Saya Mengalami Fenomena–Fenomena Aneh
Dibacakan pada Konferensi Berbagi Pengalaman di Bali, 10 Agustus 2008

(Minghui.org) Salam hormat kepada Shifu yang agung,
Salam Falun Dafa Hao kepada seluruh praktisi.

Nama saya : AA Gd Wiraatmaja. Saya praktisi Bali yang berlatih di Denpasar. Umur saya 33 tahun dan pekerjaan saya menjual lukisan di Sukawati. Kadang-kadang pada waktu-waktu tertentu, bila mood saya muncul saya melukis, walaupun sebelumnya saya tidak pernah belajar melukis. Sejak kecil saya menekuni olahraga silat. Kegemaran saya ini saya tekuni sampai saya dewasa dan puncaknya saat saya kuliah.

Saya senang membaca buku-buku spiritual. Saya sering membeli dan membacanya. Dari buku-buku tersebut saya mencoba mencari jawaban atas pertanyaan yang selalu muncul dalam diri saya. Siapakah jati diri saya yang sebenarnya, dan apa sebenarnya tujuan hidup saya?. Begitu banyak buku yang saya baca tetapi saya belum mendapatkan jawabannya.

Sampai akhirnya pada kira-kira lima tahun yang lalu. Saya pergi ke Toko Buku Gramedia untuk mencari buku spiritual. Disuatu rak saya melihat buku Zhuan Falun terpajang dan sangat menarik minat saya untuk membacanya. Saya lalu membaca daftar isinya dan secara cepat saya membaca bagian – bagian yang menarik minat saya. Saat itu saya menyimpulkan, buku ini isinya tentang peningkatan kesadaran, dan saya merasa buku inilah yang akan bisa memberi jawaban yang sedang cari-cari tentang hakekat hidup saya. Sayang sekali saat itu saya tidak membawa uang yang cukup. Dua hari berikutnya saya kembali ke Gramedia untuk membelinya tetapi saya tidak menemukannya. Penjaga toko mengatakan buku itu sudah habis. Saya berusaha mencari buku tersebut ketoko-toko lain tetapi tidak menemukannya. Beberapa kali kemudian saya kembali ke Gramedia tetapi tetap saja saya tidak mendapatkannya. Saya menyerah.

Enam bulan kemudian, saya datang lagi ke Gramedia. Buku itu tetap saja tidak ada. Saya keluar dari Gramedia dengan perasaan kecewa. Saat saya sampai dilobby pertokoan Duta Plaza, saya melihat seorang anak kecil berbaju kuning, yang umurnya kira-kira enam tahun. Mata saya tertuju pada tangannya yang sedang memegang buku Zhuan Falun. Aneh, bagaimana dia bisa memiliki Zhuan Falun?. Saya dekati anak itu dan bertanya padanya : “Dik dimana adik membeli buku ini?”. Anak kecil tersebut tersenyum dan tiba-tiba menyodorkan buku Zhuan Falun tersebut kepada saya, dan berkata :”Buku ini untuk kamu”. Saya kaget, secara spontan dan tanpa pikir panjang saya menerima buku itu, dan dengan mata terpejam saya menciumnya sebagai tanda syukur saya telah mendapatkannya. Ketika saya kembali membuka mata saya dan akan menyampaikan terimakasih kepada anak tersebut, anak tersebut tidak ada dihadapan saya. Ia sirna dari hadapan saya. Saya mencari-cari anak itu dan bertanya pada orang-orang disekitar itu apakah melihat anak kecil tersebut. Namun tak seorangpun yang mengatakan tahu. Saya menaiki tangga, sampai kelantai parkir dilantai atas, namun tetap saja saya tidak menemukannya. Saya menghentikan pencarian saya, dan berjanji pada diri saya, bahwa suatu saat jika ada yang menginginkan buku ini saya akan memberikannya. Saat ini saya sudah tidak memiliki buku tersebut, saya tidak ingat kepada siapa buku itu saya berikan.

Buku Zhuan Falun bagi saya adalah buku yang luar biasa. Saya tidak pernah menemukan dari buku lain tentang kesadaran hidup sebagaimana yang diuraikan dalam buku Zhuan Falun. Saya juga merasakan keanehan dari buku itu. Setiap kali saya menghadapi masalah, saya membaca buku itu. Sebelum membacanya saya melihat foto Shifu, dan aneh saya melihat Shifu tersenyum dan kadang-kadang tertawa yang menyejukkan hati saya, dan terasa Shifu mendorong saya untuk membacanya. Saya membacanya, dan saya menemukan masalah yang sedang saya hadapi. Dan dari apa yang saya baca, saya seringkali mendapat pemahaman bahwa masalah yang saya hadapi adalah cobaan hidup saya, dan bahwa saya sedang membayar karma saya.

Saya membaca buku Zhuan Falun sejak lima tahun yang lalu. Tetapi saya ikut latihan raga baru setelah tahun ketiga sejak saya baca buku. Ini terjadi karena saya tidak tahu dimana tempat berlatih. Sejak saya mulai membaca buku tersebut, entah apa adik-adik dan kakak-kakak saya seperti memusuhi saya. Mereka mendiamkan saya, dan mereka selalu mencemooh setiap kali melihat saya membaca buku Zhuan Falun. “Buku apa yang dibaca”, dengan sinis mereka mengucapkan kata-kata itu kepada saya. Saya diam saja tidak menganggapi mereka. Tetapi lama kelamaan pada akhirnya ketika saya tidak memperdulikan sikap mereka, mereka kembali seperti sediakala.

Dalam perjalanan hidup saya setelah saya berkultivasi Falun Dafa saya juga mengalami fenomena-fenomena aneh yang lain, beberapa diantaranya :

 

Konflik di tempat kerja
Saya pernah bekerja disebuah kantor Cargo yang dimiliki oleh sebuah Bank Swasta. Teman-teman kerja saya semuanya pada berusaha berebut jabatan. Saya tidak setuju dengan cara-cara mereka namun saya diam saja. Dari Zhuan Falun saya mendapat pemahaman bahwa jabatan tidak perlu dikejar. Mereka tidak senang dengan diri saya. Lama-lama saya tidak tahan dengan sikap mereka, dan akhirnya saya berhenti bekerja dari kantor tersebut. Enam bulan kemudian saya mendengar kantor itu bangkrut dan tutup.
Saya kemudian pindah bekerja diperusahaan Kargo milik orang Jepang. Kembali saya menghadapi situasi yang sama. Saya kembali menghadapi konflik perasaan yang penyebabnya sama dengan saat saya bekerja diperusahaan kargo yang terdahulu. Saya akhirnya berhenti bekerja diperusahaan tersebut. Hal yang sama terjadi lagi. Perusahaan kargo itu juga gulung tikar. Saya tidak tahu apakah kebangkrutan perusahaan-perusahaan tersebut ada hubungannya dengan diri saya, namun yang jelas saya dua kali menghadapi hal yang nyaris sama.

Dikeroyok orang-orang yang tidak dikenal
Suatu hari saya naik sepeda motor lewat Jalan Bypass Prof. DR Ida Bagus Mantra. Tiba-tiba entah dari mana datangnya, saya dihadang oleh segerombolan orang yang bersenjata pedang. Jumlah mereka sekitar sepuluh orang. Saya sama sekali tidak mengenal seorangpun diantara mereka. Tanpa berkata apa-apa, mereka langsung mengeroyok saya dan berusaha membantai saya habis-habisan. Saya berusaha berkelit mempertahankan diri dengan tangan kosong. Beberapa kali saya rasakan telapak tangan saya terluka oleh pedang mereka. Saat pembantaian berlangsung, tiba-tiba datang sesorang yang saya tidak kenal masuk kearena perkelahian. Melihat kedatangan orang tersebut, orang-orang yang mengeroyok saya tiba-tiba menghentikan pembantaian, mereka tampak pada ketakutan dan lari menjauhi saya. Tangan saya terluka dan mengeluarkan darah yang cukup banyak.

Orang-orang yang ada disekitar tempat perkelahian menolong saya dan membawa saya ke Puskesmas terdekat. Perawat Puskemas mengatakan tangan saya harus dijahit, tetapi Puskesmas tersebut tidak mempunyai obat bius. Saya katakan : “Jahit saja Bu, tidak perlu pakai obat bius”. Tangan saya dijahit sebanyak duabelas jahitan. Sampai dirumah saya mengambil buku Zhuan Falun dan membacanya. Dari buku saya menemukan permasalahan yang sedang saya hadapi. Saya memahaminya bahwa saya sangat berketerikatan dengan dunia silat, dan saya juga memahami bahwa dalam hal ini saya tidak berspesialisasi tunggal. Sejak saat itu saya tidak lagi berlatih silat.

Sinar lukisan mengembang
Saya memiliki sebuah lukisan hasil karya saya sendiri. Saya melukis diri saya sendiri, saya terlukis sedang duduk melakukan Fa Zheng Nian dengan posisi tangan lotus. Disekitar tubuh saya, saya lukis lingkaran cahaya yang mengelilingi tubuh saya. Disetiap pojok dari lukisan terlukis bidadari yang mengelilingi lingkaran cahaya tersebut. Suatu saat ketika saya sedang duduk-duduk memandang lukisan saya tersebut, tiba-tiba saya melihat cahaya yang mengelilingi tubuh saya dilukisan membesar dan mengembang. Saya tidak mengerti kenapa ini terjadi. Saya tidak percaya dengan pengelihatan saya ini. Malamnya saya memeriksakan mata saya kedokter mata, dan dokter mata mengatakan bahwa mata saya normal. Setelah kejadian itu saya seringkali melihat cahaya pada lukisan tersebut mengembang. Lukisan tersebut pernah ditawar orang seharga limabelas juta namun tidak saya berikan.

Didatangi anak-anak kecil
Saya tinggal disuatu komplek perumahan BTN di Sukawati. Masyarakat disekitar perumahan percaya bahwa lokasi tempat saya tinggal adalah lokasi tempat tinggal mahluk-mahluk gaib. Menurut cerita yang tersebar, beberapa kali anak-anak dikomplek perumahan memperoleh uang ribuan yang tercecer dibawah pohon pisang. Suatu malam secara tiba-tiba diruang tamu rumah saya, nampak anak-anak kecil sedang duduk-duduk. Umur mereka sekitar tiga tahun dan tidak berbusana. Jumlah mereka sekitar sepuluh orang. Saya tidak tahu bagaimana mereka bisa masuk kerumah saya padahal rumah saya terkunci rapat. Tidak mungkin ada orang yang bisa masuk kerumah saya. Mereka duduk diam saja dan sayapun mendiamkan mereka. Tidak lama kemudian mereka lenyap dari pandangan saya

Zhuan Falun menyembuhkan orang Belanda
Saya memiliki seorang teman bisnis barang-barang kerajinan. Ia orang Belanda, dan saya biasa memanggilnya Mr. Spell. Ia fasih berbahasa Indonesia dan juga bahasa Bali. Setelah melakukan bisnis berulang-ulang, tiba-tiba saja ia tidak muncul-muncul. Cukup lama dia tidak muncul dan saya berpikir tentu ada hal yang tidak beres dengan dirinya. Saya berusaha mencari informasi kemana dia begitu lama tidak datang-datang. Akhirnya saya memperoleh kabar bahwa dia sedang sakit dan diopname di rumah sakit Sanglah sejak enam bulan yang lalu.

Saya datang menjenguknya dan saya tidak lupa membawa buku Zhuan Falun. Dari penjelasannya dan juga penjelasan dokter rumah sakit, ia ternyata menderita sakit jantung yang cukup parah. Selama enam bulan dirumah sakit ia hanya tergeletak ditempat tidur terus menerus dan tidak mampu bangun. Ia pernah didatangi tim dokter dari Singapore untuk mengobatinya. Tim dokter tersebut dikirim oleh perusahaan asuransi yang menanggung kesehatannya. Namun ia tetap saja tidak kunjung sembuh.

Setelah berbincang-bincang dengannya, kepadanya saya berkata : “Saya membawa buku yang berjudul Zhuan Falun. Sebuah buku yang luar biasa. Apakah anda mau saya bacakan buku Zhuan Falun ini untuk menolong sakit anda?. Jika anda bersedia dan karma anda tidak terlalu besar maka buku ini akan dapat menolong anda”. Ia menyatakan bersedia, dan saya bacakan buku Zhuan Falun dengan suara keras sebanyak satu ceramah.

Esoknya saya kembali menengoknya kerumah sakit. Ajaib, saya lihat dia sudah duduk ditempat tidur. Ia mengatakan, ia tidak tahu kenapa ia merasa lebih segar dan mampu untuk duduk. Dia bercerita, bahwa kemarin saat saya membacakan Zhuan Falun ia merasakan sekujur tubuhnya panas dan ia merasa gelisah. Selesai bercerita ia minta dibacakan Zhuan Falun lagi. Kembali saya membacakannya lagi sebanyak satu ceramah. Kepadanya saya berjanji bahwa esok saya akan datang lagi membacakan Zhuan Falun.

Saya menepati janji saya, pada keesokan harinya saya kembali datang menjenguknya. Dan tanpa saya duga sebelumnya, ia saya lihat sedang jalan-jalan. Ia bercerita, ia sama sekali tidak mengerti dengan apa yang dia alami. Menurutnya, dokter rumah sakit juga terheran-heran melihat proses perkembangan kesehatannya yang luar biasa. Saya katakan padanya : “Buku Zhuan Falun inilah yang telah menyembuhkan anda”. Ia percaya dengan apa yang saya katakan, dan ketika saya selesai membacakan buku Zhuan Falun itu untuk ketiga kalinya, ia meminta buku tersebut untuk dibawanya ke Belanda. Ia mengatakan akan membaca buku itu dinegerinya dan ia meminta VCD Latihan Falun Dafa. Di belakang hari saya bisa mendapatkan VCD tersebut dan saya mengirimnya ke Belanda.

Itulah semua fenomena-fenomena yang saya alami. Apa yang saya ceritakan pada teman-teman bukannya karena saya ingin menyampaikan kelebihan saya, tetapi hanya sekedar membagi pengalaman yang saya alami pada tingkat saya. Saya percaya teman-teman yang xiulian akan bisa dengan hati jernih untuk menyimak pengalaman saya ini, dan dapat memahaminya tanpa berketerikatan apapun.

Jika ada yang salah dengan apa yang telah saya sampaikan, mohon teman-teman sudi untuk meluruskannya.

Denpasar, 1 Juli 2007