(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 2006 karena masalah kesehatan. Sejujurnya, saya tidak menganggap diri seorang praktisi yang tekun, tetapi Guru tidak pernah meninggalkan saya dan selalu melindungi saya.
Ibu saya adalah seorang pengikut Dafa. Saya membaca buku-buku Dafa sebelum tahun 2006, tetapi tidak ingin berlatih saat itu karena mendambakan tujuan duniawi dan tidak ingin hidup sesuai standar Dafa.
Suatu hari di tahun 2006, saya tiba-tiba merasakan benjolan besar, merah, keras, dan gatal di seluruh kaki. Dokter mendiagnosisnya sebagai rematik dan meresepkan obat (Ibuprofen) serta memberi suntikan penisilin setiap hari. Suntikan harian itu sangat merepotkan, jadi adik perempuan saya membawakan saya penisilin kerja panjang, sekali suntik untuk sebulan. Seorang tetangga menyarankan saya untuk memakan kulit cacing tanah kering dengan arak beras, dan seorang rekan kerja membawakan saya salep herbal tradisional Tiongkok untuk dioleskan. Meskipun sudah menjalani berbagai perawatan, kondisi saya semakin memburuk setiap hari. Saya merasa sakit di sekujur tubuh, dan yang paling sakit adalah ketika membalikkan badan di tempat tidur pada malam hari. Akhirnya sulit untuk pergi bekerja, jadi harus mengambil cuti dan beristirahat di rumah.
Setelah cuti, saya menelepon seorang teman untuk mengantar saya ke rumah sakit provinsi, tetapi ia tidak bisa dalam dua hari itu. “Untuk apa ke rumah sakit, kalau ada solusi sederhana di sini?” Ibu saya tersenyum dan memberikan saya Zhuan Falun (Volume II). Saya mengambil buku itu dan mulai membaca untuk respek ibu saya, sekaligus karena bosan di rumah. Tersentuh oleh satu kalimat khusus, saya berkata kepada ibu, “Apa yang dikatakan buku itu benar sekali!”
Malam itu, saya masih merasakan sakit yang luar biasa saat membalikkan badan di tempat tidur, tetapi sudah berkurang. Saya bertanya-tanya, “Apakah karena saya membaca buku itu?” Tapi saya tidak menceritakannya kepada siapa pun.
Keesokan harinya, saya melanjutkan membaca buku itu dengan serius, bahkan sebelum ibu saya mendesak saya. Di hari ketiga, teman saya menelepon untuk mengingatkan saya tentang rencana pergi ke rumah sakit. Saya bilang padanya saya tidak perlu pergi ke rumah sakit lagi.
Sejak saat itu, saya hanya membaca buku dan minum satu tablet ibuprofen setiap hari. Kondisi saya membaik setiap hari, dan rasa sakitnya terus berkurang. Ketika saudara perempuan saya mengingatkan saya untuk menyuntik penisilin kerja panjang, saya berkata kepadanya, “Suntikannya sangat sakit. Saya tidak akan menyuntik lagi.” Ibu saya bertanya apakah itu karena rasa sakit suntikan atau karena telah belajar Dafa. Saya menjawab, “Saya merasa baik-baik saja sekarang. Saya tidak perlu disuntik lagi.” Jadi saya berhenti minum obat, mulai mempelajari lima perangkat latihan, dan berlatih dengan ibu saya setiap hari. Kondisi saya terus membaik, hari demi hari. Setelah mengambil cuti sakit selama dua minggu, saya memutuskan untuk kembali bekerja.
Meskipun persendian masih terasa nyeri saat berjalan, saya dapat mengendalikan diri dan berjalan dengan normal sehingga tidak ada yang menyadari masalah persendian saya. Tak lama kemudian, ketika menaiki tangga di pabrik, saya merasa tidak merasakan nyeri sama sekali. Saya telah pulih sepenuhnya, dan bahkan tidak menyadari kapan nyeri itu hilang selamanya.
Seorang teman pernah memberi tahu saya bahwa rematik adalah penyakit seumur hidup, bahwa saya akan merasa nyeri di hari mendung atau hujan, dan saya tidak akan bisa tinggal di tempat yang ada AC. Ia memperingatkan saya untuk berhati-hati karena penyakit ini bisa kambuh kapan saja. Namun, AC di tempat kerja kami ada di mana-mana. Saya juga tidur di lantai ketika lelah bekerja pada shift malam. Namun, rematik saya tidak pernah kambuh. Saya merasakan tubuh ringan, tidak sakit sama sekali. Kehidupan saya pun semakin membaik. Saya kemudian bertemu orang yang cocok dan memulai keluarga yang bahagia.
Di tempat kerja, Dafa telah membuka kearifan saya. Saya hanya tahu sedikit tentang mesin-mesin di pabrik. Berkat latihan Dafa, saya dengan tekun meningkatkan keterampilan profesional. Karena dipindahkan ke berbagai bagian di pabrik, saya sering mendapat kesempatan untuk meningkatkan keterampilan profesional dan memperoleh lebih banyak pengetahuan.
Mesin peralatan pabrik mengalami malfungsi pada suatu malam, dan pekerja lain mengira akan butuh waktu lama untuk memperbaikinya, tetapi dengan pikiran jernih, saya meninjau ulang seluruh sistem perangkat keras. Peralatan itu kembali berproduksi. Situasi serupa terjadi beberapa kali, sehingga atasan dan rekan kerja menganggap saya kompeten. Saya dipromosikan dari seorang pekerja menjadi ketua tim, dan kemudian menjadi direktur pabrik. Pekerjaan saya berjalan dengan baik.
Namun, pada bulan Juli 2023, lingkungan kerja yang lancar ini mengalami perubahan signifikan. Seiring memburuknya perekonomian, perusahaan melakukan restrukturisasi. Pabrik menjadi kelebihan staf, dan berbagai masalah pun bermunculan. Peralatan mulai sering mengalami malfungsi karena alasan-alasan aneh, seperti kabel tebal yang tiba-tiba putus, peralatan baru yang rusak, dan kecelakaan-kecelakaan aneh, seperti dua peralatan yang tidak berhubungan saling mengganggu. Peralatan-peralatan lain sering rusak sebelum saya memperbaiki kerusakan peralatan sebelumnya. Saya merasa sangat stres menangani kecelakaan ini setiap hari.
Ibu saya pernah berkata, “Segala sesuatu mempunyai roh,” yang mengingatkan saya untuk mengucapkan, “Falun Dafa Baik, Sejati-Baik-Sabar Baik” kepada peralatan, struktur baja, dan pabrik. Kecelakaan pun mulai berkurang.
Suatu hari, ibu saya bertanya apakah kecelakaannya sudah berkurang. Saya bertanya bagaimana ia tahu. Ia berkata bahwa beberapa hari sebelumnya, saat memancarkan pikiran lurus, ia seperti melihat bayangan kecil dan gelap seperti saya. Hari ini, saat memancarkan pikiran lurus, ia melihat bayangan orang normal yang ia kira adalah saya. Dari sudut pandang non-praktisi, tampaknya kecelakaan berkurang karena kami terus mengatasi masalah dan memperbaiki peralatan, tetapi saya tahu alasan sebenarnya adalah karena saya melafalkan “Falun Dafa Baik” kepada peralatan setiap hari.
Saat saya menangani masalah peralatan, berbagai masalah dengan karyawan juga muncul. Manajemen perusahaan menjadi lebih ketat, sehingga semua orang merasa semakin stres. Dengan banyaknya orang yang berada di pabrik, konflik pun meningkat. Saya harus menangani semua emosi yang muncul dari konflik tersebut. Saya merasa frustrasi karena harus menangani masalah-masalah yang kacau setiap hari.
Yang membuat saya hancur adalah ketika salah satu wakil saya yang paling kompeten memutuskan untuk mengundurkan diri. Karena ia kompeten dan tekun, ia memainkan peran penting untuk membantu saya, tetapi dengan segala upaya, saya tidak dapat mengubah keputusannya.
Saya cemas, baik secara mental maupun fisik. Selain dikelilingi emosi negatif setiap hari, saya juga dipenuhi keluhan, yang disebarkan oleh para penggosip, yang hanya memperburuk keadaan. Dan wakil saya yang bertanggung jawab dan pekerja keras itu menjadi berpandangan sempit, dengan emosi negatif yang ekstrem.
Saat itu, saya merasa tertekan ketika memikirkan pergi bekerja di pagi hari. Tekanan itu begitu hebat sehingga saya bisa merasakan tekanan adalah satu substansi di dimensi lain. Substansi ini mengendalikan saya, dan saya pun tertekan bahkan karena hal-hal kecil.
Guru berkata:
“... setelah timbul masalah harus mencari ke dalam.” (“Penguraian Fa pada Konferensi Praktisi Wilayah Asia Pasifik,” Ceramah Fa di Berbagai Tempat - 6)
Seiring terus mencari ke dalam diri, saya menemukan banyak masalah saya. Setelah memperoleh Fa pada tahun 2006, kondisi saya membaik secara signifikan, dan saya tahu itu berkat berlatih Falun Dafa. Jadi, saya percaya bahwa berlatih Dafa akan membuat segalanya berjalan lancar, dan saya menjadi terobsesi dengan kehidupan bahagia saya. Saya sudah terbiasa dengan kehidupan yang nyaman, jadi ketika hari-hari bahagia berubah, secara tak diduga saya melawan.
Setelah membaca sebuah artikel yang ditulis oleh seorang rekan praktisi, tentang “Perjalanan ke Barat”, saya menyadari bahwa Sang Buddha telah dengan cermat mengatur 81 percobaan untuk membantu biksu Tang dan murid-muridnya berkultivasi. Betapa besar upaya yang Sang Buddha lakukan untuk mereka! Saya menyadari bahwa masalah-masalah yang membuat frustrasi yang menimpa saya dirancang untuk membantu saya meningkat. Jika gagal melewati satu ujian pun di antara “81 percobaan”, seseorang tidak dapat mencapai kesempurnaan sebagai seorang Buddha. Ternyata orang-orang itu telah diatur untuk berperan dalam berbagai drama untuk saya. Namun, saya kehilangan berperan sebagaimana mestinya sehingga merasa kelelahan oleh berbagai ilusi.
Saya memperbaiki sikap saya, dan mulai merasa bahwa pergi bekerja bagaikan kebangkitan spiritual untuk menanggung penderitaan dan menebus karma. Sehingga, ketika menghadapi konflik dan masalah, saya berusaha untuk tetap tenang dan tidak gelisah. Saya juga menggali banyak keterikatan saya yang mengakar. Mengenai keterikatan pada kenyamanan, saya menginginkan keharmonisan dan stabilitas di tempat kerja karena saya tidak ingin bekerja sampai malam untuk menyelesaikan konflik dan masalah. Mengenai keterikatan pada ketenaran dan uang, saya khawatir kecelakaan di pabrik akan menjadi bukti ketidakmampuan saya di mata atasan. Saya enggan melepaskan wakil saya karena takut memikul beban pekerjaannya yang berat akibat keterikatan pada ketergantungan. Saya mengeluh di mana-mana dan mengalihkan tanggung jawab kepada orang lain karena keterikatan pada keluhan tersebut. Mengenai keterikatan pada kepentingan pribadi, saya tidak mampu menempatkan diri pada posisi orang lain untuk mempertimbangkan mengapa mereka bertindak seperti itu, tetapi justru menganggap apa yang mereka lakukan itu salah. Saya menemukan bahwa saya tidak bisa makan dan tidur nyenyak karena semua keterikatan itu.
Saya kemudian mulai mengubah kebiasaan saya. Meskipun pekerjaan di pabrik masih rumit dan saya kewalahan, saya berusaha mengawasi semua pekerjaan, bukan hanya memberikan tugas saja, dan tidak lagi mengkritik orang lain dengan keras ketika mereka gagal menyelesaikannya tepat waktu. Jika suatu masalah tidak dapat diselesaikan dengan lancar, saya akan bekerja sama dengan semua orang untuk mengatasinya. Dengan demikian, kami sering menemukan solusi yang baik secara bersama. Meskipun sibuk dan melelahkan, ketika memikirkan hal menanggung penderitaan untuk melenyapkan karma, saya dapat menghadapinya dengan positif.
Sebenarnya, kita punya Guru dan Fa, jadi apa yang tidak bisa diselesaikan? Saya berbicara tulus dengan wakil saya dan memberi tahu dia bahwa jika dia bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih cocok, saya akan rela melepasnya. Saya tahu saya akan tetap merasa nyaman, apakah ia tetap bekerja di sini atau mengundurkan diri. Jadi, segala sesuatunya mulai menjadi teratur kembali. Setelah mengubah sikap saya dan menyingkirkan pikiran buruk saya, saya dapat melihat cahaya dalam kegelapan.
Ketika mengenang perjalanan kultivasi saya yang berliku-liku, saya menyadari bahwa segala sesuatu di dunia ini hanyalah ilusi. Hanya dengan berusaha keras untuk berkultivasi dengan tekun, saya tidak akan mengecewakan panduan Guru yang berbelas kasih.
Mohon tunjukan apabila ada sesuatu yang tidak pantas dalam artikel saya.
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 1999-2025 Minghui.org