(Minghui.org) Para praktisi berkumpul di Washington DC pada malam hari 17 Juli 2025 dan mengadakan nyala lilin untuk mengenang praktisi Falun Dafa yang kehilangan nyawa mereka selama penganiayaan Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang dimulai pada bulan Juli 1999.

Ribuan praktisi telah ditahan dan dianiaya karena keyakinan mereka selama 26 tahun terakhir. Lebih dari 5.000 kematian akibat penindasan tersebut telah dikonfirmasi oleh Minghui.org. Akibat sensor internet dan blokade informasi PKT, jumlah sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi.

Para praktisi mengadakan kegiatan nyala lilin di Washington DC pada malam 17 Juli.

Melakukan latihan di National Mall

Menggugah Hati Nurani dan Kebaikan

Dai Zhizhen

Dai Zhizhen,berusia 62 tahun, adalah salah satu praktisi yang kehilangan orang-orang terkasih dalam penindasan tersebut. Suaminya, Chen Chengyong, baru berusia 34 tahun ketika meninggal dunia dalam tahanan polisi pada tahun 2001. Dia berujar, "Tanggal pasti kematiannya masih belum diketahui. Jasadnya ditemukan di sebuah gubuk di pinggiran kota Guangzhou di Tiongkok selatan pada bulan Juli dan sudah mulai membusuk."

Putri mereka, Fadu, baru berusia 15 bulan saat itu. Dengan bantuan pemerintah Australia, Dai mengirimkan abunya ke Sydney, Australia, 8 bulan kemudian. Dalam beberapa tahun berikutnya, Dai dan putrinya berkelana ke 46 negara untuk memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan brutal tersebut.

Dai Zhizhen berkata: "Setiap tahun, selama kegiatan nyala lilin, kami menggugah hati nurani dan kebaikan hati yang terdalam di hati setiap orang. Kebaikan ini tertanam dalam diri setiap orang sejak lahir."

Guru: Falun Gong Memberi Saya Kesabaran dan Kebaikan

Mary dari Michigan

Mary dari Ann Arbor, Michigan, juga menghadiri nyala lilin tersebut. Sebelumnya pada hari yang sama, ia mengunjungi kantor anggota kongres untuk menyampaikan dokumen-dokumen terbaru tentang penganiayaan yang meningkat belakangan ini.

Ia mulai berlatih Falun Dafa pada Maret 2017, dan sebagai seorang guru, ia berkata, “Salah satu manfaat utama yang saya rasakan adalah saya menjadi jauh lebih sabar terhadap murid-murid dan keluarga saya. Terkadang memang sulit di kelas. Saya merasa, dengan Falun Gong, saya menjadi lebih sabar dan lebih baik.” Sebagai seorang ibu dari dua remaja, ia berterima kasih kepada Falun Gong atas bimbingannya.

Ia merasa sedih karena penindasan ini telah berlangsung selama 26 tahun, "Bagi rekan-rekan praktisi yang masih menderita di Tiongkok daratan, saya ingin menyampaikan, jangan menyerah. Ini juga merupakan kepercayaan spiritual tradisional di sini [di AS] dan kami akan bekerja sama untuk membantu Anda."

Charlie Aronski dari Virginia

Charlie Aronski, yang bekerja sebagai manajer sebuah perusahaan di Richmond, Virginia, mengatakan ia mulai berlatih Falun Gong pada tahun 2009. "Saya sangat menyukai prinsip Sejati-Baik-Sabar karena sangat berharga bagi semua orang. Termasuk keluarga saya, tetangga saya, dan masyarakat kita secara umum."

Ia mengatakan hatinya bersama para praktisi Falun Gong di Tiongkok. Dia melanjutkan, "Beberapa dari mereka ditahan di penjara dan beberapa telah menjadi korban pengambilan organ paksa, jadi penting bagi kami untuk mengungkap penganiayaan kejam di sini."

Meskipun menghadapi penganiayaan yang kejam, ia mendorong rekan-rekan praktisi di Tiongkok untuk teguh. Dia menambahkan, "Mari kita bela apa yang benar dan jangan menyerah."

Inilah Yang Dibutuhkan Negara Kita

Dee Pickard dari Iowa

Dee Pickard datang ke Washington DC untuk mengunjungi para pejabat terpilih. Ia menyaksikan kegiatan nyala lilin dan berbincang dengan seorang praktisi. Ia sangat tersentuh dan mengambil banyak foto dengan ponselnya.

Ini pertama kalinya Pickard mendengar tentang Falun Gong. Dia menjelaskan, "Suasana di sini sangat damai, sesuatu yang dibutuhkan negara kita. Jika lebih banyak orang dapat mempraktikkannya, negara kita akan menjadi tempat yang lebih baik."

Ia berterima kasih kepada praktisi tersebut atas informasinya dan mengatakan bahwa penting untuk menolak PKT. Ia mengatakan penganiayaan telah berlangsung terlalu lama dan harus dihentikan. Setiap orang seharusnya memiliki kebebasan berkeyakinan seperti yang kita miliki di Amerika Serikat.

Perawat: Pengambilan Organ Secara Paksa Tidak Dapat Diterima

Sol Johnson (kanan) adalah seorang perawat.

Sol Johnson, seorang perawat, mengatakan ia menyaksikan parade para praktisi sore itu. Ketika nyala lilin dimulai di National Mall, ia senang bisa bertemu kembali dengan para praktisi.

Berbicara tentang penganiayaan oleh PKT, terutama pengambilan organ paksa, Johnson berkata, "Ini mengerikan dan tidak dapat diterima. Saya tidak ingin melihat ini terjadi pada siapa pun."

Ia berharap masyarakat internasional membantu menghentikan penganiayaan, termasuk pengambilan organ paksa di Tiongkok. Ia berharap akan ada lebih banyak kegiatan seperti ini agar lebih banyak orang tahu apa yang sedang terjadi.

Ia mengatakan akan mencari informasi lebih lanjut secara daring. Ia mengatakan para praktisi membawa harapan bagi masyarakat dan ia sangat berterima kasih atas hal itu.