Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa Austria yang ke-17, diadakan pada Minggu, 2 Juni 2019, di Gloggnitz Provostry, Gloggnitz, Austria.
Semakin banyak orang di Tiongkok menyadari bahwa praktisi Falun Gong seharusnya tidak pernah dianiaya karena menggunakan hak konstitusional mereka untuk kebebasan berkeyakinan.
Berita hari ini dari Tiongkok termasuk insiden penganiayaan yang terjadi di 16 kota atau kabupaten di 11 provinsi, setidaknya 32 praktisi baru-baru ini dianiaya karena keyakinan mereka.
Setiap musim panas, musim perjalanan, kegiatan dan kesenangan, para praktisi Falun Dafa di seluruh dunia menyelenggarakansegala jenis kegiatan untuk memperkenalkan latihan meditasi kepada publik dan untuk meningkatkan kesadaran akan penganiayaan oleh rezim komunis di Tiongkok. Mereka sering terlihat membagikan brosur, memperagakan latihan Dafa, memajang gambar, dan mengumpulkan petisi tanda tangan.
Nama saya Wang Jiuchun. Saya berumur 72 tahun, dan saya adalah seorang praktisi Falun Gong yang tinggal di Hamilton, Selandia Baru.
“Anak-Anak yang ditinggal” mengacu pada anak-anak yang orang tuanya bekerja di kota yang jauh dari kota asal mereka dan “ditinggalkan” lalu dirawat oleh kerabat setempat. Mereka dipisahkan dari orang tuanya untuk waktu yang lama. Seperti halnya yang terjadi di Tiongkok, jumlah anak-anak ini sangat mengkhawatirkan. Saya ingin berbagi cerita tentang seorang anak yang ditinggalkan.
Setelah tanggal 20 Juli 1999, Shifu meninggalkan New York, berada di tengah gunung dengan hening mengamati keadaan dunia. (Dipublikasikan pada tanggal 19 Januari 2000)
Artikel Terbaru
Kultivasi
Berita & Peristiwa
Penganiayaan
Setelah tanggal 20 Juli 1999, Shifu meninggalkan New York, berada di tengah gunung dengan hening mengamati keadaan dunia. (Dipublikasikan pada tanggal 19 Januari 2000)