Bagaimana Melenyapkan Konsep Bahwa Saya Lebih Baik Dari Pada Orang Lain
(Minghui.org)
Begitu suami dan saya menginjakkan kaki di rumah ayah saya, saudara
lelaki saya langsung berteriak kepada saya. Karena ini adalah pesta
keluarga pada libur besar, semua orang hadir di sana. Saya biasanya
menghindar untuk dipermalukan di depan umum demi “menjaga muka.”
Saya menyadari bahwa kami terlambat datang, tapi dia terus dan
terus berbicara, menyebutkan satu persatu kesalahan saya. Sebelum
saya berlatih Falun Dafa, saya akan langsung membela diri dan
berteriak balik. Kali ini saya dengan tenang menerimanya dan bahkan
merasa sedih – saya tidak dapat membayangkan bagaimana saya
menyakitinya selama bertahun-tahun!
Saya adalah seorang insinyur
senior dan wakil presiden dari sebuah lembaga riset. Saya mulai
berlatih Falun Dafa pada 1996. Karena telah berlatih selama
bertahun-tahun dan telah berubah secara positif dengan cara yang
luar biasa, saya ingin membagikan apa yang telah saya peroleh.
Belas kasih Shifu dan keindahan Dafa meliputi sepuluh tahun lebih
ini. Dengan segenap hati saya ingin mengucapkan terima kasih kepada
Shifu. Terima kasih, Shifu!
Semua Pertanyaan Terjawab Setelah Menemukan Falun Dafa
Ketika masih anak kecil, saya sering bertanya-tanya mengapai kita ada di sini dan apa yang akan terjadi setelah kita meninggal dunia. Saya berpikir, ”Saya tidak akan eksis lagi.” Saya bahkan mencucurkan air mata karena tidak mengetahui arti kehidupan. Bilamana melihat orang tua, saya berkata dalam hati, saya tidak seharusnya tumbuh besar dan menjadi salah satu dari mereka – orang-orang yang sedang menuju tahap akhir dari fase kehidupan.
Saya juga mencari asal kehidupan. Sebagai contoh, rumput tumbuh dari tanah setiap musim semi. Ikan-ikan kecil muncul di genangan-genangan air setelah hujan. Dari mana semua ini berasal? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, saya mencari di berbagai ajaran agama, termasuk aliran Buddha, Tao, Buku Perubahan, Delapan Trigrams, dan ramalan serta buku-buku qigong. Master Qigong, atau mereka yang mempunyai kemampuan supernormal tidak dapat memberikan jawaban yang memuaskan. Seorang biksu Tantra memberi tahu saya, ”Bahkan Buddha Sakyamuni tidak membicarakan apa yang kamu ingin tahu.”
Saya berlatih berbagai macam qigong, termasuk Buddhisme Zen. Saya kadang-kadang bermeditasi selama tiga sampai empat jam. Mata ketiga saya telah terbuka. Saya memberi tahu semua orang tentang apa yang saya lihat melalui mata ketiga saya, tetapi tidak ada seorang pun yang mampu menjelaskan kepada saya dengan jelas mengenai apa yang terjadi. Akhirnya, mata ketiga saya tertutup.
Saya melihat buku Zhuan Falun di toko buku pada akhir tahun 1996. Saya membacanya sekilas tetapi meletakannya kembali. Kolega saya sering membicarakan tentang Falun Gong. Saudara ipar saya bahkan memberikan buku pengenalan Falun Gong kepada saya, tapi saya pikir tidak dapat dipercaya. Dia kemudian memberikan rekaman video Ceramah Fa Shifu di Kota Jinan kepada saya. Medan energinya sangat kuat ketika saya menonton video tersebut. Saya menyadari bahwa Fa ini sangat besar dan tidak ragu untuk memberi tahu kepada orangtua saya.
Sebanyak 19 anggota keluarga saya mulai berlatih. Shifu banyak memberikan petunjuk dan saya menyadari banyak prinsip. Semua pertanyaan saya terjawabkan. Arti kehidupan sesungguhnya adalah balik ke asal kembali ke jati diri yang asli. Kebingungan dan depresi tidak lagi menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari saya. Saya selalu merasa energik dan optimis.
Kekuatan Dafa yang Luar Biasa
Pada 20 Juli 1999, mantan pemimpin PKC memulai penganiayaan terhadap Falun Gong. Karena saya adalah anggota Partai, pimpinan meminta saya untuk mempertimbangkan dengan sangat serius, dan meminta saya untuk melepaskan latihan. Dia berbicara kepada saya setiap hari, menekan saya untuk melepaskan keyakinan saya. Beberapa orang berada di luar rumah saya sepanjang malam, mengawasi saya. Sepertinya saya akan ditahan setiap saat.
Saya ditahan secara ilegal pada akhir tahun 2000, di sebuah toko fotocopy di mana saya sedang mem-fotocopy Ceramah Shifu. Polisi sangat terkejut mengetahui bahwa kami dapat memperoleh artikel Shifu terbaru yang diterbitkan. Pada saat itu, hanya beberapa orang yang tahu cara menggunakan komputer, sehingga mereka menganggap saya sebagai orang penting dan menginterogasi saya.
Rumah saya kemudian digeledah. Kantor 610 setempat juga menginterogasi saya. Seorang pria mulai menghina Shifu dan saya memancarkan pikiran lurus untuk menghentikan dia. Dia kemudian merasakan ada sesuatu tertahan di tenggorokannya dan dia tidak dapat menyelesaikan kalimatnya. Dia berdiri dari kursinya, pergi, dan tidak kembali lagi.
Pada suatu sore, saya pergi dengan naik bis untuk mendistribusikan materi klarifikasi fakta di sebuah area perumahan baru yang terpencil. Setelah naik bis, terlihat langit mulai gelap dan sepertinya akan ada badai. “Apakah saya tetap pergi atau tidak?” Saya bertanya di dalam hati. Saya tidak membawa payung, hanya sebuah tas penuh dengan materi. Apa yang terjadi jika saya basah? Saat merasa ragu-ragu, saya menjernihkan pikiran dan memutuskan untuk melenyapkan segala gangguan dan pergi.
Hujannya cukup deras ketika saya tiba, tetapi dengan cepat berhenti. Saya berjalan sekitar setengah mil sebelum sampai di sebuah toko. Kemudian mulai turun hujan lagi. Saya masuk ke dalam toko supaya tidak basah. Sepuluh menit kemudian, air hujan mengenai pergelangan kaki saya. Kemudian berhenti lagi. Saya berjalan selama setengah mil lagi sebelum saya sampai di tempat tujuan. Begitu memasuki bangunan, hujan turun lagi. Ketika saya pergi, hujannya berhenti lagi. Setiap kali saya berada di dalam bangunan, turun hujan. Sepertinya saya berteduh di jeda-jeda hujan tersebut.
Waktu menunjukan pukul 10 malam ketika saya selesai mendistribusikan semua materi. Tidak ada seorang pun di jalan. Hujan berhenti lagi. Sebuah mobil polisi menuju ke arah saya. Lampunya menyoroti jalan. Saya menaikkan celana dan berjalan dengan hati-hati melalui air yang menggenangi semata kaki sebelum mencapai jalan utama. Saya sangat tersentuh karena Shifu selalu melindungi kita.
Sebelum Olimpiade Beijing 2008, saya ditangkap karena mengklarifikasi fakta dan dibawa ke Kamp Kerja Paksa Wangcun. Tetapi, polisi tidak mampu membuka borgol. Jika dewa-dewa tidak mengijinkannya, mereka tidak akan mampu membukanya. Walaupun mereka menggunakan berbagai macam alat, termasuk tang, palu, obeng, dan gergaji, mereka tidak mampu membuka borgol. Akhirnya, kamp buruh menolak untuk menerima saya.
Polisi bertanya apakah saya menggunakan kemampuan gaib. Borgol berfungsi dengan baik ketika mereka mengenakannya pada tangan saya. Sekarang mereka tidak mampu membukanya. Saya membalas, ”Jika kalian melakukan hal yang lurus, dewa-dewa akan membantu kalian. Kenapa kalian tidak memikirkan tentang hal ini? Kenapa kalian tersesat dalam perjalanan ke kamp buruh? Mengapa kalian tidak dapat membuka borgol? Kebaikan akan mendapat balasan baik dan kejahatan akan mendapat ganjaran buruk. Apapun yang kalian lakukan terhadap para praktisi adalah sama dengan melakukan pada diri kalian sendiri.” Mereka tidak berkata apa-apa dan memikirkan apa yang saya katakan.
Ketika kami sampai di kamp buruh, saya dimasukan ke dalam ruangan kecil. Setiap hari, penjaga memaksa saya untuk berdiri menghadap tembok mulai dari pukul 05.30 pagi sampai tengah malam atau sekitar pukul 02.00 pagi, setelah itu saya diijinkan untuk tidur selama 2 sampai 4 jam. Saya hanya diijinkan untuk berlutut ketika makan. Sisanya sepanjang hari, saya dipaksa untuk tetap berdiri.
Musim panas di Kota Zibo sangat panas dan saya dikurung di ruangan yang menghadap ke matahari terik. Baju saya basah oleh keringat, dan menjadi kaku. Saya terus menerus melafalkan Fa Shifu. Tiba-tiba, saya merasa terangkat dan mengambang perlahan. Badan saya terasa ringan, dan saya seperti berdiri di atas kapas. Saya menyadari bahwa Shifu telah membantu saya menanggung penderitaan. Saya dikurung di ruangan tersebut selama lebih dari 10 hari. Kaki dan betis saya bengkak sangat besar sehingga sepatu saya menjadi rusak.
Saya melakukan mogok makan untuk memprotes penganiayaan ini. Akibatnya, penjaga mengikat tangan saya ke belakang kursi dan kaki saya ke kaki kursi. Seorang penjaga menjambak rambut saya dan memasukan selang plastik ke hidung saya untuk mencekok saya. Saya memejamkan mata dan memohon bantuan Shifu. Saya kemudian melihat bahwa selangnya setipis batang korek api, dan tidak terasa menyiksa ketika mereka masukkan ke dalam hidung saya. Dalam dimensi ini, saya memuntahkan semua yang mereka coba masukan secara paksa pada saya. Saya tidak menahan terlalu banyak penderitaan.
Walaupun saya hanya makan sedikit dan menjadi sangat kurus, saya terlihat sangat berenergi. Dua bulan kemudian, keluarga saya sangat terkejut bahwa saya terlihat sangat baik dan wajah saya bercahaya ketika mereka datang berkunjung. Mereka berpikir bahwa saya akan dibawa dengan menggunakan tongkat penyangga, tetapi saya berjalan sendiri. Semua yang saya alami merefleksikan keajaiban Dafa.
Belajar Fa dan Meningkatkan Karakter
Saya fokus untuk melakukan pembuktian kebenaran Fa, tetapi tidak menekankan pada belajar Fa atau meningkatkan karakter saya (Xinxing), di mana mengakibatkan banyak konflik dan penahanan berulang kali. Saya juga mengalami penderitaan fisik. Kami sekarang belajar Fa bersama, dan banyak keterikatan manusia biasa telah dilenyapkan. Pikiran lurus kami menjadi lebih kuat. Shifu mengatakan,
Semua Pertanyaan Terjawab Setelah Menemukan Falun Dafa
Ketika masih anak kecil, saya sering bertanya-tanya mengapai kita ada di sini dan apa yang akan terjadi setelah kita meninggal dunia. Saya berpikir, ”Saya tidak akan eksis lagi.” Saya bahkan mencucurkan air mata karena tidak mengetahui arti kehidupan. Bilamana melihat orang tua, saya berkata dalam hati, saya tidak seharusnya tumbuh besar dan menjadi salah satu dari mereka – orang-orang yang sedang menuju tahap akhir dari fase kehidupan.
Saya juga mencari asal kehidupan. Sebagai contoh, rumput tumbuh dari tanah setiap musim semi. Ikan-ikan kecil muncul di genangan-genangan air setelah hujan. Dari mana semua ini berasal? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, saya mencari di berbagai ajaran agama, termasuk aliran Buddha, Tao, Buku Perubahan, Delapan Trigrams, dan ramalan serta buku-buku qigong. Master Qigong, atau mereka yang mempunyai kemampuan supernormal tidak dapat memberikan jawaban yang memuaskan. Seorang biksu Tantra memberi tahu saya, ”Bahkan Buddha Sakyamuni tidak membicarakan apa yang kamu ingin tahu.”
Saya berlatih berbagai macam qigong, termasuk Buddhisme Zen. Saya kadang-kadang bermeditasi selama tiga sampai empat jam. Mata ketiga saya telah terbuka. Saya memberi tahu semua orang tentang apa yang saya lihat melalui mata ketiga saya, tetapi tidak ada seorang pun yang mampu menjelaskan kepada saya dengan jelas mengenai apa yang terjadi. Akhirnya, mata ketiga saya tertutup.
Saya melihat buku Zhuan Falun di toko buku pada akhir tahun 1996. Saya membacanya sekilas tetapi meletakannya kembali. Kolega saya sering membicarakan tentang Falun Gong. Saudara ipar saya bahkan memberikan buku pengenalan Falun Gong kepada saya, tapi saya pikir tidak dapat dipercaya. Dia kemudian memberikan rekaman video Ceramah Fa Shifu di Kota Jinan kepada saya. Medan energinya sangat kuat ketika saya menonton video tersebut. Saya menyadari bahwa Fa ini sangat besar dan tidak ragu untuk memberi tahu kepada orangtua saya.
Sebanyak 19 anggota keluarga saya mulai berlatih. Shifu banyak memberikan petunjuk dan saya menyadari banyak prinsip. Semua pertanyaan saya terjawabkan. Arti kehidupan sesungguhnya adalah balik ke asal kembali ke jati diri yang asli. Kebingungan dan depresi tidak lagi menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari saya. Saya selalu merasa energik dan optimis.
Kekuatan Dafa yang Luar Biasa
Pada 20 Juli 1999, mantan pemimpin PKC memulai penganiayaan terhadap Falun Gong. Karena saya adalah anggota Partai, pimpinan meminta saya untuk mempertimbangkan dengan sangat serius, dan meminta saya untuk melepaskan latihan. Dia berbicara kepada saya setiap hari, menekan saya untuk melepaskan keyakinan saya. Beberapa orang berada di luar rumah saya sepanjang malam, mengawasi saya. Sepertinya saya akan ditahan setiap saat.
Saya ditahan secara ilegal pada akhir tahun 2000, di sebuah toko fotocopy di mana saya sedang mem-fotocopy Ceramah Shifu. Polisi sangat terkejut mengetahui bahwa kami dapat memperoleh artikel Shifu terbaru yang diterbitkan. Pada saat itu, hanya beberapa orang yang tahu cara menggunakan komputer, sehingga mereka menganggap saya sebagai orang penting dan menginterogasi saya.
Rumah saya kemudian digeledah. Kantor 610 setempat juga menginterogasi saya. Seorang pria mulai menghina Shifu dan saya memancarkan pikiran lurus untuk menghentikan dia. Dia kemudian merasakan ada sesuatu tertahan di tenggorokannya dan dia tidak dapat menyelesaikan kalimatnya. Dia berdiri dari kursinya, pergi, dan tidak kembali lagi.
Pada suatu sore, saya pergi dengan naik bis untuk mendistribusikan materi klarifikasi fakta di sebuah area perumahan baru yang terpencil. Setelah naik bis, terlihat langit mulai gelap dan sepertinya akan ada badai. “Apakah saya tetap pergi atau tidak?” Saya bertanya di dalam hati. Saya tidak membawa payung, hanya sebuah tas penuh dengan materi. Apa yang terjadi jika saya basah? Saat merasa ragu-ragu, saya menjernihkan pikiran dan memutuskan untuk melenyapkan segala gangguan dan pergi.
Hujannya cukup deras ketika saya tiba, tetapi dengan cepat berhenti. Saya berjalan sekitar setengah mil sebelum sampai di sebuah toko. Kemudian mulai turun hujan lagi. Saya masuk ke dalam toko supaya tidak basah. Sepuluh menit kemudian, air hujan mengenai pergelangan kaki saya. Kemudian berhenti lagi. Saya berjalan selama setengah mil lagi sebelum saya sampai di tempat tujuan. Begitu memasuki bangunan, hujan turun lagi. Ketika saya pergi, hujannya berhenti lagi. Setiap kali saya berada di dalam bangunan, turun hujan. Sepertinya saya berteduh di jeda-jeda hujan tersebut.
Waktu menunjukan pukul 10 malam ketika saya selesai mendistribusikan semua materi. Tidak ada seorang pun di jalan. Hujan berhenti lagi. Sebuah mobil polisi menuju ke arah saya. Lampunya menyoroti jalan. Saya menaikkan celana dan berjalan dengan hati-hati melalui air yang menggenangi semata kaki sebelum mencapai jalan utama. Saya sangat tersentuh karena Shifu selalu melindungi kita.
Sebelum Olimpiade Beijing 2008, saya ditangkap karena mengklarifikasi fakta dan dibawa ke Kamp Kerja Paksa Wangcun. Tetapi, polisi tidak mampu membuka borgol. Jika dewa-dewa tidak mengijinkannya, mereka tidak akan mampu membukanya. Walaupun mereka menggunakan berbagai macam alat, termasuk tang, palu, obeng, dan gergaji, mereka tidak mampu membuka borgol. Akhirnya, kamp buruh menolak untuk menerima saya.
Polisi bertanya apakah saya menggunakan kemampuan gaib. Borgol berfungsi dengan baik ketika mereka mengenakannya pada tangan saya. Sekarang mereka tidak mampu membukanya. Saya membalas, ”Jika kalian melakukan hal yang lurus, dewa-dewa akan membantu kalian. Kenapa kalian tidak memikirkan tentang hal ini? Kenapa kalian tersesat dalam perjalanan ke kamp buruh? Mengapa kalian tidak dapat membuka borgol? Kebaikan akan mendapat balasan baik dan kejahatan akan mendapat ganjaran buruk. Apapun yang kalian lakukan terhadap para praktisi adalah sama dengan melakukan pada diri kalian sendiri.” Mereka tidak berkata apa-apa dan memikirkan apa yang saya katakan.
Ketika kami sampai di kamp buruh, saya dimasukan ke dalam ruangan kecil. Setiap hari, penjaga memaksa saya untuk berdiri menghadap tembok mulai dari pukul 05.30 pagi sampai tengah malam atau sekitar pukul 02.00 pagi, setelah itu saya diijinkan untuk tidur selama 2 sampai 4 jam. Saya hanya diijinkan untuk berlutut ketika makan. Sisanya sepanjang hari, saya dipaksa untuk tetap berdiri.
Musim panas di Kota Zibo sangat panas dan saya dikurung di ruangan yang menghadap ke matahari terik. Baju saya basah oleh keringat, dan menjadi kaku. Saya terus menerus melafalkan Fa Shifu. Tiba-tiba, saya merasa terangkat dan mengambang perlahan. Badan saya terasa ringan, dan saya seperti berdiri di atas kapas. Saya menyadari bahwa Shifu telah membantu saya menanggung penderitaan. Saya dikurung di ruangan tersebut selama lebih dari 10 hari. Kaki dan betis saya bengkak sangat besar sehingga sepatu saya menjadi rusak.
Saya melakukan mogok makan untuk memprotes penganiayaan ini. Akibatnya, penjaga mengikat tangan saya ke belakang kursi dan kaki saya ke kaki kursi. Seorang penjaga menjambak rambut saya dan memasukan selang plastik ke hidung saya untuk mencekok saya. Saya memejamkan mata dan memohon bantuan Shifu. Saya kemudian melihat bahwa selangnya setipis batang korek api, dan tidak terasa menyiksa ketika mereka masukkan ke dalam hidung saya. Dalam dimensi ini, saya memuntahkan semua yang mereka coba masukan secara paksa pada saya. Saya tidak menahan terlalu banyak penderitaan.
Walaupun saya hanya makan sedikit dan menjadi sangat kurus, saya terlihat sangat berenergi. Dua bulan kemudian, keluarga saya sangat terkejut bahwa saya terlihat sangat baik dan wajah saya bercahaya ketika mereka datang berkunjung. Mereka berpikir bahwa saya akan dibawa dengan menggunakan tongkat penyangga, tetapi saya berjalan sendiri. Semua yang saya alami merefleksikan keajaiban Dafa.
Belajar Fa dan Meningkatkan Karakter
Saya fokus untuk melakukan pembuktian kebenaran Fa, tetapi tidak menekankan pada belajar Fa atau meningkatkan karakter saya (Xinxing), di mana mengakibatkan banyak konflik dan penahanan berulang kali. Saya juga mengalami penderitaan fisik. Kami sekarang belajar Fa bersama, dan banyak keterikatan manusia biasa telah dilenyapkan. Pikiran lurus kami menjadi lebih kuat. Shifu mengatakan,
“Menenangkan
eksternal dengan berkultivasi internal” (Petunjuk Penting Gigih
Maju)
“... ‘rupa terbentuk dari hati.’” (“Ceramah Fa pada Konferensi Dajiyuan”)
“... ‘rupa terbentuk dari hati.’” (“Ceramah Fa pada Konferensi Dajiyuan”)
Ketika konsep-konsep saya berubah
dan melihat alasan-alasan di dalamnya, segala di sekitar saya
menjadi damai.
Saya adalah putri sulung, dan orangtua saya selalu mendengarkan saya dengan sangat serius. Saudara laki-laki dan perempuan semua menghormati saya. Saya selalu menjadi pembuat keputusan terakhir berkenaan dengan masalah keluarga, sehingga saya merasa lebih baik daripada orang lain.
Tetapi, setelah ibu meninggal dunia, saya tidak memperlihatkan rasa hormat yang pantas. Seluruh keluarga mulai memperlakukan saya seolah-olah saya telah menyinggung semua orang. Ayah mengatakan bahwa saya tidak mendapat warisan apapun dari mereka. Semua perhiasan dan uang yang diberikan ibu kepada saya dibagikan diantara saudara-saudara saya. Malahan, saya harus membayar semua kegiatan yang diselenggarakan oleh keluarga saya. Ayah sering mengkritik saya di depan orang lain, terutama di depan keponakan laki-laki dan perempuan saya, di mana sangat memalukan. Saya sering menangis.
Saya berulang kali mengingatkan diri bahwa saya adalah seorang praktisi dan tidak boleh melawan dia, tetapi menahannya. Ketika saya mengukurnya dengan prinsip Dafa, hati saya menjadi lebih ringan. Mungkin ini adalah hutang saya kepada ayah dari kehidupan lampau. Bukankah saya harus membayarnya kembali? Apakah saya merasa sedih atau gembira, saya harus membayarnya kembali. Bukankah ini adalah kesempatan untuk berkultivasi? Mengapa tidak membayarnya dengan senang hati?
Setelah menyelaraskan pikiran, saya merasakan kedamaian di dalam hati dan rasa amarah lenyap. Ayah melunak dan tidak memperlakukan saya seburuk sebelumnya. Ketika dia kembali dari kampung halaman di mana telah ditinggalkan selama 20 tahun, saya melakukan apa yang dia minta dan mengatur beberapa hal. Dia sangat tersentuh. Dia menitipkan semua tabungan dan barang berharganya di rumah saya. Dia berkata bahwa rumah saya adalah tempat teraman karena saya adalah seorang praktisi Falun Gong.
Saya menganggap harga diri sangat penting sebelumnya dan sangat terikat untuk menjaga muka. Saya berharap orang lain memuji apa yang telah saya lakukan. Sikap ini telah memberikan banyak kesulitan ketika saya mulai berkultivasi.
Suatu hari kami berkumpul bersama dengan ayah untuk sebuah pesta, tetapi saya sedikit terlambat. Begitu saya tiba, adik laki-laki saya berteriak kepada saya di depan seluruh anggota keluarga, dan dia terus membicarakannya untuk waktu yang lama. Saya tidak tergerak dan menyiapkan makan malam. Ketika semua orang sudah duduk, adik laki-laki saya mengklaim bahwa saya telah melakukan banyak kesalahan. Sepertinya dia secara sengaja membuat masalah untuk saya. Ayah bersikap seperti bukan bagian dari masalah itu dan tidak menghentikan adik untuk mencari-cari kesalahan saya. Semua orang terdiam seperti ada badai akan datang.
Hati saya sangat tenang, dan mendengarkan ocehan adik saya tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Saya merasa sedikit bersalah karena tidak menganggapnya sebelumnya. Suami saya tidak dapat menahannya lagi, dan mulai berdebat untuk membela saya. Saya tersenyum dan berkata, ”Jangan berdebat atau membela saya. Jika saya melakukan suatu kesalahan, maka itu adalah kesalahan saya. Saya tidak perlu semua orang memuji saya. Saya perlu mempertimbangkan orang lain.”
Saya berkata dalam hati bahwa saya adalah seorang praktisi dan tidak boleh bertindak seperti yang dilakukan oleh orang biasa. Saya meminta maaf dengan tulus, tetap tenang, dan sama sekali tidak marah. Saya sungguh-sungguh merasakan bahwa adik saya sangat jujur dan langsung ke pokok permasalahan. Ayah memuji saya karena memiliki tingkat Xinxing yang tinggi. Saya tahu bahwa Shifu menggunakan kata-katanya untuk menyemangati saya.
Sebagai hasilnya, semua orang merasa lega dan mulai berbicara dengan senang dan tulus. Ini terjadi karena saya menekankan pada belajar Fa dan mampu melewati ujian dengan baik. Ketika menemui konflik, saya mampu mencari ke dalam dan mencari kesalahan saya sendiri sehingga lingkungan di sekitar saya berubah secara signifikan :
Saya adalah putri sulung, dan orangtua saya selalu mendengarkan saya dengan sangat serius. Saudara laki-laki dan perempuan semua menghormati saya. Saya selalu menjadi pembuat keputusan terakhir berkenaan dengan masalah keluarga, sehingga saya merasa lebih baik daripada orang lain.
Tetapi, setelah ibu meninggal dunia, saya tidak memperlihatkan rasa hormat yang pantas. Seluruh keluarga mulai memperlakukan saya seolah-olah saya telah menyinggung semua orang. Ayah mengatakan bahwa saya tidak mendapat warisan apapun dari mereka. Semua perhiasan dan uang yang diberikan ibu kepada saya dibagikan diantara saudara-saudara saya. Malahan, saya harus membayar semua kegiatan yang diselenggarakan oleh keluarga saya. Ayah sering mengkritik saya di depan orang lain, terutama di depan keponakan laki-laki dan perempuan saya, di mana sangat memalukan. Saya sering menangis.
Saya berulang kali mengingatkan diri bahwa saya adalah seorang praktisi dan tidak boleh melawan dia, tetapi menahannya. Ketika saya mengukurnya dengan prinsip Dafa, hati saya menjadi lebih ringan. Mungkin ini adalah hutang saya kepada ayah dari kehidupan lampau. Bukankah saya harus membayarnya kembali? Apakah saya merasa sedih atau gembira, saya harus membayarnya kembali. Bukankah ini adalah kesempatan untuk berkultivasi? Mengapa tidak membayarnya dengan senang hati?
Setelah menyelaraskan pikiran, saya merasakan kedamaian di dalam hati dan rasa amarah lenyap. Ayah melunak dan tidak memperlakukan saya seburuk sebelumnya. Ketika dia kembali dari kampung halaman di mana telah ditinggalkan selama 20 tahun, saya melakukan apa yang dia minta dan mengatur beberapa hal. Dia sangat tersentuh. Dia menitipkan semua tabungan dan barang berharganya di rumah saya. Dia berkata bahwa rumah saya adalah tempat teraman karena saya adalah seorang praktisi Falun Gong.
Saya menganggap harga diri sangat penting sebelumnya dan sangat terikat untuk menjaga muka. Saya berharap orang lain memuji apa yang telah saya lakukan. Sikap ini telah memberikan banyak kesulitan ketika saya mulai berkultivasi.
Suatu hari kami berkumpul bersama dengan ayah untuk sebuah pesta, tetapi saya sedikit terlambat. Begitu saya tiba, adik laki-laki saya berteriak kepada saya di depan seluruh anggota keluarga, dan dia terus membicarakannya untuk waktu yang lama. Saya tidak tergerak dan menyiapkan makan malam. Ketika semua orang sudah duduk, adik laki-laki saya mengklaim bahwa saya telah melakukan banyak kesalahan. Sepertinya dia secara sengaja membuat masalah untuk saya. Ayah bersikap seperti bukan bagian dari masalah itu dan tidak menghentikan adik untuk mencari-cari kesalahan saya. Semua orang terdiam seperti ada badai akan datang.
Hati saya sangat tenang, dan mendengarkan ocehan adik saya tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Saya merasa sedikit bersalah karena tidak menganggapnya sebelumnya. Suami saya tidak dapat menahannya lagi, dan mulai berdebat untuk membela saya. Saya tersenyum dan berkata, ”Jangan berdebat atau membela saya. Jika saya melakukan suatu kesalahan, maka itu adalah kesalahan saya. Saya tidak perlu semua orang memuji saya. Saya perlu mempertimbangkan orang lain.”
Saya berkata dalam hati bahwa saya adalah seorang praktisi dan tidak boleh bertindak seperti yang dilakukan oleh orang biasa. Saya meminta maaf dengan tulus, tetap tenang, dan sama sekali tidak marah. Saya sungguh-sungguh merasakan bahwa adik saya sangat jujur dan langsung ke pokok permasalahan. Ayah memuji saya karena memiliki tingkat Xinxing yang tinggi. Saya tahu bahwa Shifu menggunakan kata-katanya untuk menyemangati saya.
Sebagai hasilnya, semua orang merasa lega dan mulai berbicara dengan senang dan tulus. Ini terjadi karena saya menekankan pada belajar Fa dan mampu melewati ujian dengan baik. Ketika menemui konflik, saya mampu mencari ke dalam dan mencari kesalahan saya sendiri sehingga lingkungan di sekitar saya berubah secara signifikan :
“...Cahaya
Buddha menerangi seluruh penjuru, menegakkan kebenaran memberi
penerangan.” (Ceramah Enam Zhuan Falun)
Dafa adalah luar biasa dan dapat
meluruskan pikiran orang-orang termasuk alam semesta.
Di atas adalah pengalaman kultivasi dan pemahaman pribadi terhadap Fa. Mohon tunjukkan jika ada yang tidak tepat.
Chinese version click here
English version click here
Di atas adalah pengalaman kultivasi dan pemahaman pribadi terhadap Fa. Mohon tunjukkan jika ada yang tidak tepat.
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org