(Minghui.org) Seorang penduduk Kota Jinzhou, Provinsi Liaoning baru-baru ini dijatuhi hukuman 1,5 tahun karena berlatih Falun Gong. Dia telah mengajukan banding ke Pengadilan Menengah Kota Jinzhou.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Tiga petugas Kantor Polisi Zijing mengetuk pintu Miao Jianguo pada sore hari tanggal 21 Februari 2022. Istrinya membuka pintu dan memberi tahu polisi bahwa Miao tidak ada di rumah. Setelah tinggal sebentar, petugas pergi. Mereka kembali sekitar pukul 4 sore, tak lama setelah Miao kembali.

Mengira itu adalah teman-temannya, Miao, 51 tahun, membuka pintu, yang didapat malah polisi yang menerobos masuk. Mereka menggeledah rumahnya dan menyita materi-materi yang berhubungan dengan Falun Gong. Miao mencoba meminta bantuan, tetapi petugas mengambil teleponnya.

Meskipun petugas memberi tahu istri Miao bahwa mereka hanya membawanya ke kantor polisi untuk menanyakan beberapa pertanyaan, mereka menangkap dan membawanya ke Pusat Penahanan Kota Jinzhou, di mana dia dipukuli oleh para narapidana. Polisi berjanji akan membebaskan Miao dalam tujuh hari. Tetapi ketika saudara laki-lakinya pergi ke pusat penahanan untuk menjemputnya pada 27 Februari, pihak berwenang menolak untuk membebaskannya.

Miao kemudian didakwa oleh Kejaksaan Kota Linghai. Pengadilan Kota Linghai baru-baru ini memvonisnya 1,5 tahun. Rincian lain tentang kasusnya tidak jelas.

Miao dulu bekerja sebagai tukang listrik di biro kereta api Jinzhou. Karena menegakkan keyakinannya pada Falun Gong, dia ditangkap pada Oktober 2001. Istrinya, yang saat itu sedang hamil delapan bulan, ketakutan dan menderita solusio plasenta, yang mengakibatkan kematian bayi dalam kandungan. Dia tidak pernah bisa menggendong bayi lagi.

Miao diberikan tiga tahun kerja paksa setelah penangkapannya pada 23 Juli 2002. Sementara dia dibebaskan sebentar dengan jaminan, dia kemudian ditahan kembali dan masa hukumannya diperpanjang. Dia tidak dibebaskan sampai 15 Februari 2007. Dia ditangkap lagi pada 25 Februari 2008 dan kemudian dijatuhi hukuman empat tahun penjara. Saat dia menjalani hukumannya, ibunya meninggal tanpa melihatnya untuk terakhir kalinya. Ayahnya menderita ketidakstabilan mental dan meninggal dalam kecelakaan mobil tiga tahun kemudian.

Penangkapan terakhir Miao diperintahkan oleh Yan Shengbin, kepala Kantor Polisi Zijing. Yan pernah menjadi wakil direktur Kantor Keamanan Domestik Distrik Linghe dan secara aktif berpartisipasi dalam penganiayaan. Tepat pada 21 September 2022, dia memerintahkan penangkapan Xie Chengyu (wanita), Li Yanling (wanita), Song Wenli (wanita), dan Jiang Yongjin (wanita). Semua praktisi rumahnya digeledah dan mereka sekarang ditahan di Pusat Penahanan Kabupaten Yi.

Informasi kontak pelaku:

Yan Shengbin (彦生斌), kepala Kantor Polisi Zijing: +86-17641600230
Zhang Fengwu (张凤武), ketua Pengadilan Kota Linghai: +86-416-8152001
Xu Bing (许冰), hakim ketua Pengadilan Kota Linghai: +86-416-8152021, +86-18941603995
Xue Weiwei (薛伟巍), ketua Kejaksaan Kota Linghai: +86-416-8182177, +86-416-5528128, +86-13332188885

(Lebih banyak informasi kontak pelaku tersedia di artikel asli berbahasa Mandarin.)

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

Liaoning Man Beaten While Detained for His Faith