(Minghui.org) Seorang pensiunan polisi berusia 74 tahun ditahan selama 15 hari pada Agustus 2025 karena teguh memegang keyakinannya. Li Zhongxiao mulai berlatih Falun Gong pada tahun 2006, dan pulih dari kanker paru stadium akhir hanya delapan hari kemudian, namun menghadapi penganiayaan karena menjalankan latihan yang memulihkan kesehatannya dan menjadikannya pelayan publik yang lebih baik.
Li Zhongxiao
Tujuh petugas berpakaian preman menggeledah rumah Li di Kota Shenyang, Provinsi Liaoning, sekitar jam 08.30 pada 14 Agustus 2025. Mereka pertama-tama membawanya ke Kantor Polisi Desa Gongren dan kemudian ke Pusat Pemrosesan Kasus Distrik Tiexi. Petugas Meng Lingchao dan Yu Yalun menginterogasinya. Li tidak diberi makan sepanjang hari.
Sekitar jam 16.00, lima petugas kembali ke rumah Li untuk melakukan penggeledahan, saat tidak ada seorang pun di rumah. Mereka menyita komputer desktop, printer, buku-buku Falun Gong, materi informasi Falun Gong, ponsel, kunci, uang tunai 2.500 yuan, dan barang-barang pribadi lainnya. Tidak ada daftar barang sitaan yang diberikan.
Li dibawa ke Rumah Sakit Weikang sekitar jam 01.50 dini hari pada 15 Agustus untuk pemeriksaan fisik. Baru setelah itu polisi memberinya roti. Hasil pemeriksaan menunjukkan hasil elektrokardiogramnya abnormal dan tekanan darahnya sangat tinggi (tekanan sistolik 160 mmHg, padahal tekanan darah normalnya 120 mmHg atau lebih rendah).
Mengingat kondisi medis Li, polisi tidak langsung membawanya ke pusat penahanan, melainkan membawanya ke Rumah Sakit Pusat yang berafiliasi dengan Fakultas Kedokteran Shenyang pada sore harinya untuk pemeriksaan lanjutan. Hasil pemeriksaan belum diketahui, tetapi Li diterima di Pusat Penahanan Distrik Tiexi dan ditahan di sana hingga 30 Agustus.
Upaya Keluarga Mencari Keadilan
Setelah penangkapan Li, keluarganya mendatangi Kantor Polisi Desa Gongren untuk menuntut agar polisi memberikan dokumen hukum yang sah terkait penangkapan dan penahanannya. Polisi tidak mengizinkan keluarga untuk bertanya apa pun dan menolak mengeluarkan surat pemberitahuan apa pun. Ketika keluarga kembali ke kantor polisi untuk penyelidikan lebih lanjut, petugas terkait sedang "berada di luar kota" atau "sedang berlibur".
Ketika keluarga berhasil berbicara dengan petugas Meng (salah satu dari dua orang yang menginterogasi Li) pada 21 Agustus, Meng bersikap sangat kasar dan mengancam akan mengusir keluarga tersebut dari kantor polisi jika mereka bertanya apa pun tentang kasus Li. Ia juga menantang keluarga tersebut untuk mengajukan gugatan hukum terhadapnya jika mereka mau.
Keluarga tersebut menghubungi petugas Yu (petugas lain yang menginterogasi Li) pada 22 Agustus. Yu awalnya menyangkal sedang menangani kasus tersebut, lalu pergi, meninggalkan keluarga tersebut menunggu di lobi selama berjam-jam. Keluarga tersebut juga menghubungi Kepala Polisi Li Me, tetapi hanya mendapat pesan bahwa teleponnya sedang dalam mode mati.
Keluarga tersebut menulis surat kepada Departemen Keamanan Publik Provinsi Liaoning, Departemen Kepolisian Kota Shenyang, dan Departemen Kepolisian Distrik Tiexi pada 24 Agustus, menuntut agar pihak berwenang merilis informasi mengenai penangkapan Li dan nama-nama petugas yang menangani kasusnya. Mereka juga mengajukan pengaduan terhadap petugas Meng, Yu, Li, dan Zhang Siyu (wakil kepala polisi), menuntut agar mereka bertanggung jawab atas penangkapan sewenang-wenang dan penggeledahan rumah Li tanpa surat perintah yang sah.
Kanker Paru Stadium Akhir Lenyap Delapan Hari Setelah Berlatih Falun Gong
Li lahir pada tahun 1951. Ia bergabung dengan militer pada tahun 1969. Ia berpartisipasi dalam Perang Tiongkok-Vietnam dan juga menjabat sebagai komandan regu Divisi Mekanik Awak Darat Angkatan Udara di Angkatan Darat ke-39, Divisi ke-2 Angkatan Udara Jinan di Provinsi Shandong. Ia mulai bekerja di Bandara Yuhong di Shenyang pada tahun 1983. Ia pindah ke Kantor Polisi Jalan Shier di Distrik Tiexi pada tahun 1988 dan bekerja di sana sebagai petugas polisi selama dua dekade berikutnya sebelum pensiun.
Pada akhir Maret 2006, Li mulai mengalami nyeri dada dan demam berkepanjangan. Ia menerima infus selama lebih dari sepuluh hari, tetapi demamnya tak kunjung turun. Ia dipindahkan ke rumah sakit lain dan didiagnosis menderita pleuritis. Namun, tidak ada perbaikan setelah sembilan hari perawatan pleuritis berikutnya. Setelah menjalani MRI pada 13 April 2006, ia dipastikan menderita kanker paru stadium lanjut. Ia di akhir beri tahu bahwa ia hanya punya waktu dua atau tiga bulan lagi, tetapi karena demamnya yang tinggi, ia bisa meninggal kapan saja.
Tanpa harapan, Li teringat seorang anggota keluarga yang penyakitnya telah diderita puluhan tahun lenyap setelah berlatih Falun Gong. Ia diperbolehkan pulang sore itu juga dan mulai menonton ceramah Falun Gong di rumah. Ia juga mempelajari latihan Falun Gong. Malam harinya, demamnya turun. Selama delapan hari berikutnya, ia menonton ceramah dan melakukan lima perangkat latihan dua kali sehari. Ia berkeringat selama itu. Pada hari kedelapan, ia merasa ringan dan energik, dengan kulit kemerahan – ia telah pulih sepenuhnya.
Selain itu, bahu beku, masalah leher, taji tulang di lengan, prostatitis, dan otot kaku yang dialami Li juga teratasi. Keluarganya terkesan dengan manfaat kesehatan Falun Gong.
Li mematut dirinya sesuai ajaran Falun Gong. Ia berhenti merokok dan mengerjakan lebih banyak pekerjaan rumah tangga. Di tempat kerja, ia berhenti memperlakukan tersangka dengan kekerasan, yang pada gilirannya membantunya memecahkan lebih banyak kasus daripada sebelumnya.
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 1999-2025 Minghui.org