(Minghui.org) Sejak 2019, polisi di Provinsi Henan mulai melakukan perjalanan ke provinsi lain dan menangkap praktisi Falun Gong karena menyebarkan informasi tentang penganiayaan terhadap keyakinan mereka secara daring, yang telah berlangsung selama 22 tahun di bawah rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Di antara tujuh praktisi, termasuk lima warga Chongqing, yang penangkapannya telah dikonfirmasi, dua kini menunggu putusan setelah sidang pada Januari 2021, empat menghadapi tuntutan, dan satu status kasus praktisi masih harus diselidiki.

Penangkapan Pertama, Keberadaan Tidak Diketahui

Yu Xiurong dari Chongqing adalah orang pertama yang menjadi sasaran dalam rangkaian penangkapan oleh polisi internet di Provinsi Henan.

Pada tanggal 31 Desember 2019, petugas Zhang Gongyong dan Yao Ke melakukan perjalanan 700 mil dari Kabupaten Shangshui, Kota Zhoukou, Provinsi Henan ke Chongqing dan menangkap Yu. Setelah menunjukkan surat perintah penangkapan kosong, mereka menggeledah rumahnya.

Dilaporkan bahwa polisi menemukan Yu menerbitkan informasi tentang Falun Gong di Sina Weibo, sebuah situs web mikroblog Tiongkok yang populer. Beberapa praktisi lagi yang dicurigai oleh polisi meningkatkan kesadaran tentang Falun Gong secara daring atau mengungkap penganiayaan di Minghui.org juga ditangkap.

Tidak jelas di mana Yu ditahan sekarang. Dilaporkan bahwa dia mungkin telah dijatuhi hukuman. Tetapi informasi lebih lanjut tentang kasusnya masih harus dikonfirmasi.

Dua Penangkapan Lagi Diikuti Persidangan

Kelompok polisi lain pergi ke Chongqing pada tanggal 1 Juli 2020, dan menangkap Han Weifang. Mereka menggeledah rumah Han dan menyita komputer dan beberapa kartu memori.

Wang Daiqing, penduduk asli Kota Suining, Provinsi Sichuan yang tinggal di rumah putrinya di Chongqing, juga ditangkap pada tanggal 1 Juli. Polisi menggeledah rumah putrinya dan menyita buku-buku Falun Gong, belasan ponsel, dua laptop, printer, dan beberapa flash drive. Putri Wang meminta polisi menunjukkan identitas mereka. Seorang petugas mengeluarkan selembar kertas, mengguncangnya di depan mereka sambil menutupi beberapa informasi dengan tangannya, dan kemudian dengan cepat menyimpannya.

Baik Han, 70-an, dan Wang dibawa ke Henan keesokan harinya dan ditahan di Pusat Penahanan Kota Zhoukou. Ketika pengacara mereka menyerahkan pendapat hukumnya dan menuntut pembebasan praktisi, polisi mengintimidasi mereka dan mengatakan bahwa mereka mencurigai pengacara tersebut adalah teman Falun Gong.

Polisi kemudian menyerahkan kasus kedua praktisi ke Kejaksaan Kabupaten Shangshui, yang mendakwa mereka dengan tuduhan "memicu pertengkaran dan memprovokasi masalah" dan memindahkan kasus mereka ke Kejaksaan Distrik Chuanhui di Zhoukou.

Kedua praktisi disidangkan oleh Pengadilan Distrik Chuanhui pada 14 Januari 2021, dan sekarang menunggu putusan.

Lebih Banyak Penangkapan di Provinsi Lain

Antara Oktober dan Desember 2020, polisi Henan menangkap empat praktisi Falun Gong lagi, dengan dua di Chongqing, satu di Provinsi Shandong dan satu lagi di Provinsi Hebei.

Yuan Rong, dari Chongqing, ditangkap oleh Polisi Kabupaten Shangshui dan Polisi Chongqing pada tanggal 24 Oktober 2020. Dia sekarang ditahan di Kota Zhoukou.

Keesokan harinya, Yu Hong, 65, ditangkap di rumahnya di Chongqing. Belasan petugas menghabiskan empat jam menggeledah rumahnya, dari pukul 11 pagi hingga 3 sore. Komputer dan kartu memorinya disita. Dia sekarang ditahan di Pusat Penahanan Kota Chongqing.

Wu Jiajian, dari Kota Laixi, Provinsi Shandong, ditangkap sekitar jam 6 sore pada tanggal 7 November 2020, oleh petugas dari Kota Luoyang, Provinsi Henan. Polisi tidak mengizinkannya mengganti piyamanya atau memakai kaus kaki sebelum membawanya pergi. Dia sekarang ditahan di Pusat Penahanan Luoyang. Keluarganya mengatakan polisi telah menyerahkan kasusnya ke kejaksaan.

Sun Wanshuai, berusia 50-an, adalah seorang guru seni di Kota Zhangjiakou, Provinsi Hebei. Dia ditangkap pada tanggal 3 Desember 2020, juga oleh petugas dari Kota Luoyang, Provinsi Henan. Komputer dan ponselnya disita. Dilaporkan bahwa dia ditangkap karena membagikan informasi yang dianggap sensitif oleh Partai Komunis Tiongkok kepada teman-temannya di WeChat. Dia sekarang ditahan di fasilitas penahanan di Luoyang.