut ketika diberi tahu tentang pengambilan organ paksa oleh PKT, “Saya tidak tahu tentang pengambilan organ paksa. Melihat Anda berbicara dalam isu ini, saya senang.”

Ia menambahkan: “Saya juga pernah menjadi anggota marching band saat SMA. Jadi, ketika saya melihat band Anda bermain di sini, terutama untuk tujuan yang begitu besar, hati saya tersentuh. Saya mendukung para anggota band, praktisi Falun Dafa yang di marching, dan semua orang yang berpartisipasi dalam kegiatan ini dengan sepenuh hati. Ini sungguh tindakan yang luar biasa.”

Selain itu, mengenai nilai-nilai Sejati, Baik, Sabar, ia berkata: “Ini adalah kata-kata yang sangat bermakna. Orang-orang harus hidup dengan moral dan nilai-nilai seperti itu. Saya berasal dari Amerika Serikat, tetapi Amerika Serikat saat ini sangat kekurangan hal-hal ini. Karena itu, saya dengan tulus memahami dan mengagumi konsep ini dan semua orang yang bekerja keras di sini.”

Anders Petersen dari Denmark.

Ketika Anders Petersen dari Denmark mengetahui tentang penganiayaan yang dilakukan PKT, ia berkata: "Mengerikan."

Frederique Braassen dari Belanda.

Frederique Braassen dari Belanda menyampaikan harapan terbaiknya kepada para praktisi yang mengalami penganiayaan berat di Tiongkok: “Saya dengan tulus mendoakan mereka agar damai, sehat, dan yang terpenting, bahagia. Saya berharap mereka dapat menjalani kehidupan yang damai dan indah. Saya juga dengan tulus berharap parade ini sukses.”

Daniel dari Australia berkata: “[Penganiayaan] itu sangat kejam. Saya dengan tulus berharap kegiatan mereka (praktisi Falun Dafa) berhasil. Di Australia, saya sering mendengar tentang penganiayaan terhadap praktisi Falun Dafa. Saya dengan tulus berharap keadaan mereka membaik.”

Maria dari Bulgaria berkata: “Saya pikir sangat baik bahwa Jepang ingin membantu Tiongkok. Masalah besar di negara seperti Tiongkok seharusnya diselesaikan dengan upaya bersama seluruh umat manusia. Orang-orang seperti saya, yang tidak tahu banyak tentang hal itu, memiliki kesempatan untuk mempelajari masalah ini melalui parade seperti ini. Oleh karena itu, saya pikir kegiatan seperti ini sangat diperlukan.”