SEKELUARGA YANG BERUNTUNG DI FESTIVAL ZHONG QIU (FESTIVAL BULAN)

Kisah Xiulian Keluarga Petani

(Minghui.org) Pada dinding ruangan sebuah keluarga petani di dusun kampung Yu Dong, tergantung sebuah lukisan dengan tulisan “Sekeluarga Yang Beruntung”, dengan latar belakang sebuah motor gerobak yang penuh dengan muatan kacang polong dan foto sekeluarga yang terdiri dari 6 orang tua dan muda sedang tertawa dengan wajah riang gembira. Semua orang tahu bahwa dibalik lukisan ini tersebar sebuah kisah nyata yang sangat menarik.

Dulu mertua dan menantu di keluarga ini saling bermusuhan. Walaupun mereka tinggal di satu atap dan kelihatannya sangat akur, tapi ketika mertuanya ulang tahun, sang menantu justru pulang ke rumah keluarganya. Dan sebaliknya ketika menantunya ulang tahun, sang mertua justru pergi jalan-jalan. Karena perasaan kesal diantara mereka membuat sang mertua sesak nafas dan perut kembung, sebaliknya sang menantu mendapat benjolan pada payudaranya. Keadaan ini membuat posisi Liu Gen sebagai anak maupun suami semakin terjepit.

Beberapa tahun yang lalu, sang menantu ikut xiulian Falun Gong. Kekesalan yang ditumpuknya selama bertahun-tahun sirna bagai ditiup awan. Dengan inisiatif sendiri dia meminta maaf dan berbaikan dengan mertuanya. Dan tidak lama kemudian mertuanya juga ikut menjadi praktisi Falun Dafa. Penyakit mereka berdua juga sudah hilang. Mereka belajar dan bekerja bersama, membuat suasana di keluarga menjadi damai dan penuh belas kasih. Orang-orang didusun itu kaget dan kagum dengan keajaiban Falun Gong, sehingga puluhan orang dusun berdatangan untuk ikut bergabung mendapatkan Fa.

Pada tanggal 14 Agustus tahun ini, mereka berdua pergi ke ladang untuk memanen kacang polong. Ladang seluas 2 Mu (kira-kira 0,13 hektar) itu dipanen sampai jam 4 sore dan sesudah itu Liu Gen datang dengan  mengendarai motor gerobaknya (menjelang hari gelap gerobak baru selesai diisi penuh). Sang  menantu terlebih dahulu naik sepeda pulang untuk memasak, sedangkan Liu Gen mengangkat ibunya duduk diatas gerobak kemudian menyalakan lampu mesin dan mulai menjalankan motornya. Jarak ke rumah sejauh 3 Li (1,5 KM) tanpa terasa sudah dilalui, ketika sampai di rumah, Liu Gen memanggil ibunya tetapi tidak ada yang menyahut. Dia melihat ke belakang dan tidak terlihat bayangan ibunya. Liu Gen kaget bukan kepalang dan cepat-cepat memanggil istrinya untuk bersama-sama menyusuri jalan dan berteriak memanggil ibunya. Setelah keluar dari dusun mereka melihat ibunya sedang ngobrol dengan bibi kedua. Begitu melihat ibunya, kedua suami istri itu langsung memegang tangannya erat-erat sambil bertanya: “Apakah ibu terluka?”, Ibunya berkata:”Saya sudah belajar Falun Dafa, ada Guru yang melindungiku. Jika tidak, kalau bukan mati terjatuh pasti sudah cacat. Waktu terjatuh dari gerobak sepertinya ada yang menahan tubuhku dari bawah, pelan-pelan turun tanah dengan empuk, sama sekali tidak terasa sakit. Setelah bangun aku melihat bibimu pulang dari ladang dan kita berdua berjalan kaki pulang.”

Setelah makan malam, Liu Gen dan istrinya duduk didalam ruangan ngobrol sambil menikmati bulan. Istrinya menyarankan besok adalah festival Zhong Qiu (Festival bulan), yang juga adalah ulang tahun mertuanya yang ke 56, agar dibuatkan beberapa macam masakan untuk merayakannya. Liu Gen yang juga mempunyai pemikiran demikian, begitu mendengar kata-kata itu hatinya langsung meluap dengan gembira. Dengan cepat dia menjawab: “Cocok sekali! Baik! Aku kira motor gerobak jangan dipindahkan dulu, biar besok kita sekeluarga foto dengannya, untuk kenang-kenangan biar anak cucu kita bisa selamanya mengingat budi Guru. Ingat Dafa Baik.”

Pagi-pagi keesokan harinya mereka berdua pergi ke kota untuk membeli sekeranjang sayur dan kue ulang tahun, juga ke studio foto memanggil juru foto. Dengan demikian telah meninggalkan sebuah foto “keberuntungan sekeluarga” yang berharga di festival Zhong Qiu.