(Minghui.org) Mimikirkan lagi perjalanan kultivasi saya, kebencian terhadap suami sayalah yang paling sulit disingkirkan.
Kami sudah berusia 70-an, dan saya menyimpan kebencian padanya selama bertahun-tahun. Suami saya adalah pria yang baik dan jujur yang senang membantu orang lain. Namun, dia juga keras kepala dan tidak pernah berusaha menyenangkan atasannya. Dia bekerja keras sebagai pengemudi untuk perusahaannya sepanjang kariernya, tetapi dia tidak pernah mendapatkan tunjangan pensiun sebelum perusahaannya bangkrut.
Sebelum menjadi praktisi Falun Dafa, saya memandang rendah suami dan sering bertengkar dengannya. Selama bertahun-tahun, kami bersikap dingin satu sama lain. Setelah mulai berkultivasi, saya menyadari bahwa saya harus menghilangkan kebencian saya. Saya melakukannya, tetapi hanya di permukaan. Saya gagal menyingkirkannya.
Kebencian ini menyiksa dan benar-benar memengaruhi saya, yang membuat perjalanan kultivasi saya semakin sulit. Terlepas dari upaya keras dan keberhasilan sementara, kebencian itu selalu muncul kembali dan mendorong saya kembali ke titik awal. Saya tak mampu menyingkirkan kebencian itu sampai akarnya, dan rasanya seperti mencekik saya.
Beberapa hari yang lalu, sesuatu yang sepele memicu kebencian yang luar biasa terhadap suami saya. Semua kesulitan masa lalu muncul di benak saya, dan energi jahat ini menyiksa saya. Saya memancarkan pikiran lurus untuk waktu yang lama, seperti yang biasa saya lakukan sebelumnya. Kebencian saya mereda, tetapi masih kuat.
Saya membahasnya dengan rekan-rekan praktisi setelah belajar bersama. Saya berkata, "Saya akan mencabut sepenuhnya kebencian saya. Saya bertekad untuk menyingkirkan keterikatan ini." Saya memohon kepada Guru Li untuk menguatkan agar saya dapat menyingkirkan entitas pengendali di balik kebencian tersebut. Saya berpikir, "Itu bukan diri saya yang sebenarnya, melainkan 'saya' palsu yang telah diatur oleh kekuatan lama. Saya harus melenyapkannya. Saya hanya menginginkan diri saya yang sebenarnya, diri yang telah diatur oleh Guru."
Saya belajar Fa dengan lebih saksama dan penuh perhatian, dan berulang kali berusaha menyingkirkan kebencian. Akhir-akhir ini saya hampir setiap hari menghadapi cobaan terkait masalah ini. Saat saya berusaha sebaik mungkin untuk berperilaku sesuai Fa dalam setiap situasi, saya dapat dengan jelas merasakan pengaturan Guru yang terperinci agar saya dapat melakukan perbaikan, dengan satu ujian mengarah ke ujian berikutnya. Saya tahu Guru sangat ingin melihat saya meningkat, tetapi saya tidak memiliki kualitas kesadaran yang baik dan peningkatan saya lamban!
Kini pandangan saya terhadap suami telah berubah total. Semua rasa sakit hati dan anggapan bahwa saya diperlakukan tidak adil seakan sirna. Saya menyadari bahwa karma sayalah yang menyebabkan ketidakbahagiaan, dan Guru telah menggunakannya untuk melenyapkan karma dan memperbaiki karakter saya. Konsep lama manusia saya tak lagi mampu memengaruhi saya, dan suami tak lagi membuat saya kesal. Ketika perilakunya tampak mencerminkan indoktrinasi Partai Komunis Tiongkok (PKT), pikiran pertama saya adalah mencari ke dalam dan mencari tahu apakah saya juga memiliki masalah yang sama. Saya bersimpati dan peduli padanya. Hal ini masih jauh dari prinsip belas kasih, tetapi ini merupakan kemajuan besar bagi saya.
Saya meminta maaf kepada suami karena bersikap tidak baik ketika kami berselisih paham. Saya berkata, "Maafkan saya atas apa yang telah saya lakukan di masa lalu. Ini semua salah saya karena menyimpan kebencian terhadapmu. Itu telah merusak hubunganmu dengan putra kita. Saya seorang kultivator sekarang. Saya akan menyingkirkan semua keterikatan saya, termasuk keterikatan terhadap menantu perempuan, saudara laki-laki, dan ipar perempuan saya. Saya akan menyingkirkan semua keterikatan saya dan mulai sekarang saya akan mengutamakan orang lain di atas diri saya sendiri."
Suami terkejut dengan permintaan maaf saya. Dia menjawab dengan tulus, "Ini bukan sepenuhnya salahmu. Saya tahu saya belum melakukan banyak hal dengan baik dan belum memenuhi semua tanggung jawab saya sebagai suami."
Percakapan kami membuat saya merasa bahwa Guru telah mengatur agar suami membantu saya meningkat. Kami menjadi suami istri di kehidupan ini karena suatu alasan. Saya mungkin berutang sesuatu kepada suami di kehidupan sebelumnya atau memiliki keterikatan tertentu yang perlu disingkirkan.
Ini merupakan hambatan besar dalam kultivasi, karena menghalangi saya menyelamatkan makhluk hidup. Hubungan kami yang buruk telah memengaruhi pemahaman positif keluarga besar saya tentang Falun Dafa. Sebagai pengikut Dafa sejati, saya bertekad untuk hidup dengan prinsip Sejati, Baik, Sabar di masa depan.
Saya berterima kasih kepada Guru dari lubuk hati yang terdalam atas segala pengaturan dan kesabarannya bagi saya! Sungguh merupakan hal yang paling beruntung dalam hidup saya menjadi pengikut Guru! Saya akan melakukan tiga hal dengan baik, terus meningkat dan tekun, dan menyelamatkan lebih banyak makhluk hidup!
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 1999-2025 Minghui.org