(Minghui.org) Setelah sidang pengadilan mereka dijadwal ulang lima kali, tiga penduduk Kota Shangqiu, Provinsi Henan diadili pada 16 Maret 2021 karena keyakinan mereka pada Falun Gong, sebuah disiplin spiritual dan meditasi yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok. Empat pengacara mengajukan pembelaan tidak bersalah untuk mereka.

Ba Wei [Pria], 50-an, Xi Dongsong [Pria], dan Fan Yuanyuan [Wanita], 20-an, ditangkap pada 29 Agustus 2019. Mereka ditahan di Pusat Penahanan Pingtai sejak itu. Pihak berwenang telah menghalangi pengacara mereka untuk mengunjungi mereka, menggunakan pandemi sebagai alasan.

Wajah Ba terluka oleh polisi selama penangkapannya. Dua giginya juga copot. Di pusat penahanan, dia dipukuli oleh penjaga dan kehilangan penglihatannya. Tetapi setelah melakukan latihan Falun Gong, penglihatannya telah pulih kembali.

Fan dipaksa memakai belenggu berat dengan berat puluhan kilogram selama tiga hari. Bahkan beberapa tahanan merasa simpati padanya.

Pengadilan Distrik Liangyuan awalnya menjadwalkan sidang para praktisi ini pada 7 Juli 2020, tetapi kemudian membatalkannya karena tidak cukup bukti. Hanya dalam beberapa jam kemudian mereka menjadwalkan ulang persidangan ke tanggal 11 Agustus, yang kemudian mereka ganti menjadi 13 Agustus dan diganti lagi menjadi tanggal 18 Agustus, pada akhirnya mereka menjadwalkan sidang itu ke tanggal 25 Agustus.

Selama sidang pada 25 Agustus, banyak anggota keluarga dan teman praktisi juga datang untuk menghadiri sesi tersebut. Meskipun persidangan dijadwalkan akan dimulai pada pukul 9 pagi, hakim ketua, Zhou Xianzhong, baru memulai persidangan pada tengah hari. Selama waktu tunggu, juru sita memotret orang-orang yang datang menghadiri persidangan.

Segera setelah hakim tiba, dia memerintahkan sebagian besar orang keluar dan mengatakan bahwa hanya dua anggota keluarga per praktisi yang boleh tetap menghadiri sidang. Namun, setelah protes keras dari para hadirin dan pengacara, hakim setuju mereka tetap tinggal.

Tidak lama kemudian, sekelompok polisi datang dan meminta para hadirin melepas masker mereka agar bisa memotret mereka. Mereka menolak untuk patuh dan situasi di ruang sidang menjadi kacau balau.

Melihat segala sesuatunya menjadi tidak terkendali, jaksa Xu Yaping berteriak, “Hentikan (sidang)! Hentikan! Apa yang terjadi di sini?!"

Beberapa petugas datang dan berbicara dengan hakim. Kemudian hakim mengumumkan bahwa dia tidak dapat mengadakan persidangan pada hari itu, karena mereka mengalami masalah koneksi internet dan komputer.

Pengadilan akhirnya mengadakan sidang untuk para praktisi pada 16 Maret. Meskipun persidangan dijadwalkan pada pukul 09.30, hakim tidak memulainya hingga pukul 2 siang. Sidang berlangsung enam jam dan hakim pada satu kesempatan langsung mengusir para pengacara. Namun, pengacara masih bisa memasukkan pembelaan tidak bersalah untuk praktisi.