(Minghui.org) Sebelum saya mulai berlatih Falun Dafa, hubungan saya dengan suami tidak baik. Dia memiliki temperamen yang buruk, tidak melakukan pekerjaan rumah, mudah marah kepada saya tanpa alasan, dan terkadang memukuli saya.

Menyingkirkan Kekesalan terhadap Suami

Saat itu, saya menjalankan toko kecil. Saya tidak hanya mengelola toko tetapi juga harus mengurus semua pekerjaan rumah dan anak-anak kami.

Karena beban kerja yang berat dan suasana hati yang buruk, saya menderita banyak masalah kesehatan, termasuk masalah perut, radang usus, dan radang usus buntu. Saya sering masuk angin, dan kerutan menutupi wajah saya. Saya juga menyimpan kebencian yang serius pada suami saya.

Mengingat keadaan yang tak tertahankan, saya mengajukan gugatan cerai. Suami saya menolak, dan saya harus pergi ke pengadilan sendirian untuk mengajukan. Dia kemudian mengetahui dan menolak kasus tersebut.

Pada Februari 1999, saya menemukan buku Zhuan Falun di rumah orang tua saya. Saya tersentuh oleh prinsip Fa Sejati-Baik-Sabar. Setelah saya membaca buku itu, pikiran saya tiba-tiba menjadi jernih. Saya mengerti banyak hal, dan puluhan tahun kebencian saya terhadap suami seketika lenyap dari hati saya.

Saya dulu berpikir bahwa saya melakukan sesuatu lebih baik daripada orang lain. Tapi bukan hanya suami saya tidak berterima kasih, dia memperlakukan saya dengan buruk. Setelah saya mulai berlatih Dafa, saya menyadari bahwa saya jauh dari standar Sejati-Baik-Sabar. Dengan berkultivasi, saya belajar mencari ke dalam.

Setiap kali saya memiliki konflik dengan suami, saya renungkan apakah ada sesuatu yang saya katakan telah menyakitinya. Saya tidak lagi bertengkar dengannya, dan amarahnya segera membaik.

Kurang dari sebulan setelah saya mulai berlatih, semua masalah kesehatan saya teratasi, dan saya tidak memerlukan obat apa pun sejak itu.

Guru Li Hongzhi (pencipta Falun Dafa) menyelamatkan keluarga saya dan memurnikan tubuh saya.

Berlatih Dafa dengan Tekad Teguh

Pada tanggal 20 Juli 1999, karena iri hati, pemimpin PKT (Partai Komunis Tiongkok) Jiang Zemin melancarkan penganiayaan kejam terhadap Falun Dafa. Karena suami saya bekerja di agen pemerintah dan seorang pejabat, dia takut latihan Falun Dafa saya akan mempengaruhi reputasi dan karirnya.

Akibatnya, dia mencoba membuat saya berhenti berlatih dan mengambil semua buku Dafa saya. Karena saya baru beberapa bulan berlatih Dafa pada saat itu dan tidak terlalu jelas tentang prinsip Fa, saya terpengaruh.

Tapi ada satu hal yang saya tahu pasti: Tidak salah bagi saya untuk menjadi orang baik mengikuti Sejati-Baik-Sabar.

Saya berkata kepada suami saya, “Jika kamu tidak dapat mentolerir seseorang yang ingin menjadi baik menurut Sejati-Baik-Sabar, apakah kamu lebih suka kebohongan, kejahatan, dan kekerasan? Apakah kamu pikir saya merasa aman dengan kamu? Mungkin suatu hari nanti kamu akan mengusir saya karena mengkhawatirkan karier. Saya tidak akan menyerah berlatih Falun Dafa.”

“Jika kamu takut saya memengaruhi karier kamu, saya bisa pergi. Saya biasa melakukan apa pun yang kamu katakan, tetapi kali ini saya tidak akan melakukannya."

Saya menyewa sebuah kamar, mengemasi barang-barang saya, dan bersiap untuk pindah. Ketika dia melihat saya benar-benar bermaksud untuk pergi, dia berkata kepada putri kami, “Ibumu akan meninggalkan rumah sehingga dia bisa berlatih Falun Dafa. Apa yang kamu katakan?"

Dia berkata, “Biarkan ibu berlatih! Tidak masalah jika dia melakukan latihan di rumah.”

Dia tidak mengatakan apa-apa, hanya mengeluarkan buku-buku dari bagasi saya dan mengaturnya untuk saya gunakan.

Dengan berkah Guru, saya bertekad untuk berlatih Dafa. Suami saya dulu membuat setiap keputusan di rumah, dan saya tidak berani menentangnya, apakah dia benar atau salah. Saya tahu kali ini Guru yang bertanggung jawab atas saya. Itu adalah Guru yang memperkuat pikiran lurus saya dan membuat saya teguh untuk berlatih Dafa.

Suami Saya Mengubah Sikapnya Terhadap Dafa

Ketika saya ditangkap oleh PKT untuk pertama kalinya, suami saya tidak mengatakan apa-apa, tetapi dia datang ke pusat penahanan untuk mengunjungi saya. Meskipun kami tidak bisa bertemu hari itu, dia menitipkan uang beberapa ratus yuan untuk saya.

Ketika saya ditangkap untuk kedua kalinya, karena pemerintah menekannya, dia menjadi takut dan khawatir karirnya akan terpengaruh.

Ketika saya di penjara, dia menulis surat kepada ayah saya, mengatakan bahwa jika saya pergi keluar membagikan informasi Falun Dafa, dia akan menceraikan saya dan memberikan properti keluarga kepada kedua anak kami.

Setelah membaca surat itu, ayah saya berkata kepadanya, “Kamu dan putri saya telah menikah selama beberapa dekade. Apakah kamu tidak tahu orang macam apa dia? Bagaimana kamu tidak bisa membedakan yang baik dari yang buruk?”

Suami saya pergi tanpa mengatakan apapun. Saya pergi ke rumah ayah saya dulu setelah saya dibebaskan dari penjara, dan setelah saya membaca surat itu, sungguh saya ingin menangis. Tapi saya tidak menangis.

Saya merasa sangat beruntung bisa mendapatkan Dafa. Setelah pulang ke rumah, saya menulis surat kepada suami saya yang berbunyi, "Saya mendapat banyak manfaat dari Dafa, dan Guru telah memberi saya begitu banyak. Ketika Dafa mengalami penganiayaan, saya tidak bisa bersembunyi di rumah. Saya harus berbicara dan mencari keadilan untuk Dafa. Jika tidak, saya akan menjadi orang yang seperti apa? Selain itu, memberitahu orang-orang fakta kebenaran tentang Falun Dafa untuk membantu mereka adalah misi sejarah saya, dan saya harus memenuhi janji itu. Jika kamu khawatir kehilangan uang atau reputasi, saya bisa pergi dari rumah ini, saya tidak akan mengambil apa pun. Pikir dua kali”

Setelah membaca surat saya, hari berikutnya ia berubah. Tersenyum, Ia berkata kepada saya, “Apa yang saya katakan yang menyakitkan jangan dimasukkan ke hati. Kamu boleh berlatih Dafa: saya tidak memperdulikan lagi”

Guru berkata:

“Pikiran lurus para pengikut kuat

Guru memiliki kemampuan mengatasi keadaan langit” (“Budi Jasa Guru dan Pengikut” Hong Yin II)

Berkat belas kasih Guru, penderitaan keluarga saya teratasi. Sejak saat itu suami saya tidak lagi mengganggu kultivasi saya, mengerti fakta kebenaran, dan sering mendengarkan ceramah Guru

Terima kasih Shifu! Saya hanya bisa dengan gigih berkulvisasi untuk membayar kebaikan Anda