(Minghui.org) Seorang asisten profesor di Universitas Teknologi Wuhan di Provinsi Hubei telah ditahan selama hampir dua bulan di sebuah pusat pencucian otak karena keyakinannya pada Falun Gong.

Dalam beberapa bulan terakhir, pihak berwajib mulai mengganggu Zhang Wei, 47 tahun, dan memerintahkannya untuk melepas Falun Gong. Pimpinan universitasnya juga menekannya, tetapi dia menolak.

Pada jam 8 pagi tanggal 3 April 2021, sekelompok petugas polisi mendobrak masuk ke dalam rumah Zhang. Dia berhasil melarikan diri dari penangkapan ini, tetapi dia disergap oleh polisi esok paginya, setelah mereka mencari tahu lokasinya dengan melacak ponselnya. Zhang dibawa ke Pusat Pencucian Otak Qingling dan ditahan di sana sejak itu.

Ini adalah keenam kalinya Zhang ditangkap karena keyakinannya sejak rezim komunis Tiongkok memerintahkan penganiayaan terhadap Falun Gong pada Juli 1999.

Dia pertama kali ditangkap di jalanan pada tanggal 22 Juli 1999, saat sedang mengunjungi seorang teman di Beijing. Setelah penahanan, dia dibebaskan kembali ke Wuhan.

Dia ditangkap lagi pada bulan November 1999, karena melakukan latihan gerakan Falun Gong di kampusnya. Seketataris Partai Komunis Tiongkok di sekolah Cao Shuqing menahannya hampir selama 40 hari. Cao menugaskan 16 orang untuk mengawasinya secara bergantian dan beberapa di antara mereka memfitnah Falun Gong dan mencoba memaksanya agar melepaskan Falun Gong.

Zhang pulang ke Beijing pada tanggal 1 Oktober 2000, memohon hak untuk berlatih Falun Gong, tetapi ditangkap untuk ketiga kalinya. Dia ditahan di Pusat Penahanan Xicheng.

Tidak lama setelah dia dikirim kembali ke Wuhan, dia ditangkap untuk keempat kalinya pada tanggal 7 November 2000 setelah dilaporkan oleh staf lingkungan karena membagikan materi informasi mengenai Falun Gong di sebuah kawasan hunian.

Zhang ditahan di Pusat Penahanan No. 1 Wuhan selama sepuluh bulan dan sembilan belas hari. Para petugas berulang kali memborgolnya di jeruji besi, pertama kali selama lima hari dan kedua kalinya selama tiga hari. Pada suatu hari, dia diborgol kakinya ke jeruji selama delapan hari dengan kedua tangannya diborgol pula.

Pernah dua kali dia diborgol dalam jangka panjang, yaitu: dua minggu dan lima puluh hari.

Saat para petugas menginterogasinya, mereka menamparnya di wajah dan mengencangkan borgolnya. Pada musim dingin, mereka menuangkan air soda ke kepalanya, kemudian membasahi pakaiannya.

Saat para tahanan mengekpresikan simpati kepada para praktisi, para petugas tidak membiarkan mereka tidur selama satu bulan, juga memaksa mereka untuk berdiri untuk waktu yang lama, menampari mereka di wajah, dan mengharuskan mereka membayar uang denda besar. Akibat penganiayaan ini, tidak ada yang berani membela praktisi Falun Gong lagi.

Penyiksaan lain yang dialami Zhang di pusat penahanan termasuk tidak diperbolehkan tidur, berdiri dalam jangka panjang, pemukulan keras, ditinju di hidung, dan tidak diberikan makan dan minum. Para petugas sering menahannya di ruang tertutup tanpa ada pemanas ruangan atau membiarkannya digigit nyamuk pada musim panas, dan membuka jendela di musim dingin agar dia kedinginan.

Para petugas juga memaksa Zhang untuk melakukan pekerjaan tanpa bayaran, termasuk mengupas bawang merah dan menjilid buku. Kadang-kadang mereka memaksanya dan praktisi Falun Gong lainnya untuk berdiri di atas salju, telanjang kaki, dengan alasan untuk melakukan “inspeksi keselamatan.”

Setelah Zhang dibebaskan, polisi dan sekretaris partai di sekolah tinggi terus mengganggunya. Mereka mencoba untuk mengirim Zhang ke Pusat Pencucian Otak Tangxunhu yang terkenal jahat tetapi batal karena protesnya yang keras. Selama hampir satu tahun di penahanan antara 2000 hingga 2001, Zhang tidak menerima gaji dan dia juga diberikan nilai terendah untuk prestasi kerjanya.

Kemudian Zhang tidak dijadikan target oleh kepolisian selama sepuluh tahun berikutnya, namun dia ditangkap lagi pada tanggal 5 November 2012, dan ditahan di Pusat Pencucian Otak Provinsi Hubei selama dua bulan.