(Minghui.org) Seorang ayah dan anak di Kota Changchun, Provinsi Jilin, dijatuhi hukuman penjara karena mengungkap penganiayaan yang masih berlangsung yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok terhadap keyakinan mereka, Falun Gong.
Zhang Guozhi dan putranya, Zhang Yue (berusia 30-an), ditangkap di tempat tinggal yang mereka sewa bersama pada tanggal 15 Juli 2024 dan dibawa ke Pusat Penahanan Kota Changchun. Zhang yang berusia lanjut menderita pneumonia dan belum diketahui apakah Ia telah menerima perawatan medis.
Minghui.org baru-baru ini mengetahui adanya vonis sewenang-wenang. Zhang Yue dijatuhi hukuman empat tahun penjara dan kini menjalani hukuman di Penjara Jilin. Hukuman penjara ayahnya masih diselidiki. Yang diketahui hanyalah bahwa ayahnya ditahan di Penjara Gongzhuling.
Kedua pria itu telah ditolak kunjungan keluarganya sejak penangkapan mereka lebih dari setahun yang lalu.
Zhang, yang sudah lanjut usia, sebelumnya berulang kali menjadi sasaran karena berlatih Falun Gong sebelum hukuman penjara terakhirnya. Ia ditangkap pada 16 Februari 2008, setelah dilaporkan berbicara kepada sesama penumpang tentang Falun Gong di dalam bus dari Changchun ke Kota Jiutai (juga di Provinsi Jilin). Ia diinterogasi di Departemen Kepolisian Kota Jiutai dan seorang petugas menendangnya dengan keras. Malam itu juga, Ia dipindahkan ke Penjara Kota Jiutai. Pada 29 Februari 2008, Ia dimasukkan ke Kamp Kerja Paksa Yinmahe untuk menjalani hukuman 1,5 tahun.
Penjaga Chen Shuguo menginstruksikan tiga narapidana untuk memberikan Zhang "pendidikan yang baik." Ketiganya menahannya di ruang isolasi dan menghujaninya dengan pukulan dan tendangan ketika Ia menolak menulis pernyataan untuk melepaskan keyakinannya. Salah satu dari mereka memukul lututnya dengan sapu lidi.
Zhang dibebaskan pada 27 Mei 2009, tetapi ditangkap lagi pada 4 April 2012 saat membagikan materi informasi Falun Gong di sebuah Universitas di Kota Changchun. Polisi memukulinya selama lebih dari 20 menit, kemudian membawanya ke Pusat Penahanan Kota Changchun. Ia menolak mengenakan seragam tahanan dan melakukan mogok makan sebagai protes. Pada hari ketujuh, Ia dibawa ke Kamp Kerja Paksa Chaoyanggou untuk menjalani hukuman 1,5 tahun lagi.
Para penjaga mencekok paksa Zhang selama tiga hari setelah melakukan mogok makan sebagai bentuk protes. Ia tetap teguh pada keyakinannya dan kemudian dipaksa menjahit tas tekstil selama sembilan jam sehari.
Zhang dan lebih dari 70 praktisi lainnya yang ditahan melakukan mogok makan bersama pada tanggal 20 Juli 2012. Kamp Kerja Paksa Chaoyanggou kemudian memisahkan mereka dan memindahkan mereka ke kamp kerja paksa yang berbeda.
Zhang dipindahkan ke Kamp Kerja Paksa Fenjin, yang memperparah penganiayaan terhadap praktisi pada akhir Desember 2012. Shen Quanhong, kepala Kantor 610 di kamp kerja paksa tersebut, membawa 20 narapidana dari kamp kerja paksa lain untuk melaksanakan kampanye penganiayaan baru. Ia memerintahkan 2-3 penjaga untuk bekerja sama dengan tiga narapidana untuk menyasar Zhang. Mereka dibagi menjadi empat kelompok dan bergantian menyiksanya selama tiga jam setiap giliran. Mereka memaksanya berjongkok selama beberapa jam sebelum memberinya istirahat sejenak, lalu mereka melanjutkan penyiksaan dengan berjongkok. Ia tidak diizinkan tidur, menggunakan kamar mandi, atau membersihkan diri. Setelah tiga hari penyiksaan tersebut, kakinya menjadi bengkak dan Ia kesulitan berjalan. Zhang dibebaskan pada 30 Agustus 2013.
Zhang ditangkap pukul 01.00 dini hari tanggal 13 Desember 2014 dan langsung dibawa ke Pusat Penahanan Kota Changchun. Ia dibebaskan dua minggu kemudian.
Saat melakukan pekerjaan serabutan di sebuah universitas setempat pada 14 Desember 2015, Zhang memberikan perangkat lunak anti firewall kepada beberapa mahasiswa, dan hal ini diketahui oleh petugas keamanan sekolah. Mereka menyerahkannya ke Kantor Polisi Kuanping Boulevard. Ia menolak menyebutkan namanya dan dibebaskan setelah 15 hari ditahan.
Suatu hari di pertengahan Mei 2021, seorang sekretaris desa setempat menelepon Zhang dan memerintahkannya untuk merekam video dirinya sendiri dan mengirimkan rekamannya. Ia menolak untuk menuruti perintah tersebut, kemudian setelahnya putranya diganggu melalui telepon.
Laporan Terkait:
Sipir Kamp Kerja Paksa Chaoyanggou di Kota Changchun Menyiksa Praktisi
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 1999-2025 Minghui.org