(Minghui.org) Pada tanggal 1 Agustus 2025, seorang wanita berusia 57 tahun di Provinsi Sichuan dijatuhi hukuman lima tahun dengan denda 20.000 yuan, karena keyakinannya pada Falun Gong, sebuah latihan jiwa-raga yang telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok sejak bulan Juli 1999.
Yao Jiaxiu (wanita), lahir pada bulan Desember 1967, adalah penduduk asli Kota Panzhihua, Provinsi Sichuan. Ia menghormati Falun Gong, latihan yang ia pelajari pada bulan Oktober 1995, karena telah menyembuhkan sembilan penyakitnya dan menyelamatkan pernikahannya. Ia tetap teguh pada keyakinannya setelah penganiayaan dimulai empat tahun kemudian dan berulang kali ditangkap, yang mengakibatkan dua hukuman penjara sebelumnya dengan total 12 tahun. Ia beberapa kali harus tinggal jauh dari rumah untuk waktu yang lama demi menghindari penganiayaan lebih lanjut.
Hukuman penjara terakhir yang dijatuhkan kepada Yao bermula dari kegagalan penangkapannya pada tanggal 8 Agustus 2019, saat ia tinggal di Kota Xichang, Provinsi Sichuan. Ia tidak ada di sana, dan polisi menangkap putra sulungnya, Yao Jinhong. Mereka kemudian pergi ke ibu kota Chengdu untuk menangkap putra bungsunya, Gong Jinjun, yang kemudian pindah ke Jepang dan sedang mencari keadilan bagi ibunya setelah penangkapan terakhirnya.
Polisi menahan kedua bersaudara itu di Pusat Penahanan Kota Xichang dan memerintahkan mereka untuk mengungkapkan keberadaan ibu mereka. Yao pun bersembunyi dan dimasukkan ke dalam daftar pencarian orang.
Pada tanggal 20 September 2024, Departemen Kepolisian Distrik Jiangyang di Kota Luzhou (juga di Provinsi Sichuan) menangkap Yao di tempat tinggal yang disewanya. Ia dibawa ke Pusat Penahanan Kota Xichang sembilan hari kemudian.
Kasusnya diserahkan ke Kejaksaan Kota Xichang pada tanggal 16 Desember 2024, dan dia hadir di Pengadilan Kota Xichang pada tanggal 29 April 2025.
Yao dijatuhi hukuman lima tahun pada tanggal 1 Agustus 2025. Putusan tersebut ditandatangani oleh hakim ketua Jiang Tao, hakim Wang Xuemei dan Wang Tao, serta asisten Liu dan Bai Zhiwei.
Laporan Terkait:
Jepang: Aksi di Depan Kedutaan Besar dan Konsulat Tiongkok Memperingati Permohonan Damai 25 April
Japan: Son Calls on Legislators to Help Rescue His Mother
Physical and Verbal Abuse Endured by Ms. Yao Jiaxiu at the Longquanyi Women's Prison in Chengdu City
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 1999-2025 Minghui.org