(Minghui.org) Seorang warga Kota Dezhou, Provinsi Shandong berusia 58 tahun, dijatuhi hukuman penjara pada tanggal 15 Desember 2020, karena keyakinannya pada Falun Gong, sebuah latihan spiritual dan meditasi yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.

Qu Fengrong, juga dikenal sebagai Qu Fengxi, ditangkap pada pertengahan bulan Juli 2020 karena berbicara dengan orang-orang tentang manfaat kesehatan dari Falun Gong. Polisi menyita buku-buku Falun Gong, komputer, printer, dan pemotong kertasnya. Mereka membebaskan Qu setelah memeras uang dari suaminya sebesar 1.000 yuan.

Qu ditangkap lagi pada tanggal 8 Agustus 2020 karena berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong. Polisi menggeledah rumahnya lagi dan menyita beberapa buku Falun Gong dan satu set foto pencipta Falun Gong.

Setelah ditahan di penjara setempat selama sebulan, dia dipindahkan ke Pusat Penahanan Kota Dezhou. Pengacaranya pergi ke sana dua kali tetapi ditolak untuk bertemu langsung dan hanya diizinkan untuk berbicara dengannya melalui konferensi video.

Qu disidang oleh Pengadilan Distrik Lingcheng pada tanggal 15 Desember 2020, dan dijatuhi hukuman satu tahun sembilan bulan.

Penganiayaan Sebelumnya

Qu dulu menderita banyak masalah kesehatan. Setelah dia berlatih Falun Gong pada bulan Agustus 1998, penyakitnya, termasuk hepatitis dan sakit kaki, hilang satu per satu. Setelah PKT memulai penganiayaan terhadap Falun Gong pada bulan Juli 1999, dia berulang kali ditangkap dan dihukum satu tahun kerja paksa.

Penangkapan dan Pemerasan

Qu pertama kali ditangkap pada tanggal 24 Juni 2002 di pasar setempat. Dia melarikan diri dari kantor polisi tetapi ditangkap lagi di rumah pada tanggal 20 Agustus. Dia ditahan di Pusat Penahanan Kabupaten Ling dan dibebaskan setelah polisi memeras uang sebesar 5.000 yuan dari keluarganya.

Polisi masuk ke rumah Qu pada tanggal 22 Juni 2004. Dia dipaksa tinggal jauh dari rumah selama beberapa hari untuk menghindari penganiayaan lebih lanjut. Keluarganya diperas sebesar 3.000 yuan lagi sebelum polisi setuju untuk berhenti mencarinya.

Polisi mencoba menangkapnya lagi pada tanggal 7 Agustus, tetapi dia tidak ada di rumah ketika mereka datang.

Hukuman Kamp Kerja Paksa Selama Satu Tahun

Qu ditangkap sekali lagi pada tanggal 24 Juni 2006, dan dibawa ke Pusat Penahanan Kota Dezhou. Setelah 19 hari penahanan, dia dijatuhi hukuman satu tahun dan dipindahkan ke Kamp Kerja Paksa Wanita Jinan. Suami dan anak-anaknya sangat tertekan selama penahanannya.

Gangguan

Pada tanggal 9 Juni 2018, polisi menelepon suami Qu untuk mengganggunya. Setelah suaminya memberi tahu mereka bahwa Qu mengunjungi seorang kerabat, polisi memaksanya untuk membawa mereka ke rumah kerabatnya untuk mencari Qu. Polisi menunggu di rumah kerabatnya hingga pukul 11:30 malam dan pergi karena Qu tidak muncul.