(Minghui.org) Dalam dua tahun terakhir, suami saya tidak menerima gaji atas pekerjaannya, sehingga keluarga kami tidak memiliki pemasukan. Karena itu saya harus bekerja untuk menutupi biaya hidup dasar kami. Jam kerja saya panjang dan beban kerja berat. Saya hampir tidak punya waktu untuk belajar Fa, apalagi melakukan tiga hal. Saya juga kecanduan ponsel dan berperilaku seperti manusia biasa.
Guru memberi saya petunjuk sebanyak tiga kali, dan setelah itu saya pergi keluar untuk klarifikasi fakta. Namun saya tetap belum tercerahkan sepenuhnya dan malah mencari pekerjaan lain yang gajinya sedikit lebih tinggi. Walaupun penghasilan saya lebih besar, tetap saja hampir tidak cukup untuk menutupi biaya hidup keluarga. Penghasilan suami saya hanya cukup untuk membayar cicilan mobil.
Karena saya bekerja berjam-jam dan tidak punya waktu untuk belajar Fa, saya pun membenci suami saya dan terang-terangan menegurnya, "Keluarga ini sama saja, ada atau tidaknya kamu." Sejak saat itu, suami saya berhenti memikirkan uang dan hanya bermain video game di ponselnya seharian. Anak kami pun ikut bermain game.
Suami saya sering berbicara kepada saya dengan nada menuduh. Keluarga kami tidak harmonis dan anak kami, yang sedang bersekolah, tidak lagi pulang siang dan malah pergi bermain dengan teman sekelas. Tiba-tiba saya menyadari ada yang salah dengan kultivasi saya, jadi saya mencoba melepaskan keterikatan saya untuk menghasilkan uang dan berusaha melakukan tiga hal dengan baik.
Saya mengetahui seorang praktisi lain memerlukan bantuan untuk memperbaiki trotoar. Pikiran saya adalah ingin membantunya secara cuma-cuma. Namun dia berkata, “Jika keluargamu sedang mengalami kesulitan keuangan, kamu tidak bisa melakukannya tanpa bayaran. Pekerjaan jangka pendek bisa membantu mengatasi masalah keuangan, tapi kamu tetap harus menyeimbangkannya dengan baik dan jangan sampai menunda apa yang harus dilakukan dalam kultivasi.” Sejak saat itu, selain mengurus anak dengan baik, saya belajar setidaknya satu hingga dua ceramah Zhuan Falun setiap hari dan membaca ceramah-ceramah Fa Shifu pada malam hari. Xinxing saya meningkat, dan saya bisa melakukan latihan serta tiga hal dengan baik.
Hasilnya, anak saya menjadi penurut dan ikut bersama saya belajar Fa. Suami tidak lagi bersikap bermusuhan, dan saya memperlakukannya dengan baik. Dia mengatakan ada proyek yang bisa dia kerjakan, tetapi dia khawatir tidak akan dibayar setelahnya. Saya berkata, “Jangan khawatir, pikirkan saja matang-matang sebelum melakukannya.” Dia tersenyum. Sudah lama saya tidak melihatnya tersenyum. Sejak itu, dia berbicara dengan nada lembut dan terus mencari nafkah dengan mengangkut barang untuk pelanggan. Hal-hal ajaib kemudian terjadi, dan kesulitan keuangan kami teratasi.
Suami saya harus mencicil setiap bulanan sebesar 2.000 yuan untuk kendaraan kerjanya. Salah satu perjalanannya adalah untuk mengangkut beras. Saat itu hujan, dan karena ia tidak membeli terpal baru, sepertiga berasnya basah. Sesampainya di tempat tujuan, pemiliknya tidak menginginkan beras tersebut dan meminta suami saya untuk menggantinya dengan 300.000 yuan. Suami saya pun terduduk di tanah dan berkata, "Ini kendaraan saya, kamu boleh mengambilnya."
Saya menelepon suami dan bertanya apakah dia sedang dalam perjalanan pulang. Dia berkata, "Pemiliknya tidak mengizinkan saya menurunkan beras dan meminta saya melakukannya besok." Setelah mendengar ini, saya pun bertekad, "Guru ada di sini!" Saya tidak menunda melakukan satu pun dari tiga hal yang seharusnya saya lakukan karena masalah ini. Saya merasa tenang. Suami menelepon saya untuk menjemputnya di malam hari. Saya berkata, "Ingatlah, Guru ada di sini!"
Tanpa diduga, dua saudara perempuan yang bekerja di sana ikut campur. Satunya menjadi akuntan dan satu lagi menjadi manajer gudang. Mereka bernegosiasi dengan pemilik toko melalui telepon dan memintanya untuk segera menurunkan beras dan membiarkannya kering. Pemilik toko setuju untuk menurunkannya dan kemudian bergumam, "Berapa banyak yang disuap sopir ini untuk kalian berdua?" Setelah mendengar kabar itu, saya merasa sangat berterimakasih kepada Guru. Saya tak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata. Saya berkata kepada suami, "Hanya Guru yang bisa membantumu. Asal kamu percaya kepada Guru!"
Suami saya pulang tanpa membawa uang sepeser pun. Cicilan bulanannya sudah jatuh tempo. Dan setiap kali dia mengemudikan truk ke tempat kerja, dia harus membayar 3.000 yuan kepada perusahaan truk. Ongkos kirimnya baru bisa dibayar setelah beras terjual. 40 karung beras yang terendam air hujan itu senilai 4.000 yuan, dan kami harus menjualnya sendiri. Suami meminta saya untuk menjual berasnya karena dia harus terus mengemudi.
Ketika kami sedang kebingungan, seorang praktisi datang. Dulunya dia seorang pengusaha dan menyarankan agar kami membawa beras ke daerah pemukiman. Hasilnya, beras tersebut terjual, dan kami berhasil membayar 3.000 yuan kepada perusahaan truk. Saya bertanya kepada suami, "Berapa uang yang kamu butuhkan untuk pekerjaan mengemudimu selanjutnya?" Dia menjawab, "Saya butuh 3.000 yuan lagi." Saya ragu sejenak dan berkata, "Guru sudah mengaturnya." Namun, sebenarnya, saya tidak tahu bagaimana kami akan mendapatkan uangnya.
Sore harinya, saya pergi ke rumah praktisi tersebut untuk belajar Fa sebelum mengerjakan pekerjaan di ladang. Dia berkata, “Ini 3.000 yuan! Saya bayarkan di muka, dan kamu bisa bekerja di ladang sesuai kemampuanmu.” Tidak saya sangka Guru telah mengatur segalanya dengan begitu baik. Guru selalu menjaga saya! Saya berkata kepada praktisi itu, “Kamu sangat membantu kami!” Dia tersenyum dan berkata, “Berterimakasihlah kepada Guru karena Guru membuat kita saling membantu.” Suami saya mendapatkan 3.000 yuan yang dibutuhkannya dan berkata dengan gembira, “Ini sangat membantu!”
Sejak saat itu, sikap suami saya membaik. Dia berhenti bermain game di ponselnya dan dengan aktif mencari pekerjaan mengangkut barang. Para pelanggan ingin menggunakan jasa suami saya karena dia jujur dan dapat dipercaya. Cicilan kendaraan pun segera lunas. Saya tahu ini adalah kekuatan Dafa! Ketika kita melakukan tiga hal dengan baik, segalanya akan tercakup di dalamnya.
Sejak insiden beras, saya meningkatkan upaya belajar Fa, memancarkan pikiran lurus, dan melenyapkan keinginan akan keuntungan dan nafsu. Saya pergi mengklarifikasi fakta bersama rekan praktisi setiap pagi dan berusaha untuk tidak melewatkan latihan. Saya benar-benar merasakan kultivasi Dafa yang khidmat. Saya bersujud kepada Guru atas penyelamatan-Nya yang penuh belas kasih, dan saya berterima kasih kepada rekan praktisi atas bantuan tanpa pamrih mereka.
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 1999-2025 Minghui.org