(Minghui.org) Sambungan dari Bagian 7.

Guru Li Hongzhi, pencipta Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong), berkata,

“Dalam seluruh proses mengajar Fa dan Gong saya berlandaskan prinsip bertanggung jawab pada masyarakat dan para praktisi, hasil yang diperoleh adalah baik, pengaruhnya terhadap seluruh masyarakat juga baik.” (Ceramah 1, Zhuan Falun)

Selain latihan dengan gerakan perlahan, prinsip Falun Dafa: Sejati-Baik-Sabar membantu seseorang untuk memurnikan hati dan pikirannya. Banyak orang percaya ini adalah kunci dari pemulihan kesehatan yang dramatis dan peningkatan yang dialami praktisi Tiongkok maupun di seluruh dunia.

Profil di bawah memperlihatkan orang-orang yang hidupnya berubah menjadi lebih baik setelah mereka mempelajari latihan Falun Dafa. Kami harap kisah-kisah ini dapat memberi manfaat kepada pembaca dan membantu orang-orang memahami latihan ini dengan lebih baik.

Keluarga Besar Menemukan Kedamaian dan Kebahagiaan Lagi

Keluarga Wang tinggal di Kabupaten Nong’an, Provinsi Jilin, dengan tiga anak laki-laki dan tiga anak perempuan. Pada tahun 80-an, ketiga putranya bertengkar ketika pembagian tanah keluarga dan menjadi musuh. Keluarga mereka memutuskan hubungan satu sama lain dan anak-anak mereka tidak berani untuk bermain bersama meskipun mereka semua tinggal berdekatan.

Putra tengah mereka, Wang Qibo, mengalami kecelakaan tahun 1996, dengan tiang penyangga semen berat menimpa salah satu kakinya. Dia menderita tulang remuk dan tetap terbaring di tempat tidur selama lebih dari satu bulan. Seorang saudara mengunjunginya dan berbagi pengalaman bagaimana kesehatannya membaik setelah berlatih Falun Dafa. Dia takjub dengan kisahnya dan mulai berlatih Falun Dafa tak lama sesudahnya.

Cedera kakinya dengan cepat sembuh, dan Falun Dafa juga membuatnya memahami makna kehidupan. Prinsip Dafa, Sejati-Baik-Sabar, berakar di hatinya. Temperamennya yang buruk hilang dan dia menjadi orang yang lebih baik. Dia tidak lagi membenci saudara laki-lakinya dan berbaikan dengan mereka. Ketiga saudara laki-laki tersebut dekat kembali.

Istri Wang Qibo, Sun Shiying, menyaksikan perubahan suaminya dan mulai mempelajari Falun Dafa juga. Penyakit lamanya, termasuk ulkus duodenum, gastritis dan alergi, semua hilang. Dia menjadi lebih bahagia. Putri dan putra mereka juga mulai berlatih Falun Dafa bersama orang tua mereka.

Ipar perempuan Wang Qibo, Yang Shumei (istri dari adik laki-lakinya Wang Qixue), penasaran dengan apa yang merubah Wang Qibo dan istrinya. Rasa penasarannya membawanya hingga belajar Falun Dafa pada Desember 1998. Penyakit perut, penyakit ginekologi yang parah, penyakit radang panggul dan erosi serviks semua hilang. Dia dulu sering mengonsumsi obat-obatan Tiongkok setiap hari dan telah mencari pengobatan bagi penyakitnya selama bertahun-tahun.

Suaminya, Wang Qixue, kecanduan bermain Mahjong dan tidak dapat mengendalikan dirinya sendiri. Dia tidak peduli dengan keluarganya dan sering begadang semalaman. Dia bahkan pernah didenda dan ditahan. Namun ia tidak dapat berhenti.

Melihat perubahan pada saudara laki-laki dan istrinya, Wang Qixue juga mulai berlatih Dafa pada bulan Februari 1999. Osteoporosisnya di lutut, yang telah mengganggunya selama bertahun-tahun, telah disembuhkan dalam waktu beberapa hari. Setelah membaca Zhuan Falun, dia ingin menjadi orang yang lebih baik dan bertekad untuk berhenti bermain Mahjong. Ajaibnya, dengan satu pikiran tersebut, dia benar-benar kehilangan keinginannya akan Mahjong dan tidak pernah bermain lagi.

Salah seorang saudara perempuannya, Wang Qiwen, juga ikut berlatih. Penyakit histerisnya benar-benar sembuh setelah ia mulai berlatih Dafa.

Ibu mereka, Xia Deyun, selalu merasa sedih ketika ketiga putranya masih bertengkar satu sama lain. Dia bertanya-tanya mengapa keluarga besarnya tidak dapat hidup dengan harmonis. Karena pekerjaan rumah dan bertani dalam jangka lama, dia menderita hiperplasia tulang yang parah, vaskulitis dan sakit kepala serta harus minum obat penghilang rasa sakit setiap hari. Namun, setelah putra dan menantu perempuannya mulai berlatih Falun Dafa, kebahagiaan kembali ke keluarganya.

Pada bulan Maret 1999, ketika dia hendak menjalani operasi, menantu perempuannya Yang Shumei membujuknya untuk mencoba Falun Dafa. Ajaibnya, kondisinya berubah seketika setelah ia mempelajari latihan tersebut dan dia tidak lagi membutuhkan operasi. Semua penyakitnya hilang tak lama setelahnya. Dia tidak pernah meminum obat sejak saat itu. Kini dia hampir berusia 90 tahun dan dalam kondisi sangat sehat.

Seluruh keluarga berterima kasih kepada Falun Dafa karena telah memberikan mereka keluarga yang harmonis dan hidup yang bahagia. Sayangnya, keluarga tersebut tidak dapat meloloskan diri dari kebrutalan penganiayaan yang dimulai tahun 1999. Beberapa anggota keluarga beberapa kali ditahan dan disiksa karena keyakinan mereka. Wang Qibo disiksa hingga meninggal di penjara pada 28 Maret 2007 di usia 47 tahun.

Keluar dari Keputusasaan

Han Zhongcui (perempuan), 58 tahun, adalah seorang pegawai di komite perumahan setempat di Kota Lanzhou, Provinsi Gansu.

Anak pertamanya, seorang perempuan, dilahirkan tahun 1986 dengan obstruksi usus. Dengan penghasilan mereka yang terbatas, Han dan suaminya berhasil untuk memberikannya sebuah operasi tak lama setelah ia lahir. Namun dia meninggal tahun 1988 ketika Han sedang mengandung bayi laki-laki.

Ketika bayi laki-lakinya berusia delapan bulan, suaminya berselingkuh. Untuk mempertahankan pekerjaannya di militer, ia meminta maaf kpada Han. Dengan mempertimbangkan anak laki-laki mereka, dia memutuskan untuk mempertahankan pernikahannya.

Ketika anak laki-laki keduanya lahir, suaminya tidak hanya menolak untuk mengurusnya namun juga berhenti menyokongnya secara finansial. Dia bersusah payah mengurus bayi yang baru lahir dan bekerja, kesehatannya dengan cepat menurun. Dia menderita spondylosis serviks, penyakit jantung rematik dan rheumatoid artritis.

Putranya yang kecil adalah bayi prematur. Karena otak kecilnya tidak berkembang dengan baik, pertumbuhannya tertunda. Dia masih tidak dapat berjalan dengan seimbang, berbicara atau makan sendiri hingga usia delapan tahun. Semakin ia tumbuh besar, dia membutuhkan lebih banyak perhatian, karena ia akan bermain dengan kotorannya sendiri atau kabur dengan serampangan. Han tidak mendapat bantuan apapun dari suaminya dan hanya bisa meminta bantuan ibunya untuk mengawasi putranya ketika ia pergi bekerja.

Han bermimpi mendapatkan kembali tubuhnya yang sehat dan anak laki-lakinya yang kecil menjadi lebih baik. Dia berdoa kepada Tuhan juga mencoba berbagai macam Qigong. Namun tak satupun berhasil.

Ketika dia mendapat buku Zhuan Falun, ia menganggapnya sebagai salah satu hal lain lagi yang ia perlu coba. Namun beberapa bulan setelah berlatih Falun Dafa, semua penyakitnya lenyap. Kondisi putranya yang paling kecil juga membaik. Dia mulai melakukan percakapan singkat dengannya dan tahu bagaimana menyiram toilet setelah menggunakannya. Dia mulai berjalan dengan hati-hati untuk menghindari mobil dan mampu menyeberang jalan dengan selamat. Sebagai seorang ibu, Han sangat senang atas perkembangannya.

Dia bertekad untuk bersungguh-sungguh berkultivasi Dafa dan mulai hidup dengan bahagia. Namun Han dihukum tiga tahun penjara tahun 2012 karena menolak untuk melepaskan kepercayaannya.

Mantan Pecandu Alkohol Akhirnya Menjadi Sadar

Bao Jiamin [laki-laki], 61 tahun, adalah seroang petani di daerah pedesaan Kota Rushan, Provinsi Shandong. Dia mengalami radang usus besar ketika ia mash muda. Dia harus mengonsumsi obat setiap hari dan berat badan hanya 58 kg meski tingginya 180 cm.

Dokter pengobatan Tiongkok menyarankannya untuk minum sedikit baijiu (minuman keras jernih Tiongkok) setiap kali makan untuk membantu pencernaannya. Namun, dia minum lagi dan lagi. Radang usus besarnya tidak sembuh, justru ia menjadi kecanduan akan baijiu dan akan minum hingga 8 ons selama makan. Terkadang setelah minum, ia pergi berjudi. Dia juga merokok dua bungkus rokok dalam sehari.

Karena mabuk, ia mengalami beberapa kecelakaan. Suatu kali sepedanya menabrak sebuah sepeda motor. Dia tidak sadarkan diri dan berlumuran darah. Dia menderita gegar otak. Sebelum sembuh total, ia mabuk lagi. Dia jatuh di halamannya dan mematahkan sebuah tulang rusuk. Di lain waktu, pergelangan tangannya patah ketika ia mabuk.

Dia bertekad untuk berhenti minum, namun tidak semudah yang dikatakan. Istrinya memintanya untuk berhenti. Meski dia benar-benar ingin berhenti, dia tidak dapat mengendalikan dirinya sendiri.

Tahun1998, istrinya mulai berlatih Falun Dafa. Istrinya pergi untuk latihan bersama setiap pagi meski musim dingin. Dia tidak percaya kemanjuran Falun Dafa dan mencoba menghentikan istrinya pergi selama musim dingin. Namun, dia memerhatikan bahwa penyakit istrinya semua hilang setelah beberapa bulan latihan. Dia mengatakan padanya bahwa Dafa dapat membantunya berhenti merokok dan minum-minum. Dia putus asa pada waktu itu dan memutuskan untuk mencobanya.

Bao mulai berlatih Dafa pada Mei 1999. Dia mengikuti prinsip Falun Dafa dan menjadi rajin dalam latihan dan bertanggung jawab. Dia berhenti merokok dan minum serta radang usus besarnya sembuh.

Dia kini mencurahkan waktunya untuk bekerja dan mengurus keluarganya dengan baik. Dafa telah menyelamatkannya dan membawakan kebahagiaan kembali ke keluarganya.

* * *

Falun Gong diperkenalkan kepada publik oleh Guru Li Hongzhi pada tahun 1992. Hidup dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar dan berlatih lima perangkat latihan yang mudah dipelajari meningkatkan kesehatan fisik dan karakter moral seseorang. Sekitar 100 juta orang berlatih Falun Gong sebelum Partai Komunis Tiongkok menindas latihan kultivasi ini pada tahun 1999.

Lebih dari 19 tahun penganiayaan, bukannya dimusnahkan oleh rejim komunis, Falun Gong malahan berkembang di lebih dari 100 negara. Ajaran Falun Gong telah diterjemahkan ke dalam 39 bahasa. Kelompok orang yang melakukan latihan Falun Gong dapat dilihat di hampir semua negara besar di seluruh dunia.

Laporan Terkait (bahasa Inggris):

Woman Returns Home with Memory Loss, Severe Health Problems

Jilin Family Arrested for Providing Refuge to Ms. Lu Yongzhen

Her Prison Term Nearly Over, Ms. Han Zhongcui Threatened with Brainwashing Center Detention