(Minghui.org) Seorang guru sekolah dasar ditahan selama empat puluh hari setelah ia dilaporkan berbicara dengan murid-muridnya tentang sejarah pembunuhan dan penipuan oleh Partai Komunis Tiongkok.

Fu Qilong (pria), dari Kota Changchun, Provinsi Jilin, berbicara kepada murid-muridnya tentang informasi tanpa sensor mengenai rezim komunis selama mata pelajaran pada bulan November 2019. Dia mendesak muridnya untuk mundur dari organisasi pemuda PKT dan mengembangkan pemikiran mandiri, daripada menjadi korban pendidikan propaganda. Beberapa murid mengatakan ingin mundur dari Liga Pemuda yang telah mereka ikuti.

Dua minggu kemudian, beberapa orang tua murid mengetahui hal ini dan melaporkan Fu ke sekolah serta biro pendidikan setempat. Mereka juga mengancam akan mengirimnya ke penjara, terutama mengetahui bahwa ia berlatih Falun Gong, sebuah aliran spiritual dan meditasi yang telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok sejak 1999.

Fu diperintahkan untuk menghentikan semua kelasnya dan tinggal di rumah pada bulan Desember. Beberapa orang tua menuntut agar dia menyerahkan daftar nama siswa yang mundur dari Liga Pemuda, tetapi dia menolak.

Kepala sekolah juga menipu dia agar pergi ke sekolah untuk berbicara dengan mereka, namun yang ada di sana hanya mantan penjaga kamp kerja paksa untuk mencuci otaknya.

Tanggal 6 Januari 2020, ketika para murid masih dalam masa liburan musim dingin, sekolah memerintahkan mereka kembali ke kelas untuk menerima pendidikan hukum. Ternyata ini menjadi sesi kelas khusus bagi petugas dari Departemen Kepolisian Kuancheng untuk menginterogasi para murid.

Pada tanggal 8 Januari, polisi masuk ke rumah Fu dan menyita buku-buku Falun Gong, komputer, serta printernya. Dia dibawa ke Kantor Polisi Mengjiaqiao dan diinterogasi. Dia menolak untuk menjawab pertanyaan polisi atau menandatangani dokumen yang sudah disiapkan sebelumnya.

Fu ditahan di fasilitas penahanan selama sepuluh hari. Para penjaga berusaha menipunya agar menandatangani pernyataan yang berjanji untuk melepaskan Falun Gong. Dia menolak melakukannya.

Selama sepuluh hari, polisi menyerahkan kasusnya ke Kejaksaan, namun ditolak.

Pada tanggal 18 Januari polisi berusaha memaksanya agar mengakui beberapa kejahatan yang dibuat-buat, tetapi ia menolak. Dia dikirim ke Pusat Penahanan No. 1 Kota Changchun, ditahan selama 30 hari. Polisi mengajukan kasusnya ke Kejaksaan lagi selama periode ini, tetapi kasus itu kembali tidak diterima.

Fu dibebaskan dengan jaminan pada tanggal 18 Februari 2020.