(Minghui.org) Saya berusia 59 tahun tahun ini dan saya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1998. Selama lebih dari 20 tahun berkultivasi, saya telah berjuang hingga hari ini di bawah perlindungan belas kasih Guru. Guru telah memberi saya banyak hal dan saya tidak punya cara untuk membalasnya, kecuali dengan mendengarkan ajarannya, mengikutinya dengan saksama dalam Pelurusan Fa, melakukan tiga hal dengan baik, dan menyelamatkan lebih banyak orang.

Tubuh Saya Dimurnikan

Sebelum mulai berlatih Falun Dafa, saya menderita berbagai penyakit, meskipun saya baru berusia 30-an tahun. Saya mengalami masalah perut, sakit kepala neuralgik, radang sendi, radang amandel, insomnia, dan wasir setelah melahirkan. Saya juga menderita hiperplasia payudara, dan pilek serta demam juga sering terjadi. Saya merasa lemas di sekujur tubuh dan tidak bisa mengangkat kaki saat berjalan sehingga sering tersandung dan jatuh di tangga, bahkan terkadang celana saya robek.

Masalah perut sangat mengganggu saya. Saya tidak berani makan makanan dingin dan harus menjaga perut tetap hangat sepanjang tahun. Jika tidak, begitu angin bertiup, saya akan sakit perut. Setelah itu, sakit kepala semakin menjadi-jadi dan persendian saya akan terasa nyeri saat lelah. Selama musim panas, saya harus mengenakan pakaian musim gugur meskipun cuaca panas. Saya tidak bisa melepas pakaian meskipun berkeringat, atau begitu angin bertiup ke tubuh saya, saya akan menderita nyeri sendi dan pilek. Di musim dingin, saya harus mengenakan pakaian berbahan katun sejak dini, jika tidak, persendian saya akan terasa nyeri. Mendapatkan suntikan dan minum obat adalah hal yang biasa bagi saya.

Saya juga menderita insomnia. Terkadang, saya tidak bisa tidur semalaman dan menjadi lesu saat bekerja keesokan harinya. Terlepas dari semua ini, saya harus mengurus anak saya sendiri. Saya merasa pusing dan bingung sepanjang hari, dan juga mengantuk, tetapi saya tidak bisa tidur. Hari-hari itu benar-benar terasa seperti bertahun-tahun! Saya sering bertanya kepada Dewa mengapa saya menjalani kehidupan yang begitu keras dan kapan kehidupan seperti ini akan berakhir.

Pada tahun 1998, ayah saya sangat merekomendasikan Zhuan Falun kepada saya, tetapi ketika saya mendengar bahwa buku itu berhubungan dengan qigong, saya tidak ingin membacanya. Itu karena saya telah mencoba beberapa latihan qigong dalam upaya penyembuhan saya dan juga telah meminta yang disebut master qigong untuk mengobati saya sebelumnya, tetapi tidak berhasil. Namun, suami saya, yang tidak pernah suka membaca, membawa buku Zhuan Falun ke rumah dan dia akan membaca beberapa halamannya setiap malam. Suatu malam, saya berpikir mengambil buku itu untuk melihat apa yang tertulis di dalamnya. Jadi, saya mengambil buku itu dan membolak-baliknya. Setelah membolak-baliknya, saya tidak tahan untuk melepaskannya. Saya berpikir bahwa inilah yang telah saya cari selama banyak kehidupan! Tidak ada kata yang dapat menggambarkan kegembiraan saya. Saya membaca buku itu dalam dua hari dan bertekad untuk berkultivasi Falun Dafa.

Saya mendapatkan semua ceramah yang diterbitkan Guru saat itu, kaset musik latihan, serta rekaman dan video ceramah Guru. Saya juga membeli pemutar video dan membawanya ke rumah seorang praktisi untuk menonton video ceramah Guru. Saya belajar Fa dengan antusias dan menyesal tidak berlatih Dafa sebelumnya.

Saat saya belajar Fa dan melakukan latihan, Guru memurnikan tubuh saya. Beberapa bulan kemudian, semua penyakit saya hilang. Insomnia saya hilang dan saya bisa tidur nyenyak di malam hari. Masalah perut saya sembuh sehingga saya berani makan makanan dingin dan panas. Saya bisa makan es krim yang sudah puluhan tahun tidak berani saya makan dan saya tidak merasa tidak nyaman makan buah yang baru saja saya ambil langsung dari lemari es. Hal ini tak terbayangkan sebelumnya. Sakit kepala dan pilek saya juga sembuh. Guru memurnikan tubuh saya sepenuhnya dan saya terbebas dari penyakit sejak saat itu. Saya hidup bahagia setiap hari, merasakan semilir angin saat berjalan, dan menaiki tangga dengan mudah dan ringan. Saya benar-benar merasa terlahir kembali! Saya telah berubah dari orang sakit berwajah sedih menjadi orang sehat yang bahagia sepanjang hari.

Lingkungan Rumah Saya Berubah Menjadi Lebih Baik 

Ibu mertua saya memiliki dua putra. Karena kakak ipar saya tidak memiliki rumah setelah menikah, dia tinggal bersama orang tuanya, serta makan dan minum tanpa menyumbang sepeser pun. Suami saya sangat berbakti dan biasanya pulang tidak dengan tangan hampa. Setiap kali kami pergi ke rumah orang tuanya untuk Tahun Baru Imlek dan perayaan lainnya, dia akan membelikan pakaian dan barang-barang untuk ibu mertua saya, bahkan memberinya uang tanpa memberi tahu saya. Saya merasa kesal karenanya dan sering marah kepada suami saya.

Suatu ketika, kakak ipar saya meminjam 50 yuan dari suami saya tanpa mengembalikannya. Ketika saya ingin mengambilnya, suami saya selalu melarang saya. Kemarahan saya memuncak karena keluarga kakak ipar saya yang beranggotakan tiga orang tinggal di rumah ibu mertua saya dan sekarang dia bahkan tidak mau mengembalikan uang yang dipinjamnya dari kami. Saya dan suami bekerja di sebuah perusahaan, sementara kakak ipar saya adalah pegawai negeri sipil, jadi gajinya jauh lebih tinggi daripada gaji kami. Suatu hari, ketika seluruh keluarga hadir, saya meminta saudara ipar saya untuk mengembalikan uang itu. Dia masih saja mencari-cari alasan untuk berdebat. Akhirnya, dia mengembalikan uang itu.

Setelah berkultivasi Falun Dafa, saya mempelajari prinsip “tanpa kehilangan tidak akan memperoleh”. Saya memahami bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini memiliki hubungan sebab akibat. Oleh karena itu, sebagai seorang kultivator, kita harus mengikuti keadaan secara wajar. Melalui belajar Fa, Xinxing saya meningkat dan taraf kondisi pikiran saya pun meningkat. Saya tidak lagi terikat pada nama dan keuntungan, dan sering membelikan barang-barang untuk ibu mertua saya. Jika ibu mertua saya menyukai barang-barang di rumah saya, saya akan membawa kepadanya. Terkadang, bahkan suami saya pun tidak tega memberikannya kepadanya.

Kemudian, ibu mertua saya didiagnosis menderita masalah jantung dan sering dirawat di rumah sakit. Setiap kali dirawat di rumah sakit, dia harus selalu terhubung dengan monitor sehingga dia harus tetap di tempat tidur dan seseorang perlu membantunya buang air kecil dan besar. Sebagian besar waktu, hal-hal ini dilakukan oleh saya dan suami saya. Ketika saya membantu ibu mertua dengan hal-hal ini, pasien lain di bangsal yang sama mengira bahwa saya putrinya. Biasanya, saya sangat memperhatikan kebersihan. Karena itu, jika bukan karena berkultivasi Falun Dafa, saya tidak akan mampu melakukan ini.

Ketika saudara ipar saya ingin membeli rumah, ibu mertua saya meminta kami untuk meminjamkannya uang sehingga suami saya meminjamkannya sejumlah uang untuk membeli rumah tersebut. Kemudian, saudara ipar saya pindah ketika anak mereka masih di sekolah menengah pertama. Istrinya pernah berkata kepada orang lain, “Kami telah tinggal di rumah orang tua selama bertahun-tahun, tetapi saudara ipar saya tidak pernah mengeluh.” Ini karena Falun Dafa mengubah saya, mengubah saya dari orang yang egois dan penuh perhitungan menjadi orang yang selalu penuh perhatian.

Setelah ibu mertua saya meninggal dunia, kami membelikan makam untuknya tanpa membiarkan saudara ipar saya mengeluarkan uang lebih. Saya dan suami saya sama-sama diberhentikan di perusahaan kami ketika putri saya masih sekolah. Meskipun keadaan begitu sulit, kami tidak pernah meminta sepeser pun kepada orang tua kami (ayah mertua saya adalah seorang pegawai negeri sipil). Saya bekerja di berbagai tempat dan bahkan melakukan pekerjaan yang kotor dan melelahkan. Demi menghemat satu yuan, saya tidak naik bus umum saat berada di kota. Baik suami saya maupun saya mengandalkan keyakinan kami kepada Guru dan Fa untuk memiliki pikiran dan tubuh yang sehat. Dengan demikian, kami mampu melewati masa-masa sulit itu.

Setelah ayah mertua saya meninggal dunia, saya secara sukarela menggunakan kartu bank saya agar saudara ipar saya dapat membeli barang-barang yang dibutuhkan untuk pemakaman. Ketika rumah mertua saya dijual, kedua saudara laki-laki membagi keuntungan secara merata dan masing-masing keluarga kami membeli rumah baru. Masalah ini juga melibatkan pasangan baru ayah mertua saya. Ketika dia masih hidup, dia akan mengambil semua gajinya. Setelah dia meninggal, dia masih menginginkan lebih dari separuh hartanya, atau dia akan tetap menempati rumah lamanya. Saudara ipar saya tidak setuju dan ingin menuntutnya. Saya berbicara dengannya dan membujuknya untuk membatalkan rencana itu sehingga dia tidak membawa wanita lansia itu ke pengadilan. Kami menyetujui permintaannya dan wanita itu menerima uangnya lalu pergi dengan senang hati. Kami menjual rumah itu dengan sangat cepat. Jika bukan karena berkultivasi Falun Dafa, saya mungkin akan berperilaku seperti saudara ipar saya dan bertengkar dengannya juga.

Setelah ibu saya meninggal dunia, ayah saya meminta kami untuk melepaskan hak waris kami karena ayah ingin menjual rumah lama dan pindah ke apartemen. Saya yang pertama menyetujui permintaannya. Setelah itu, ayah membeli apartemen baru. Sepuluh tahun kemudian, ayah saya meninggal dunia dan meninggalkan surat wasiat yang mengizinkan kedua putranya masing-masing memiliki satu apartemen, sementara saya dan saudara perempuan saya tidak mendapatkan apa pun. Saudara perempuan saya dan suaminya sangat marah karena mereka menganggap kami sangat berbakti. Menurut hukum, baik putra maupun putri berhak atas hak waris. Namun, sebagai seorang kultivator, saya tidak terlalu mementingkan hal-hal ini. Saya hanya berusaha sebaik mungkin untuk merawat orang tua kami. Ketika saudara perempuan saya melihat bahwa saya tidak bertengkar tentang hal itu, dia juga malu untuk bertengkar. Dengan demikian, keluarga kami pun menyelesaikan kematian ayah saya dengan harmonis.

Pengalaman Ajaib Menghancurkan Atheisme Saya

Selama lebih dari 20 tahun berkultivasi Falun Dafa, saya telah mengalami banyak hal ajaib. Pengalaman-pengalaman ini menghancurkan pikiran ateis saya dan semakin memperkuat tekad saya untuk berkultivasi Falun Dafa dengan teguh. Di sini, saya akan memberikan beberapa contoh:

Tidak Ada Rasa Sakit Setelah Polisi Memukul Saya dengan Tongkat Karet

Pada bulan Juli 1999, Partai Komunis Tiongkok (PKT) memulai penganiayaan terhadap Falun Dafa. Sekelompok praktisi Falun Dafa melepaskan keterikatan hidup dan mati mereka, dan melangkah maju untuk mencari keadilan bagi Falun Dafa dan Guru. Saya salah satunya.

Saya ditangkap ketika pergi ke Lapangan Tiananmen di Beijing. Ketika kami berada di kantor polisi, seorang petugas polisi memukul saya dengan tongkat karet. Saat itu, saya tidak merasakan sakit sama sekali. Ketika saya mandi di pusat penahanan, seorang wanita yang ditahan melihatnya dan bertanya dengan heran, “Apakah punggung Anda sakit?” Saya menjawab tidak. Dia meminta saya untuk melihat punggung saya dan saya hanya melihat bercak ungu-hitam di pantat saya. Dia mengatakan bahwa seluruh punggung saya terlihat seperti itu. Saya terkejut, “Mengapa saya tidak merasakan sakit?” Setelah kejadian itu, saya mengerti bahwa Guru telah menanggung penderitaan saya! Terima kasih, Guru! 

Pulang dengan Selamat Setelah Badai

Suatu hari di musim panas, saya sedang mengantar seorang pemuda dengan taksi saya. Hujan hampir turun dan saya tidak ingin mengantar siapa pun. Namun, pemuda ini berkata, “Hujan akan turun. Jika saya tidak pulang tepat waktu, ibu saya akan sangat khawatir.” Saya memutuskan untuk menyetujui permintaannya.

Di tengah perjalanan, hujan semakin deras, disertai guntur dan kilat. Sulit untuk melihat jalan dengan jelas, jadi saya terus mengemudi dengan hati-hati. Ada jembatan berbahaya di sepanjang jalan, tetapi akhirnya saya berhasil mengantarnya sampai di depan pintu. Ibunya membuka pintu dan memeluknya sambil mengantarnya masuk. Saya tidak dapat melihat jalan dengan jelas untuk kembali, jadi saya hanya mengikuti naluri saya dan berbalik arah lalu kembali. Langit sangat gelap. Saya tidak dapat melihat jalan dengan jelas dan bahkan ada jembatan berbahaya yang harus diseberangi. Apa yang harus saya lakukan? Saat itu, saya teringat Guru. Oleh karena itu, saya menyalakan rekaman ceramah Guru dan suara Guru yang penuh belas kasih dan ceria terdengar. Rasanya begitu ramah dan hangat. Lingkungan sekitar saya langsung cerah dan saya dapat melihat jalan kembali. Meskipun ladang di kedua sisi jalan gelap gulita, saya tidak lagi takut. Sambil terus berkendara, saya mendengarkan ceramah Guru dan air mata saya pun jatuh. Saya berhasil menyeberangi jembatan berbahaya itu dan kembali ke jalan utama. Ketika saya hendak memasuki kota, hujan berhenti dan sinar keemasan matahari terbenam muncul di cakrawala. Langit belum gelap gulita. Langit menjadi sangat gelap karena badai.

Guru Membantu Saya Mendorong Mobil Saya

Ada kejadian lain. Karena sering hujan, mengemudi di beberapa jalan desa tidaklah mudah. Saya pernah mengantar seseorang ke sebuah pabrik di desa. Karena saya tidak terbiasa dengan jalan di sana, saya berkendara ke jalan yang sedang diperbaiki. Akhirnya, roda mobil saya terperosok lumpur dan saya tidak bisa mengeluarkannya. Roda belakang saya berputar sia-sia dan lumpur memercik ke kaca belakang mobil. Saya keluar dari mobil untuk memeriksa kondisi jalan dan melangkah ke genangan air berlumpur. Di permukaan, jalan tampak normal, tetapi sebagian permukaannya telah terkikis. Karena hujan dan belum diratakan, seluruh permukaan jalan menjadi rawa. 

Ketika saya melihat sekeliling, tidak ada seorang pun yang terlihat. Karena itu, saya hanya bisa duduk di dalam mobil. Namun, ketika saya tidak sengaja menginjak pedal gas, seolah-olah seseorang mendorong mobil saya dengan kuat dan mobil itu langsung melaju! Saya sangat gembira! Saya berpikir, “Saya harus pergi dan melihat siapa yang membantu saya mendorong mobil. Saya harus segera berterima kasih kepada orang itu.” Saat saya berbalik, saya melihat Guru! Guru mengenakan kemeja putih bersih dan celana biru. Guru tersenyum dan menatap saya. Guru-lah yang membantu saya mendorong mobil saya keluar! Ketika saya ingin melihat lebih dekat, Guru menghilang. Saya berkata dalam hati, “Terima kasih, Guru!”

Kunci Saya Kembali

Suatu hari tahun lalu, saya tidak menemukan kunci sepeda listrik saya. Saya mencari ke mana-mana tempat saya biasanya meletakkan kunci, tetapi tidak berhasil, jadi saya terpaksa menggunakan kunci cadangan. Dalam hati, saya memohon kepada Guru, “Guru, mohon beri saya kemampuan supernormal telekinesis untuk menemukan kunci saya.”

Beberapa hari kemudian, saya pergi ke pasar bersama praktisi lain. Tepat saat saya hendak naik sepeda listrik pulang, sebuah keajaiban terjadi. Saya memasukkan tangan ke dalam tas dan mengeluarkan dua kunci. Saat itu, rasanya benar-benar ajaib. Orang yang belum pernah mengalaminya sendiri tidak akan pernah percaya karena saya sering menggunakan tas ini, jadi saya sudah mencarinya berkali-kali. Guru sekali lagi membantu saya.

Ada banyak kejadian seperti itu, jadi saya tidak akan menyebutkan semuanya. Awalnya, ketika saya baru mulai berlatih Dafa, di bawah pengaruh doktrin ateisme PKT yang berkepanjangan, saya tidak dapat sepenuhnya percaya kepada Guru dan Fa. Namun, dengan belajar Fa secara teratur dan mengultivasi diri sendiri, saya kini sepenuhnya percaya bahwa Guru selalu berada di samping kita dan mengawasi setiap praktisi Falun Dafa.

Guru berkata,

“Jika anda Xiulian dia membantu sampai tuntas.” (Ceramah 4, Zhuan Falun)

Melafalkan “Falun Dafa Hao (Falun Dafa Baik), Zhen Shan Ren Hao (Sejati-Baik-Sabar Baik)” Membawa Keajaiban

Setelah melihat perubahan luar biasa dalam kondisi fisik dan mental saya setelah mulai berkultivasi Falun Dafa, keluarga saya semua mendukung saya dalam kultivasi dan menyediakan lingkungan yang nyaman bagi saya. Karena itu, mereka juga memperoleh pahala yang membahagiakan.

Saat Tahun Baru Imlek 2023, putri saya menunjukkan gejala kelumpuhan wajah. Mulutnya bengkok dan matanya sipit. Dia harus menggunakan tangannya untuk menutup mulut saat makan atau minum, jika tidak, makanan akan keluar dari mulutnya. Putri saya tidak panik, juga tidak takut. Dia terus melafalkan “Falun Dafa Hao (Falun Dafa Baik), Zhen Shan Ren Hao (Sejati-Baik-Sabar Baik)” dan dia pulih dalam sebulan.

Beberapa tahun yang lalu, suami saya tiba-tiba merasakan mati rasa di kakinya. Ketika dia pergi ke rumah sakit untuk diperiksa, dokter mengatakan bahwa terdapat beberapa penyumbatan di otaknya. Jika penyumbatan terjadi di lokasi kritis di otaknya, dia tidak akan bisa berjalan lagi. Selama dirawat di rumah sakit, suami saya melafalkan “Falun Dafa Hao (Falun Dafa Baik), Zhen Shan Ren Hao (Sejati-Baik-Sabar Baik)” dengan tulus. Sekitar 20 hari kemudian, kondisinya kembali normal. Beberapa tahun telah berlalu, dan dia masih dalam kondisi yang sangat baik.

Cucu perempuan saya tahu bahwa Falun Dafa baik dan sering melafalkan kalimat-kalimat tersebut. dia tidak pernah minum obat atau disuntik, meskipun sekarang dia duduk di bangku sekolah menengah. Hal ini terutama terjadi selama pandemi. Tidak ada seorang pun di keluarga kami yang tertular virus ini dan semua kerabat kami menyaksikan sendiri kemampuan supernatural Falun Dafa. Ini sungguh perwujudan dari niat untuk memperlakukan Falun Dafa dengan baik, dan sebagai balasannya, langit akan menganugerahkan berkah, kedamaian, dan keselamatan.

Terima kasih, Guru, atas perlindungan-Anda yang begitu baik kepada keluarga saya. Tak ada kata yang dapat menggambarkan rasa terima kasih saya kepada Guru.

Seiring datangnya Pelurusan Fa ke dunia manusia, saya menuliskan pengalaman-pengalaman saya ini dengan harapan agar setiap makhluk hidup dapat segera memahami fakta kebenaran, melepaskan konsep-konsep keras kepala, meninggalkan pikiran ateis, dan dengan tulus meyakini bahwa “Falun Dafa Hao (Falun Dafa Baik), Zhen Shan Ren Hao (Sejati-Baik-Sabar Baik).” Dengan demikian, mereka akan tetap aman dalam musibah ini dan kita semua dapat kembali ke rumah kita yang sesungguhnya bersama-sama!