(Minghui.org) Menandai penganiayaan Falun Dafa (Falun Gong) oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) selama 26 tahun, praktisi Dafa mengadakan rapat umum di luar konsulat Tiongkok di Montreal pada 17 Juli 2025, untuk menyerukan diakhirinya pelanggaran dan pembebasan semua praktisi yang ditahan. Kegiatan ini mendapat perhatian dan dukungan dari para pejalan kaki.
Praktisi Falun Dafa mengadakan rapat umum di luar konsulat Tiongkok pada 17 Juli 2025 untuk menarik perhatian terhadap penganiayaan yang telah berlangsung selama 26 tahun oleh PKT.
Yang, juru bicara Himpunan Falun Dafa setempat, mengatakan bahwa 20 Juli 1999 adalah hari yang kelam bagi Tiongkok dan dunia. Pada hari itu, mantan pemimpin PKT Jiang Zemin melancarkan penganiayaan brutal terhadap praktisi Falun Gong yang mengikuti Sejati, Baik, Sabar. Banyak orang telah ditahan secara ilegal, ditangkap, dan dijatuhi hukuman penjara. Beberapa praktisi Falun Gong menjadi cacat akibat penyiksaan dan yang lebih buruk lagi, menjadi korban pengambilan organ. Yang mengatakan bahwa 20 Juli juga merupakan hari yang penting karena menandai dimulainya proses yang sulit dan panjang bagi praktisi Falun Gong di seluruh dunia untuk melawan penganiayaan ini. Berkali-kali, praktisi turun ke jalan untuk memberi tahu orang-orang fakta tentang penganiayaan tersebut guna membangkitkan hati nurani mereka.
Yang mengatakan bahwa berkat upaya berkelanjutan dan gigih para praktisi, suara-suara keadilan di seluruh dunia semakin lantang—mulai dari orang-orang yang menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya penganiayaan, hingga pemerintah di semua tingkatan yang mengecam pelanggaran hak asasi manusia oleh PKT.
Para pejalan kaki pada rapat umum tersebut menandatangani petisi untuk menyerukan diakhirinya pelanggaran hak asasi manusia yang parah di Tiongkok.
Saya Berharap Penganiayaan Akan Berakhir
Zhang Li (alias) dari Tiongkok berkata, “Saya tahu betul betapa jahatnya PKT, dan penganiayaan yang telah dialami Falun Gong selama bertahun-tahun.”
Ia bercerita tentang perlakuan tidak adil yang dialami seorang teman, seorang praktisi Falun Gong yang telah dikenalnya selama puluhan tahun. Ia mengatakan bahwa praktisi ini adalah orang yang baik dan sangat cakap. Ia sudah menjadi pejabat PKT tingkat satuan saat berusia 20-an. Namun, selama lebih dari 20 tahun, ia berulang kali dianiaya oleh rezim karena menolak melepaskan keyakinannya. Ia dipecat dari pekerjaannya di layanan publik, keluarganya berantakan, ia dijebloskan ke penjara empat kali, dan ditahan selama total 17 tahun.
Zhang Li berkata, "Penganiayaan ini sangat brutal," namun ia memahami watak jahat PKT setelah sahabat lamanya ini memberinya buku Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis, perangkat lunak untuk menerobos blokade internet PKT, dan materi-materi lain tentang Falun Gong. Ia berujar, "Dialah orang pertama yang menginspirasi saya untuk melihat segala sesuatu secara berbeda."
Ia juga mengatakan bahwa sebelum meninggalkan Tiongkok, ia telah diperingatkan beberapa kali untuk tidak mengatakan "hal yang salah". Ia berkata, "PKT itu jahat, rakyat Tiongkok hidup dalam teror. Sungguh mengerikan. Saya tidak memiliki keberanian seperti praktisi Falun Gong, tetapi saya sepenuhnya mendukung mereka. Penindasan brutal ini harus diakhiri."
Terima Kasih Telah Mengungkap Penganiayaan
Thi Dan Dan dan dua orang temannya dari Vietnam menyampaikan dukungan mereka terhadap para praktisi.
Tiga orang dari Vietnam berhenti dan mendengarkan rapat umum tersebut. Thi Dan Dan mengatakan ia terdorong oleh upaya para praktisi untuk mengungkap penganiayaan. Ia mengatakan suaminya adalah seorang dokter dan ditahan di kamp konsentrasi oleh Partai Komunis di Vietnam dan dicuci otaknya. Seluruh keluarganya berimigrasi ke Kanada pada tahun 1980-an untuk menghindari penganiayaan.
“Seluruh dunia harus memikirkannya: mengapa orang-orang menggelar aksi di sini? Ini demi kebebasan semua orang dan seluruh dunia. Jika tidak, dunia akan berada dalam bahaya. PKT adalah ancaman bagi kemanusiaan. Kita harus melenyapkannya.
“Terima kasih, praktisi Falun Dafa, ini adalah dukungan bagi para korban Komunisme. Falun Dafa baik. Saya mendukung Falun Dafa.”
Saya Akan Menceritakan Penganiayaan Ini Kepada Orang Lain Agar Penganiayaan Ini Segera Berakhir
Mohamed Ben Salah, seorang turis asal Tunisia, berbicara dengan seorang praktisi cukup lama.
Mohamed Ben Salah dari Tunisia mengatakan dia akan memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan tersebut agar segera berakhir.
Mohamed Ben Salah berkata, "Kegiatan hari ini meninggalkan kesan mendalam bagi banyak orang. Informasi yang disampaikan di sini harus disebarkan ke seluruh dunia, tidak hanya di sini. Saya dari Tunisia, tetapi kami tidak tahu ini sedang terjadi. Kami akan memberi tahu semua orang dan berusaha sebaik mungkin untuk menyebarkan berita ini agar pelanggaran dapat segera berakhir."
"Sejati,Baik, Sabar... tiga kata ini sungguh luar biasa. Adakah yang lebih baik dari ini? Jika kita bisa mempraktikkan ketiga kata ini, betapa menakjubkannya itu."
Ia menandatangani petisi untuk menghentikan penganiayaan dan berkata, "Saya yakin penindasan ini tidak akan berlangsung lama. Pasti akan berakhir."
Warga setempat, Magali, menandatangani petisi dan mengecam kejahatan pengambilan organ oleh PKT. Dia berkata, "Ini mengerikan. Namun, hal seperti ini masih terjadi. Sungguh tidak dapat dipercaya. Jika kami dapat menawarkan bantuan, bahkan hanya sekadar tanda tangan, kami semua mendukungnya."
Magali mengecam PKT atas kejahatannya dalam pengambilan organ.
Ketika mengetahui bahwa Falun Dafa mengajarkan Sejati, Baik, Sabar, Magali berkata, "Ini adalah landasan kekuatan politik. Pemerintah harus menjunjung tinggi nilai-nilai ini. PKT tidak mengikuti prinsip-prinsip ini. Tidak diragukan lagi, hal itu sangat kejam dan menakutkan bagi warga Tiongkok."
Tyler, seorang warga lainnya, mengatakan bahwa ia pernah menerima brosur dari para praktisi dan mengetahui apa yang terjadi di Tiongkok. Ia berujar, "Saya pikir Sejati, Baik, Sabar itu hebat—Anda jujur, baik hati, dan baik kepada orang lain. Itulah sifat dasar manusia. Tapi, Partai Komunis itu diktator, tidak peduli dengan orang lain."
Tyler menandatangani petisi untuk menunjukkan dukungannya untuk mengakhiri penganiayaan.
Setelah menandatangani petisi, Tyler berkata, "Penganiayaan ini mengerikan. Saya berharap bisa menghentikan penganiayaan ini."
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 1999-2025 Minghui.org