(Minghui.org) Praktisi di Praha mengadakan serangkaian acara pada 18-19 Juli 2025 untuk memprotes secara damai penganiayaan Falun Dafa oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) selama 26 tahun. Para politisi, anggota parlemen, senator, dan tokoh masyarakat mengirimkan surat dukungan untuk kegiatan tersebut.

Nyala Lilin

Pada malam 18 Juli, praktisi berkumpul di depan Monumen Korban Komunisme di Praha untuk menyalakan lilin. Mereka mengenang rekan-rekan praktisi di Tiongkok yang telah meninggal dunia selama 26 tahun terakhir karena keyakinan mereka dan karena mempraktikkan prinsip Sejati, Baik, dan Sabar.

Di Jalan Korban Komunisme, mereka juga mendirikan meja informasi. Banyak pejalan kaki yang mampir untuk mempelajari tentang penganiayaan dan menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya penindasan brutal oleh PKT dan pengambilan organ paksa yang disetujui negara terhadap tahanan yang tidak bersalah.

Para praktisi mengadakan acara peringatan dengan menyalakan lilin di Praha.

Beberapa politisi, anggota parlemen, senator, dan tokoh masyarakat mengirimkan surat dukungan. Panitia membacakan pesan-pesan ini dengan lantang di acara tersebut.

Veronika Sun, koordinator Himpunan Falun Dafa Ceko, membaca surat dukungan dari pejabat publik.

“Penganiayaan Ini Benar-Benar Tidak Dapat Diterima”

Klára Laurenčíková, Komisioner Hak Asasi Manusia pemerintah Ceko, menulis dalam surat dukungannya:

“Hari ini menandai tepat 26 tahun sejak dimulainya penganiayaan brutal terhadap orang-orang yang mengikuti prinsip Sejati, Baik, dan Sabar. Di dunia modern, ini adalah salah satu tindakan kejam paling keras dan sistematis terhadap sebuah kelompok spiritual. Tidak hanya para praktisi yang menjadi sasaran, tetapi juga keluarga mereka dan mereka yang berani membela.

“Pada hari penting ini, izinkan saya, meskipun jauh, untuk menyampaikan dukungan dan rasa hormat saya yang mendalam kepada Anda. Tidak dapat diterima bahwa orang-orang dianiaya hanya karena mencari peningkatan spiritual dan hidup dengan nilai-nilai universal.

“Pertemuan hari ini bukan hanya sebuah aksi solidaritas dengan para korban totalitarianisme komunis, tetapi juga sebuah pengingat bahwa kita tidak boleh tinggal diam dalam menghadapi ketidakadilan. Kebebasan berkeyakinan dan hati nurani adalah hak asasi manusia dasar yang tidak dapat dilanggar oleh rezim mana pun.”

Laurenčíková menyampaikan terima kasih khusus kepada para praktisi atas keberanian dan kegigihan mereka dalam menghadapi ketidakadilan.

Publik Mengecam Penganiayaan

Seorang pria mengatakan ia menonton film dokumenter tentang pengambilan organ paksa oleh PKT di sebuah saluran TV besar di Ceko. Ia dan putranya menandatangani petisi untuk menentang penganiayaan tersebut.

Seorang pemuda dari Jepang dan temannya juga menandatangani petisi. Ia mengatakan kepada para praktisi bahwa ia merasakan energi positif yang kuat dan damai di lokasi acara.

Seorang pemuda dari Jepang menandatangani petisi.

Sekelompok anak muda juga berhenti untuk mempelajari lebih lanjut. Salah satu dari mereka mengatakan ia menghadiri pertunjukan Shen Yun awal tahun ini dan sangat tersentuh. Ia menjadi sangat gembira ketika mengenali salah satu praktisi sebagai pemandu acara di Praha.

Ia mengatakan bahwa setelah menonton pertunjukan Shen Yun, ia mencari informasi lebih lanjut tentang Falun Dafa melalui internet, tetapi merasa bingung dengan beberapa informasi negatif yang ia temukan.

Praktisi tersebut menjelaskan bahwa tidak semua konten daring akurat, juga tidak menceritakan kisah nyata tentang Falun Dafa. Pemuda itu sangat senang mendengar hal ini dan berfoto dengan pemandu acara. Kemudian, ia kembali bersama teman-temannya untuk menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya penganiayaan. Ia juga mengatakan mereka semua menantikan untuk menyaksikan Shen Yun lagi tahun depan.

Seorang pejalan kaki menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya penganiayaan.

Aksi Damai di Alun-alun Wenceslas

Pada hari Sabtu, 19 Juli, para praktisi mengadakan aksi damai di Alun-alun Wenceslas, salah satu area tersibuk di Praha. Sebagai bagian dari acara tersebut, para praktisi memperagakan metode penyiksaan PKT dan pengambilan organ paksa yang dihadapi praktisi Falun Dafa di Tiongkok. Hal ini membantu masyarakat memahami penganiayaan brutal yang telah berlangsung selama 26 tahun.

Acara ini juga menampilkan lukisan-lukisan dari Pameran Seni Internasional Zhen-Shan-Ren.

Banyak pejalan kaki berhenti untuk menyaksikan peragaan penyiksaan dan peragaan latihan. Mereka merasa sedih mengetahui bahwa orang-orang yang begitu damai telah dianiaya dengan begitu kejam.

Praktisi mengadakan peragaan ulang penyiksaan dan memamerkan karya seni dari Pameran Seni Internasional Zhen-Shan-Ren untuk meningkatkan kesadaran akan penganiayaan.

Leoš Strand, perwakilan Himpunan Falun Dafa Ceko, menyampaikan pidato pada acara tersebut, dan menyerukan PKT untuk segera mengakhiri penganiayaan.

Seorang pria mengatakan ia sangat tersentuh oleh karya seni yang dipamerkan. Ia merekamnya di ponsel dan berencana membagikannya di media sosial agar pesan tersebut dapat disebarkan kepada lebih banyak orang. Ia mendoakan keberhasilan para praktisi dalam upaya mereka mengakhiri penganiayaan.

Akhir pekan itu, sebuah festival rakyat internasional juga berlangsung di Praha. Seorang pria dari Inggris yang menghadiri festival tersebut datang untuk belajar tentang Falun Dafa. Setelah mendengar tentang penganiayaan tersebut, ia menyampaikan simpati yang mendalam dan berterima kasih kepada para praktisi atas informasi yang telah dibagikan.

Seorang pengunjung festival rakyat asal Inggris berterima kasih kepada praktisi karena telah memberitahunya tentang penganiayaan.

Banyak orang membaca papan informasi untuk mengetahui tentang penganiayaan terhadap praktisi Falun Dafa di Tiongkok, dan menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya penganiayaan.

Orang-orang menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya penganiayaan PKT terhadap Falun Dafa.