Belajar Melepaskan Pola Pikir Manusia Biasa
(Minghui.org)
Salam kepada Guru! Salam rekan-rekan praktisi!
Saya ingin berbagi pengalaman tentang pikiran lurus, dan pelajaran yang saya dapatkan dari berpikir terlalu banyak dengan pola pikir manusia biasa.
Saya ingin berbagi pengalaman tentang pikiran lurus, dan pelajaran yang saya dapatkan dari berpikir terlalu banyak dengan pola pikir manusia biasa.
Saya memperoleh Fa di London pada
tahun 2008, ketika berumur 22 tahun. Sebelum mulai berkultivasi
Dafa, saya telah berlatih meditasi selama sekitar empat tahun, dan
selama periode itu, saya meneliti berbagai agama termasuk Kristiani
dan Buddhisme.
Saya pertama kali berlatih meditasi saat berumur sekitar 18 tahun, dan saya mengalami beberapa pengalaman berkenaan dengan mata ketiga (Tianmu) dan medan energi. Saya mengenal istilah 'kultivator' untuk pertama kalinya. Sampai saya mulai berlatih Falun Dafa barulah saya mengerti makna sebenarnya dari pengalaman itu.
Pada periode itu, saya juga dipromosikan ke posisi manajemen pertama saya, ketika saya berumur 19 tahun, bekerja di ritel sebagai asisten manajer. Meskipun saya tidak terlalu menikmati pekerjaan ini, namun posisi ini membantu meningkatkan kepercayaan diri dan pengembangan diri serta keterampilan di mana saya memanfaatkan beberapa kali sejak memperoleh Fa.
Saya mulai bekerja untuk Epoch Times di Inggris pada tahun 2011, dan memiliki banyak kesempatan untuk belajar, melihat ke dalam, dan membantu kestabilan finansial yang lebih baik untuk Epoch Times versi bahasa Inggri (EET) dan memberi dampak yang lebih besar di Inggris. Ketika saya melihat kembali, saya melihat ada yang berjalan dengan baik, sementara itu ada juga yang lebih menantang.
Salah satu tantangan terbesar yang saya hadapi adalah menjadi satu-satunya praktisi Barat di Inggris yang berusaha untuk bekerja sepenuhnya bagi EET. Tentu saja saya tidak sendirian, dan bekerja cukup erat dengan tim penjualan Epoch Times versi bahasa Mandarin di Kantor Epoch Times.
Pada awalnya segalanya berjalan dengan cukup baik, dan pada bulan ketiga, EET mengalami terobosan --- pertumbuhan keuangan yang signifikan.
Namun, tantangan segera bermunculan. Ketika saya mulai bekerja di kantor, saya membayangkan sebuah lingkungan yang benar-benar harmonis, tetapi kenyataannya jauh berbeda. Lingkungan pada saat itu sangat tegang, dan menimbulkan tantangan yang unik, sebagian karena unsur-unsur budaya Partai masih melekat pada beberapa rekan praktisi.
Pada saat itu saya berusaha sebaiknya untuk membantu lingkungan kantor dan praktisi, dan saya menemukan beberapa ujian besar yang berlangsung selama hampir sepuluh tahun. Menjadi satu-satunya orang Barat di kantor, saya juga berbagi pengalaman yang cukup luas dengan para praktisi Barat di Inggris, tentang pemahaman bagaimana untuk membantu mengubah situasi.
Sedikit demi sedikit, saya membiarkan diri saya terseret lebih jauh ke dalam gangguan yang semakin mengalihkan fokus saya dari melakukan penjualan dengan benar.
Saya sering merasa seperti berada di tengah-tengah antara orang Barat dan Tionghoa, dan tidak bisa mengerti mengapa ada begitu banyak konflik. Beberapa situasi menimbulkan perasaan dan pemikiran seakan berada di tengah-tengah pertempuran kosmik besar, saya mulai merasa tidak berdaya.
Saya menyadari bahwa banyak skenario dan situasi tersebut memiliki alasan jelas di baliknya, dan ditujukan untuk beberapa hal di mana kini berubah secara mendasar. Akhirnya saya tidak menangani masalah dengan pikiran lurus yang cukup murni. Saya membiarkan diri sendiri berpikir terlalu banyak dengan pola pikir manusia biasa, dan saya terperangkap di dalam terhadap apa yang saya pikirkan secara permukaan mengenai benar dan salah.
Saya ingin berbagi kutipan dari Ceramah VI Zhuan Falun:
Saya pertama kali berlatih meditasi saat berumur sekitar 18 tahun, dan saya mengalami beberapa pengalaman berkenaan dengan mata ketiga (Tianmu) dan medan energi. Saya mengenal istilah 'kultivator' untuk pertama kalinya. Sampai saya mulai berlatih Falun Dafa barulah saya mengerti makna sebenarnya dari pengalaman itu.
Pada periode itu, saya juga dipromosikan ke posisi manajemen pertama saya, ketika saya berumur 19 tahun, bekerja di ritel sebagai asisten manajer. Meskipun saya tidak terlalu menikmati pekerjaan ini, namun posisi ini membantu meningkatkan kepercayaan diri dan pengembangan diri serta keterampilan di mana saya memanfaatkan beberapa kali sejak memperoleh Fa.
Saya mulai bekerja untuk Epoch Times di Inggris pada tahun 2011, dan memiliki banyak kesempatan untuk belajar, melihat ke dalam, dan membantu kestabilan finansial yang lebih baik untuk Epoch Times versi bahasa Inggri (EET) dan memberi dampak yang lebih besar di Inggris. Ketika saya melihat kembali, saya melihat ada yang berjalan dengan baik, sementara itu ada juga yang lebih menantang.
Salah satu tantangan terbesar yang saya hadapi adalah menjadi satu-satunya praktisi Barat di Inggris yang berusaha untuk bekerja sepenuhnya bagi EET. Tentu saja saya tidak sendirian, dan bekerja cukup erat dengan tim penjualan Epoch Times versi bahasa Mandarin di Kantor Epoch Times.
Pada awalnya segalanya berjalan dengan cukup baik, dan pada bulan ketiga, EET mengalami terobosan --- pertumbuhan keuangan yang signifikan.
Namun, tantangan segera bermunculan. Ketika saya mulai bekerja di kantor, saya membayangkan sebuah lingkungan yang benar-benar harmonis, tetapi kenyataannya jauh berbeda. Lingkungan pada saat itu sangat tegang, dan menimbulkan tantangan yang unik, sebagian karena unsur-unsur budaya Partai masih melekat pada beberapa rekan praktisi.
Pada saat itu saya berusaha sebaiknya untuk membantu lingkungan kantor dan praktisi, dan saya menemukan beberapa ujian besar yang berlangsung selama hampir sepuluh tahun. Menjadi satu-satunya orang Barat di kantor, saya juga berbagi pengalaman yang cukup luas dengan para praktisi Barat di Inggris, tentang pemahaman bagaimana untuk membantu mengubah situasi.
Sedikit demi sedikit, saya membiarkan diri saya terseret lebih jauh ke dalam gangguan yang semakin mengalihkan fokus saya dari melakukan penjualan dengan benar.
Saya sering merasa seperti berada di tengah-tengah antara orang Barat dan Tionghoa, dan tidak bisa mengerti mengapa ada begitu banyak konflik. Beberapa situasi menimbulkan perasaan dan pemikiran seakan berada di tengah-tengah pertempuran kosmik besar, saya mulai merasa tidak berdaya.
Saya menyadari bahwa banyak skenario dan situasi tersebut memiliki alasan jelas di baliknya, dan ditujukan untuk beberapa hal di mana kini berubah secara mendasar. Akhirnya saya tidak menangani masalah dengan pikiran lurus yang cukup murni. Saya membiarkan diri sendiri berpikir terlalu banyak dengan pola pikir manusia biasa, dan saya terperangkap di dalam terhadap apa yang saya pikirkan secara permukaan mengenai benar dan salah.
Saya ingin berbagi kutipan dari Ceramah VI Zhuan Falun:
“Selaku
praktisi Gong, jika Anda selalu menganggap itu sebagai penyakit,
praktis Anda telah memohonnya, Anda mohon sakit, sehingga penyakit
dapat mendesak masuk. Selaku seorang praktisi Gong Anda seharusnya
memiliki Xinxing tinggi. Anda jangan selalu takut pada penyakit,
takut pada penyakit juga merupakan keterikatan hati, juga dapat
membawa kesulitan bagi Anda. Xiulian perlu menghapus karma,
menghapus karma berarti menderita, mana ada yang secara enak-enakan
tumbuh Gong! Bila tidak demikian bagaimana menyingkirkan
keterikatan hati Anda?“
Saya menemukan situasi saya
sangat mirip dengan ini, dan karena saya tidak sungguh-sungguh
berusaha untuk melenyapkan keterikatan dan memandang masalah dengan
hambar, saya menciptakan celah di mana saya benar-benar mengundang
kesulitan.
Karena saya berpikir terlalu banyak dengan pola pikir manusia, dalam hati saya, saya mencari kenyamanan dan kesederhanaan; dan lingkungan seperti itu menjadi tegang dan sulit.
Proses ini juga mengungkap keterikatan diri dan ego saya, dan bagaimana keterikatan-keterikatan ini dapat terwujud ketika saya menempatkan diri pada tanggung jawab saya untuk menyelamatkan makhluk hidup.
Menulis berbagi pengalaman ini telah memberi kesempatan kepada saya untuk melihat ke dalam dan menyadari banyak keterikatan dasar saya.
Keterikatan ini terhadap diri sendiri, dan bagaimana saya suka mengerjakan sesuatu, berakar sangat mendalam. Karena saya bekerja di manajemen dari usia muda, saya menjadi cukup terbiasa melakukan sesuatu sesuai dengan cara saya.
Hal ini memiliki kelebihan, dan pada waktu yang lain memungkinkan saya untuk membantu secara proaktif dalam peran koordinasi mempromosikan Fa dan proyek lainnya.
Kekurangannya adalah bahwa saya sering tidak menyadari bahwa saya lebih mementingkan masalah saya dibanding orang lain. Saya menemukan bahwa terikat pada melakukan sesuatu dengan cara saya sebenarnya refleksi dari benar-benar tidak mempercayai Fa. Saya menyadari ini merupakan manifestasi dari fokus pada pribadi, bukan pada kultivasi Pelurusan Fa, di mana penyelamatan makhluk hidup adalah kuncinya.
After I left Epoch Times in 2012, after just under one year I felt like I had failed. On the surface I appeared complimentary towards the situation and practitioners, however I was holding on to stubborn attachments and feelings of resentment.
Setelah saya meninggalkan Epoch Times pada tahun 2012, setelah hanya kurang dari satu tahun saya merasa sepertinya saya telah gagal. Di permukaan saya tampak menyenangi situasi tersebut dan para praktisi, namun saya sedang berpegang pada keterikatan dan perasaan kebencian yang keras.
Saya melalui satu periode waktu di mana saya tidak rutin pergi belajar Fa, dan mundur dari beberapa proyek. Selama periode itu, saya benar-benar berjuang untuk melihat ke dalam dan melepaskan keterikatan-keterikatan ini, dan itu menyebabkan banyak masalah Xinxing (watak, kualitas moral) saya.
Ketika promosi Shen Yun dimulai lagi akhir tahun itu, saya merasa saya perlu mengejar ketinggalan, teringat tanggung jawab saya, dan mulai menjadi lebih proaktif kembali. Namun demikian, pola pikir saya tidak murni, dan saya tidak belajar dari pelajaran baru-baru ini yang harus saya petik.
Saat promosi Shen Yun dimulai, pada satu tahap saya secara langsung maupun tidak langsung berkoordinasi dengan tujuh sampai delapan tim yang berbeda.
Pada saat itu saya bekerja full time. Saya mengadakan pertemuan online hampir setiap malam sementara berusaha untuk ikut belajar Fa secara online di pagi hari sesering mungkin. Saya merasa seperti tidak pernah memiliki waktu yang cukup, dan untuk sementara waktu, adalah normal hanya tidur sekitar empat jam sehari.
Saya pikir akan dapat dikendalikan, namun saya tidak pernah merasa memiliki waktu yang cukup, dan saya menjalani rutinitas melakukan hanya satu atau dua latihan pada satu waktu, dan tidak cukup dengan belajar Fa.
Karena rutinitas saya tidak cukup kuat, dan saya belum melenyapkan beberapa konsep saya, saya telah membentuk celah dan merasakan ini sedang dieksploitasi. Selama beberapa promosi, saya melihat konflik di antara praktisi, dan kadang-kadang lingkungan terasa tidak benar. Saya merasa lebih banyak tekanan daripada tahun-tahun sebelumnya, dan mulai meragukan kemampuan saya sebagai koordinator.
Sebuah insiden juga terjadi di mana sangat berat membebani hati saya. Saya gagal memperbarui spreadsheet dengan benar, untuk sebuah acara satu hari yang telah saya organisir dalam hubungan dengan pameran perdagangan. Akibatnya, saya mengatur sebuah tim kecil untuk pergi ke acara tersebut pada hari yang salah. Kesalahan tersebut ditemukan pada malam acara yang sebenarnya, ketika menyelesaikan semua bahan materi.
Biasanya saya akan merasa bangga pada diri sendiri karena terorganisir sangat baik, dan ini adalah sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya ketika membantu mengkoordinir proyek. Saya benar-benar terkejut bahwa hal ini bisa terjadi, dan segera menyadari itu adalah kesalahan saya. Saya tidak tahu apa yang harus dilakukan. Saya menghubungi penyelenggara acara pada hari berikutnya untuk meminta maaf, namun merasa sangat tidak nyaman dengan situasi tersebut.
Selama satu atau dua minggu berikutnya, saya banyak memikirkan situasi ini, dan menyadari bahwa ini adalah celah kekosongan saya. Saya menyalahkan diri sendiri dan kondisi kultivasi saya. Lagi-lagi, ini merupakan manifestasi dari pemikiran manusia dengan pola pikir manusia - saya tidak bisa melihat hal ini sebagai sebuah kesempatan untuk memperkuat pikiran lurus saya dan membuat terobosan.
Saya telah mencapai suatu keadaan di mana saya meragukan kondisi kultivasi dan kemampuan saya sebagai seorang koordinator. Pada awal tahun 2013, saya menulis email kepada koordinator utama, meminta mundur dari peran saya.
Di permukaan, ini kelihatan seperti hal yang benar untuk dilakukan, tetapi kemudian saya menyadari bahwa itu adalah manifestasi dari pola pikir saya dan keengganan saya untuk menghadapi situasi dengan pikiran lurus.
Keputusan itu membawa saya pada jalur di mana saya kehilangan kepercayaan diri, dengan perasaan depresi dan merasa tidak layak. Perasaan ini membuat saya berhenti untuk ingin berada di sekitar praktisi, dan selama beberapa bulan berhenti berlatih sama sekali.
Ini adalah periode yang paling sulit dari perjalanan kultivasi saya sejauh ini, di mana kadang-kadang saya merasa benar-benar rendah dan saya mengendur dengan perilaku dan sikap saya - kadang-kadang cukup drastis.
Saya tidak pernah merasa ingin berhenti, namun saya tidak merasa memiliki kekuatan, keberanian, ataupun keyakinan untuk melanjutkan. Selama beberapa tahun terakhir, beberapa proses yang telah saya lalui sangatlah tidak perlu, dan saya mengalami banyak stagnasi.
Saya ingin meminta maaf kepada Guru, karena tidak menangkap kesempatan yang diberikan kepada saya sebagai seorang murid Dafa.
Guru berkata di “Ceramah Fa di Hari Falun Dafa Sedunia,”
Karena saya berpikir terlalu banyak dengan pola pikir manusia, dalam hati saya, saya mencari kenyamanan dan kesederhanaan; dan lingkungan seperti itu menjadi tegang dan sulit.
Proses ini juga mengungkap keterikatan diri dan ego saya, dan bagaimana keterikatan-keterikatan ini dapat terwujud ketika saya menempatkan diri pada tanggung jawab saya untuk menyelamatkan makhluk hidup.
Menulis berbagi pengalaman ini telah memberi kesempatan kepada saya untuk melihat ke dalam dan menyadari banyak keterikatan dasar saya.
Keterikatan ini terhadap diri sendiri, dan bagaimana saya suka mengerjakan sesuatu, berakar sangat mendalam. Karena saya bekerja di manajemen dari usia muda, saya menjadi cukup terbiasa melakukan sesuatu sesuai dengan cara saya.
Hal ini memiliki kelebihan, dan pada waktu yang lain memungkinkan saya untuk membantu secara proaktif dalam peran koordinasi mempromosikan Fa dan proyek lainnya.
Kekurangannya adalah bahwa saya sering tidak menyadari bahwa saya lebih mementingkan masalah saya dibanding orang lain. Saya menemukan bahwa terikat pada melakukan sesuatu dengan cara saya sebenarnya refleksi dari benar-benar tidak mempercayai Fa. Saya menyadari ini merupakan manifestasi dari fokus pada pribadi, bukan pada kultivasi Pelurusan Fa, di mana penyelamatan makhluk hidup adalah kuncinya.
After I left Epoch Times in 2012, after just under one year I felt like I had failed. On the surface I appeared complimentary towards the situation and practitioners, however I was holding on to stubborn attachments and feelings of resentment.
Setelah saya meninggalkan Epoch Times pada tahun 2012, setelah hanya kurang dari satu tahun saya merasa sepertinya saya telah gagal. Di permukaan saya tampak menyenangi situasi tersebut dan para praktisi, namun saya sedang berpegang pada keterikatan dan perasaan kebencian yang keras.
Saya melalui satu periode waktu di mana saya tidak rutin pergi belajar Fa, dan mundur dari beberapa proyek. Selama periode itu, saya benar-benar berjuang untuk melihat ke dalam dan melepaskan keterikatan-keterikatan ini, dan itu menyebabkan banyak masalah Xinxing (watak, kualitas moral) saya.
Ketika promosi Shen Yun dimulai lagi akhir tahun itu, saya merasa saya perlu mengejar ketinggalan, teringat tanggung jawab saya, dan mulai menjadi lebih proaktif kembali. Namun demikian, pola pikir saya tidak murni, dan saya tidak belajar dari pelajaran baru-baru ini yang harus saya petik.
Saat promosi Shen Yun dimulai, pada satu tahap saya secara langsung maupun tidak langsung berkoordinasi dengan tujuh sampai delapan tim yang berbeda.
Pada saat itu saya bekerja full time. Saya mengadakan pertemuan online hampir setiap malam sementara berusaha untuk ikut belajar Fa secara online di pagi hari sesering mungkin. Saya merasa seperti tidak pernah memiliki waktu yang cukup, dan untuk sementara waktu, adalah normal hanya tidur sekitar empat jam sehari.
Saya pikir akan dapat dikendalikan, namun saya tidak pernah merasa memiliki waktu yang cukup, dan saya menjalani rutinitas melakukan hanya satu atau dua latihan pada satu waktu, dan tidak cukup dengan belajar Fa.
Karena rutinitas saya tidak cukup kuat, dan saya belum melenyapkan beberapa konsep saya, saya telah membentuk celah dan merasakan ini sedang dieksploitasi. Selama beberapa promosi, saya melihat konflik di antara praktisi, dan kadang-kadang lingkungan terasa tidak benar. Saya merasa lebih banyak tekanan daripada tahun-tahun sebelumnya, dan mulai meragukan kemampuan saya sebagai koordinator.
Sebuah insiden juga terjadi di mana sangat berat membebani hati saya. Saya gagal memperbarui spreadsheet dengan benar, untuk sebuah acara satu hari yang telah saya organisir dalam hubungan dengan pameran perdagangan. Akibatnya, saya mengatur sebuah tim kecil untuk pergi ke acara tersebut pada hari yang salah. Kesalahan tersebut ditemukan pada malam acara yang sebenarnya, ketika menyelesaikan semua bahan materi.
Biasanya saya akan merasa bangga pada diri sendiri karena terorganisir sangat baik, dan ini adalah sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya ketika membantu mengkoordinir proyek. Saya benar-benar terkejut bahwa hal ini bisa terjadi, dan segera menyadari itu adalah kesalahan saya. Saya tidak tahu apa yang harus dilakukan. Saya menghubungi penyelenggara acara pada hari berikutnya untuk meminta maaf, namun merasa sangat tidak nyaman dengan situasi tersebut.
Selama satu atau dua minggu berikutnya, saya banyak memikirkan situasi ini, dan menyadari bahwa ini adalah celah kekosongan saya. Saya menyalahkan diri sendiri dan kondisi kultivasi saya. Lagi-lagi, ini merupakan manifestasi dari pemikiran manusia dengan pola pikir manusia - saya tidak bisa melihat hal ini sebagai sebuah kesempatan untuk memperkuat pikiran lurus saya dan membuat terobosan.
Saya telah mencapai suatu keadaan di mana saya meragukan kondisi kultivasi dan kemampuan saya sebagai seorang koordinator. Pada awal tahun 2013, saya menulis email kepada koordinator utama, meminta mundur dari peran saya.
Di permukaan, ini kelihatan seperti hal yang benar untuk dilakukan, tetapi kemudian saya menyadari bahwa itu adalah manifestasi dari pola pikir saya dan keengganan saya untuk menghadapi situasi dengan pikiran lurus.
Keputusan itu membawa saya pada jalur di mana saya kehilangan kepercayaan diri, dengan perasaan depresi dan merasa tidak layak. Perasaan ini membuat saya berhenti untuk ingin berada di sekitar praktisi, dan selama beberapa bulan berhenti berlatih sama sekali.
Ini adalah periode yang paling sulit dari perjalanan kultivasi saya sejauh ini, di mana kadang-kadang saya merasa benar-benar rendah dan saya mengendur dengan perilaku dan sikap saya - kadang-kadang cukup drastis.
Saya tidak pernah merasa ingin berhenti, namun saya tidak merasa memiliki kekuatan, keberanian, ataupun keyakinan untuk melanjutkan. Selama beberapa tahun terakhir, beberapa proses yang telah saya lalui sangatlah tidak perlu, dan saya mengalami banyak stagnasi.
Saya ingin meminta maaf kepada Guru, karena tidak menangkap kesempatan yang diberikan kepada saya sebagai seorang murid Dafa.
Guru berkata di “Ceramah Fa di Hari Falun Dafa Sedunia,”
“Yang paling
Shifu khawatirkan adalah, dewasa ini ada sebagian orang telah
berubah menjadi tidak gigih maju lagi. Pada masa awal penganiayaan,
semangat kalian sangat tinggi, telah berhasil mengubah situasi
secara keseluruhan, seiring dengan adanya kelonggaran lingkungan,
Anda malahan menjadi kendur. Perihal Xiulian, ada sebuah ungkapan,
dahulu saya juga pernah mengatakannya kepada Anda, ‘Xiulian seperti
pada awal mula, pasti akan berhasil.’ (Tepuk tangan meriah) Banyak
orang yang tidak berhasil Xiuliannya, justru karena di tengah
berlalunya waktu, dia tidak dapat melangkah maju. Kesepian,
menjemukan, terhadap suatu hal sudah begitu terbiasa sehingga tidak
ingin dikerjakan lagi, atau sudah menjadi suatu kebiasaan. Hal
apapun dapat membuat orang menjadi kendur dan malas. Anda harus
selalu gigih maju. Dahulu orang Xiulian setibanya tahap terakhir
masih harus mengalami ujian sejenak, jika semakin hari semakin
kendur dan malas, ujian tersebut pasti tidak akan dapat
dilewati.”
Guru telah terus-menerus
mendorong saya untuk Xiulian seperti pada awal mula, dan saya
menyadari bahwa saya harus berbuat lebih baik dalam mengenali
peluang tersebut. Tahun lalu, setelah mengenali kekurangan diri
sendiri dan kembali ke lingkungan kelompok Inggris, saya memiliki
kesempatan untuk pergi dan bekerja di kantor EET New York selama
beberapa bulan. Ini adalah pengalaman yang bagus, di dalam
lingkungan kultivasi fantastis yang memungkinkan saya untuk
menstabilkan rutinitas yang baik dan fokus lagi dengan sepenuh hati
menyelamatkan makhluk hidup.
Saat berada di New York, pertama-tama saya bergabung dengan kelompok belajar Fa di pagi hari di kantor, saat memancarkan pikiran lurus, saya kembali merasakan belas kasih nan agung dan dorongan Guru kepada saya.
Menjelang akhir memancarkan pikiran lurus, saya melihat sekelompok besar praktisi di dimensi lain, semua duduk di atas bunga teratai dengan telapak tangan mereka tegak. Setelah melihat ini sesaat, saya melihat pemandangan lain di awan. Di sini saya melihat tentara surgawi, berdiri di awan dengan baju besi emas, menghadap ke arah medan energi gelap.
Saya menganggap ini sebagai petunjuk dari Guru, terus berjalan dan mengejar ketinggalan kultivasi Pelurusan Fa. Saya tahu saya harus berbuat lebih baik dan fokus dalam melakukan tiga hal dengan kondisi diri yang lebih murni.
Menulis berbagi pengalaman ini sangat membantu, dan kesempatan besar untuk melihat ke dalam. Tapi pengalaman saya terbatas oleh tingkat dan pemahaman saya. Jika melihat sesuatu yang tidak tepat, mohon ditunjukan dengan belas kasih.
Saat berada di New York, pertama-tama saya bergabung dengan kelompok belajar Fa di pagi hari di kantor, saat memancarkan pikiran lurus, saya kembali merasakan belas kasih nan agung dan dorongan Guru kepada saya.
Menjelang akhir memancarkan pikiran lurus, saya melihat sekelompok besar praktisi di dimensi lain, semua duduk di atas bunga teratai dengan telapak tangan mereka tegak. Setelah melihat ini sesaat, saya melihat pemandangan lain di awan. Di sini saya melihat tentara surgawi, berdiri di awan dengan baju besi emas, menghadap ke arah medan energi gelap.
Saya menganggap ini sebagai petunjuk dari Guru, terus berjalan dan mengejar ketinggalan kultivasi Pelurusan Fa. Saya tahu saya harus berbuat lebih baik dan fokus dalam melakukan tiga hal dengan kondisi diri yang lebih murni.
Menulis berbagi pengalaman ini sangat membantu, dan kesempatan besar untuk melihat ke dalam. Tapi pengalaman saya terbatas oleh tingkat dan pemahaman saya. Jika melihat sesuatu yang tidak tepat, mohon ditunjukan dengan belas kasih.
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org
Kategori: Perjalanan Kultivasi