(Minghui.org) Qiao Xiangyang (pria) dijatuhi hukuman delapan tahun penjara karena berlatih Falun Gong. Bandingnya ditolak, dan keluarganya mengajukan mosi agar kasusnya dipertimbangkan kembali di pengadilan yang lebih tinggi.
Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah ajaran spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.
Qiao, seorang penduduk Kota Xinzheng, Provinsi Henan, ditangkap pada tanggal 17 September 2018, dan dijatuhi hukuman delapan tahun di Pengadilan Kota Xinzheng pada tanggal 29 Desember 2018. Pengadilan Tinggi Kota Zhengzhou menolak permohonan bandingnya segera setelah menerimanya.
Dalam mosi yang diajukan ke Pengadilan Tinggi Provinsi Henan, pengacara Qiao merinci bagaimana polisi, jaksa penuntut, persidangan pengadilan, dan pengadilan banding melanggar prosedur hukum pada setiap langkah dalam proses hukumannya.
Laporan Saksi Dikutip Melalui Paksaan
Istri Qiao memberi tahu pengacara mereka bahwa belasan petugas berpakaian preman menerobos masuk ke rumah mereka pada sore hari tanggal tanggal 17 September 2018. Tanpa menunjukkan lencana atau surat perintah penggeledahan, mereka menyerbu tempat itu dan menyita buku-buku Falun Gong dan materi informasi Falun Gong milik Qiao. Dia ketakutan dan tidak tahu harus berbuat apa.
Hari berikutnya, Fan Hongbin, yang saat itu kepala Divisi Keamanan Domestik Kota Xinzheng, kembali ke rumah Qiao dan mencoba memaksa istrinya untuk mengatakan bahwa suaminya, yang hanya memiliki satu tangan, memproduksi semua materi Falun Gong yang disita.
Fan berjanji bahwa suaminya akan mendapat hukuman yang lebih ringan jika dia memberikan bukti yang memberatkan. Dia juga mengancam akan mengganggunya setiap hari jika dia menolak mematuhinya. Istri Qiao memang menolak memberikan keterangan palsu yang memberatkan suaminya dan berkata, "Saya tidak tahu."
Selama beberapa hari berikutnya, petugas Kantor Polisi Longhu mengeluarkan beberapa surat panggilan kepada istri Qiao, mendesaknya untuk bekerja sama dengan mereka.
Akhirnya, polisi memaksa istri Qiao dan saudara lelakinya untuk memberikan keterangan palsu yang bertentangan dengan keinginan mereka. Keduanya dilarang menghadiri sidang Qiao.
Selain itu, Penuntut umum Kejaksaan Kota Xinzheng gagal melakukan uji tuntas untuk memastikan apakah keterangan saksi telah diperoleh melalui paksaan atau penipuan sebelum menyetujui penangkapan Qiao dan mendakwanya.
Hakim Tidak Kompeten
Pengacara Qiao juga menunjukkan bahwa, menurut hukum, hanya ketua atau wakil ketua hakim pengadilan pidana yang berwenang untuk menangani kasus-kasus yang menjatuhkan hukuman tujuh tahun atau lebih.
Tetapi menurut informasi yang diberikan oleh Pengadilan Kota Xinzheng, hakim ketua Gao Kui, yang bertanggung jawab atas kasus Qiao, tidak ada dalam daftar hakim yang memenuhi syarat. Dia terdaftar sebagai associate director dari pusat penelitian di pengadilan.
Pengadilan juga gagal membentuk sidang gabungan atau menugaskan hakim lain untuk mengawasi hukuman.
Tuduhan Tidak Valid
Qiao dijatuhi hukuman dengan tuduhan "merusak penegakan hukum dengan organisasi sesat," yang merupakan dalih standar yang digunakan oleh pengadilan Tiongkok untuk membingkai dan memenjarakan praktisi Falun Gong.
Pengacaranya berpendapat bahwa tidak ada hukum yang pernah menganggap berlatih Falun Gong sebagai kejahatan atau dinamakan aliran sesat, sehingga tuduhan itu tidak dapat diterapkan. Lebih lanjut, hakim dan jaksa juga gagal menentukan hukum mana yang Qiao langgar.
Bukti penuntutan termasuk kepemilikan buku-buku Falun Gong oleh Qiao. Pengacaranya berpendapat bahwa buku-buku itu hanya untuk penggunaan pribadi Qiao dan tidak membahayakan siapa pun. Pengacara juga mengutip pemberitahuan tahun 2011 yang dikeluarkan oleh Administrasi Pers dan Publikasi Tiongkok, yang mencabut larangan penerbitan buku-buku Falun Gong. Berarti materi yang disita dari Qiao tidak dapat digunakan untuk menuntutnya dan tidak masalah apakah dia membuat materi informasi Falun Gong sendiri atau tidak.
Putusan Pengadilan Banding yang Dipercepat
Setelah Qiao mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Kota Zhengzhou, hakim pengadilan banding mempercepat prosedur dan dengan cepat menguatkan putusan tersebut oleh pengadilan.
Pengacara Qiao menulis dalam mosi bahwa prosedur yang dipercepat biasanya dicadangkan untuk kasus perdata atau pidana yang melibatkan hukuman penjara kurang dari tiga tahun dan tidak boleh digunakan dalam kasus yang melibatkan hukuman tujuh tahun atau lebih.
Pengacara mengatakan bahwa hakim Wang Zhe di pengadilan banding juga gagal melaksanakan tanggung jawab hukumnya untuk menyelidiki secara menyeluruh kasus Qiao dan memverifikasi bahwa hukumannya adil.
Laporan terkait dalam bahasa Inggris:
Henan Man Sentenced to Eight Years in Prison for Practicing Falun Gong
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2024 Minghui.org