Pengalaman Menuju Pencerahan

(Minghui.org) Salam hormat kepada Shifu, salam sejahtera untuk semua teman-teman praktisi.

Saat ini usia saya hampir menginjak 48 tahun. Pekerjaan saya adalah sebagai seorang dokter umum disalah satu puskesmas di Bali. Saya mengenal Dafa disaat saya menjenguk staf saya yang melahirkan pada salah satu rumah sakit di Bali. Setelah menjenguk staf saya itu saya singgah di toko buku yang berlokasi di sebuah super market terdekat. Didalam perjalanan menuju pintu masuk toko buku, saya berdoa dalam hati semoga ditunjukkan buku-buku yang berguna untuk menunjang keinginan saya belajar spiritual. Didalam memilih buku saya mengandalkan perasaan, sambil bergumam dalam hati, “apakah buku ini cocok untuk saya? Hampir selama 8 tahun saya terus membeli buku-buku pengembangan diri dan buku-buku yang bertema spiritual. Saat itu tanggal 13 Januari 2007, saya memilih 3 buah buku. Salah satunya adalah sebuah buku yang sampul depannya bergambarkan bunga lotus dengan judul “Pengalaman Menuju Pencerahan.” Buku ini memuat pengalaman-pengalaman praktisi bertemu dengan Falun Dafa. Saya terkesan membaca pengalaman-pengalanan mereka. Tentang perubahan sikap mental, peningkatan kesehatan serta gairah hidup mereka dalam menjalani kehidupan dalam masyarakat sekarang yang membingungkan.

Saya sangat terharu membaca pengalaman seorang dokter keturunan Cuba-Amerika. Yang pengalaman hidupnya hampir mirip dengan situasi yang saya alami. Saya sering merasa gelisah, gugup, cemas dan perasaan hampa didalam menjalani hidup ini. Sering bergelayut dalam benak saya pertanyaan, untuk apa saya diciptakan oleh tuhan, kenapa saya harus hidup dan bagaimana menjalani kehidupan ini dengan benar, Apa sebenarnya hidup itu, kalau saya mati saya pergi kemana? Apakah hilang begitu saja?

Disaat saya berusia 7 tahun saya pernah dimarahi oleh bapak, karena berkata kepada beliau bahwa saya sudah bosan hidup. Bapak saya almarhum berkata “omongan apa itu” beliau tidak suka. Menginjak SMP saya sering menulis di buku saya kata-kata “ sunyi dan sepi adalah teman setiaku” kalau mengenang itu saya menjadi geli sendiri. Saya suka menyendiri, merenung, berpertualang di alam bebas dan penggemar musik melankolis. Sejak kecil saya juga sering sakit-sakitan, terutama alergi makanan dan air dingin. Inteligensia saya cukup, akan tetapi sangat lemah dibidang mental spiritual.

Sejak tahun 1982 saya belajar meditasi dari seorang dosen saya setelah beliau menyelesaikan pendidikan S2 di India. Itulah awal saya tertarik akan hal-hal spiritual berlanjut membeli buku-buku yang saya sukai. Lebih dari 20 tahun saya meramu mencampur aduk semua ajaran-ajaran spiritual. Namun saya tidak mendapatkan kemajuan yang berarti, alias jalan ditempat. Seperti apa Shifu katakan dalam Zhuan Falun,

“Seperti halnya bersekolah, jika anda memegang buku pelajaran sekolah dasar untuk belajar di perguruan tinggi, anda tetap murid sekolah dasar. Ada orang merasa telah belajar banyak Gong, Gong ini, Gong itu, Surat tanda tamat belajar juga sudah punya setumpuk, tetapi Gong-nya belum juga naik. Dia mengira ini adalah hakekat Qigong dan sudah menyeluruh, bukan, itu hanya bulu kulit Qigong, yakni sesuatu dari tingkat yang paling rendah. Qigong bukan hanya sebatas ini, ia adalah Xiulian, hal yang tinggi dan mendalam, bahkan pada tingkat berbeda berlaku Fa yang berbeda, jadi bukan merupakan latihan Qi seperti yang kita ketahui sekarang ini, anda belajar lebih banyak lagi juga akan sama saja. Sebagai sebuah contoh, buku pelajaran sekolah dasar Inggris telah anda pelajari, buku pelajaran sekolah dasar Amerika anda telah pelajari, buku pelajaran sekolah dasar Jepang telah anda pelajari, buku pelajaran sekolah dasar Tiongkok juga sudah anda pelajari, namun tetap saja anda seorang murid sekolah dasar, pelajaran tingkat rendah dari Qigong walau telah anda pelajari lebih banyak lagi, makin penuh diisi, malah akan makin merugikan anda, tubuh anda telah kacau.

Setelah 2 tahun vakum tidak membeli buku-buku lagi, mendadak tanggal 13 Januari 2007 itu saya kepingin menambah koleksi buku perpustakaan saya, yang berbuntut ketemu dengan buku yang berjudul “ Pengalaman Menuju Pencerahan”, saya sama sekali tidak tahu Falun Dafa itu apa. Pada bulan Pebruari 2007 saya bertemu dengan teman sekampung yang kebetulan seorang praktisi Falun Dafa. Dari dia saya menggali informasi mengenai Falun Dafa dan saya disarankan untuk datang ketempat latihan. Saya menghilangkan rasa malu saya pertama kali di tempat latihan karena saya seorang praktisi baru. Ternyata semua teman praktisi ramah, baik hati dan memberikan dorongan yang sangat berarti bagi saya. Tidak jarang gerakan saya diperbaiki oleh praktisi senior dan saya merasa sangat terbantu untuk menghafalkan gerakan seutuhnya.

Dalam dua bulan pertama dari kultivasi saya, saya masih diliputi kebimbangan akibat daya saring rasionalitas dan sikap skeptis saya terhadap sesuatu hal yang baru. Ada pertanyaan dalam hati, “apakah metode kultivasi Falun Dafa ini benar adanya atau ajaran XXX.” Akan tetapi jawaban dari hati nurani saya mengatakan ini adalah ajaran yang benar yang saya cari-cari selama ini. Sekarang pilihan saya telah mantap, bahkan telah saya ucapkan janji untuk tetap berkultivasi Falun Dafa apapun yang terjadi. Saya telah membulatkan tekad untuk berkultivasi di satu perahu. Dulu ramuan saya terlalu banyak, sehingga saya tidak pernah mendapatkan apa-apa. Seperti apa yang dikatakan Shifu dalam Zhuan Falun,

“Jika anda ingin Xiulian, anda harus berspesialisasi tunggal, bila tidak demikian, anda sama sekali tidak akan dapat Xiulian. Tentu saja sekiranya anda tidak ingin Xiulian, kami juga tidak menghiraukan anda, karena Fa adalah diajarkan kepada yang sungguh-sungguh Xiulian, oleh karena itu harus berspesialisasi tunggal”

Pernah saya bertanya didalam hati kenapa baru sekarang kurang lebih baru lima bulan saya bertemu Dafa ini. Mungkin saya masih banyak dosa dan masih menimbun banyak keterikatan hati. Tetapi gairah hidup saya timbul dengan kuat untuk kembali ketempat asal mula saya diciptakan. Dalam lima bulan kultivasi telah dapat melenyapkan penyakit rematik di telapak kaki saya yang saya derita selama 2 tahun. Sedangkan penyakit alergi saya sudah banyak yang berkurang. Menyebabkan saya bertambah yakin bahwa jalur saya benar.

Moto saya adalah “tiada hari tanpa kultivasi xinxing.” Berhasil, gagal dan jatuh saya akan tetap bangkit lagi untuk belajar dari kesalahan. Buku Zhuan Falun adalah penuntun saya dalan Xiulian. Selalu mencari kedalam. Kultivasi adalah penempaan diri pribadi untuk mencapai kesempurnaan, melepaskan diri dari belenggu keterikatan. Saya harus rela menderita, penderitaan itu tidak sia-sia.

Mohon dikoreksi kalau ada yang kurang. Terima kasih Shifu, terima kasih rekan-rekan praktisi semua.