(Minghui.org) Seorang veteran berusia 75 tahun di Chongqing didakwa pada tanggal 23 Juni 2020, dan sekarang menghadapi persidangan di Pengadilan Distrik Nanchuan karena berbicara atas keyakinannya pada Falun Gong.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah latihan spiritual dan meditasi kuno yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.

Menurut seorang anggota staf dari Kejaksaan Distrik Nanchuan, Kantor 610, sebuah badan di luar kerangka hukum yang dibuat oleh pimpinan pusat Partai Komunis khusus untuk menganiaya Falun Gong, telah mengeluarkan perintah untuk memenjarakan Cheng Defu.

Cheng belajar Falun Gong pada tahun 1998, dan dia memuji latihan tersebut karena menyembuhkan rheumatoid arthritis, pneumonia, dan luka lain di leher, punggung dan otak yang dideritanya selama kecelakaan mobil.

Pada bulan Desember 2019, Cheng mengirimkan satu set dokumen kepada komite lingkungannya, termasuk pemberitahuan dari biro penerbitan Tiongkok yang mencabut larangan buku-buku Falun Gong, undang-undang Tiongkok tentang hak-hak dasar warga negara dan kebebasan berkeyakinan, serta dokumen lain yang menunjukkan ilegalitas penganiayaan terhadap Falun Gong. Dia berharap staf komite memahami Falun Gong dan berhenti berpartisipasi dalam penganiayaan.

Pada tanggal 5 Maret 2020, dua agen Kantor 610, Zheng Qinghong dan Sun, mengunjungi Cheng dan bertanya apakah dia memiliki materi informasi Falun Gong untuk mereka baca.

Cheng menjawab bahwa dia telah memberikan semua materinya kepada komite lingkungan tetapi dia bisa mendapatkan kembali beberapa untuk mereka. Zheng dan Sun setuju bahwa mereka akan kembali beberapa hari kemudian untuk mendapatkan materi.

Ketika Cheng pergi ke komite lingkungan untuk mendapatkan dokumen keesokan harinya dan mencoba menjelaskan secara rinci tentang apa dokumen itu, anggota staf di sana melaporkannya ke polisi.

Petugas menangkap Cheng di rumah dan menyita banyak barang pribadinya pada tanggal 7 Maret. Cheng diinterogasi selama lebih dari sepuluh jam, dan petugas merontokkan dua giginya.

Cheng kemudian dibebaskan setelah pusat penahanan setempat menolak menerimanya karena kesehatannya yang buruk.

Polisi kemudian memaksa dua praktisi lokal lainnya untuk membuat catatan palsu, menuduh Cheng mendistribusikan materi Falun Gong. Dokumen-dokumen yang dia kirimkan ke komite lingkungan juga dimasukkan sebagai bukti yang digunakan untuk menuntutnya.

Laporan terkait:

75-Year-Old Veteran Faces Prosecution Over Fabricated Evidence