(Minghui.org) Saya adalah praktisi muda yang saat ini duduk di bangku SMA. Saya merasa beruntung larut dalam Dafa dan ingin berbagi beberapa pengalaman dan pencerahan saya dengan rekan-rekan praktisi.

Takdir Pertemuan Saya dengan Dafa

Pengetahuan saya tentang Dafa dimulai dari nenek saya. Dia adalah praktisi dan hanya memberitahu saya secara lisan tentang keajaiban Dafa. Saya selalu tahu untuk mengingat “Falun Dafa baik. Sejati-Baik-Sabar baik,” tetapi tidak secara resmi mulai berkultivasi Falun Dafa. Namun, Guru dengan belas kasih melindungi saya agar tidak diindoktrinasi dengan paham Partai Komunis Tiongkok (PKT). Saya memulai jalur kultivasi saya setelah mulai sekolah di SMA dan prosesnya bertahap. Saya beralih dari mendengarkan ceramah audio Guru menjadi belajar Zhuan Falun secara resmi. Seluruh proses memakan waktu lebih dari enam bulan.

Saya tidak rajin belajar Fa karena beban kerja sekolah yang berat yang membuat stres selama sekolah di bangku SMP dan SMA. Saya tidak dapat menghadiri belajar Fa bersama dan praktisi lain mengatakan kepada saya bahwa saya tidak perlu mengklarifikasi fakta. Jadi, saya tidak pernah menganggap diri saya sebagai pengikut Dafa di Masa Pelurusan Fa. Saya berpikir bahwa misi saya adalah menjadi orang yang lebih baik.

Menjadi Pengikut Dafa Sejati

Pikiran saya berubah setelah menghabiskan banyak waktu belajar Fa. Guru mengatur lingkungan kultivasi ini untuk saya dan itu berarti bahwa ada banyak makhluk hidup yang menunggu saya sehingga mereka dapat diselamatkan.

Saya mulai memasang stiker Falun Dafa. Kadang-kadang, saya menunda-nunda dan tidak menempel stiker sampai hari berikutnya. Beberapa malam yang lalu, saya lupa menempel stiker karena saya sedang bermain basket. Saya ingat stiker itu setelah saya kembali ke kelas untuk sesi belajar mandiri di malam hari. Saya ingin menempel stiker keesokan harinya ketika saya mendengar suara di benak saya berkata, “Makhluk hidup sedang menunggu Anda.” Saya merasa malu pada diri saya sendiri. “Apa hak saya untuk menunda makhluk hidup untuk mengetahui fakta kebenaran tentang Falun Dafa?” Ketika sesi belajar mandiri malam saya berakhir, saya melangkah keluar dan menempelkan lima hingga enam stiker di bangunan tempat tinggal di sekitar sekolah saya. Saya merasa tenang saat menuju rumah. Saya tercerahkan bahwa saya perlu melakukan apa pun yang telah Guru atur untuk saya.

Iri hati dan mentalitas bersaing saya akan muncul ketika saya mendapat banyak tekanan di sekolah. Saya akan marah ketika orang lain mendapat nilai lebih baik. Saya akan bersorak untuk mereka di luar, dan jauh di lubuk hati, saya merasa tidak bahagia. Saya memiliki pemikiran seperti, “Jika ini atau itu tidak terjadi pada saya, saya akan mendapatkan nilai yang lebih baik daripada ini dan itu.” Saya tahu bahwa pikiran-pikiran ini tidak benar, jadi saya mencoba memperbaikinya dengan mengatakan pada diri sendiri untuk lebih berbelas kasih. Ketika saya menyadari bahwa ini adalah diri saya yang salah, kebencian dan keluhan saya berkurang. Saya akan mengingatkan diri sendiri: Jika ada sesuatu yang menjadi milik saya, saya tidak akan kehilangannya. Jika ada sesuatu yang bukan milik saya, saya tidak akan dapat memilikinya bahkan jika saya memperjuangkannya. Saya bertekad untuk menyingkirkan keterikatan iri hati dan saya tidak mengecewakan Guru.

Saya telah mempertahankan nilai bagus selama duduk di bangku SMP dan SMA. Dibandingkan dengan teman sekelas saya, saya tidak terlalu stres dan bahkan memiliki waktu untuk belajar Fa. Lingkungan di sekolah rumit dan saya dapat diganggu oleh keterikatan iri hati dan mentalitas bersaing jika belajar Fa saya kurang. Guru menjaga saya. Misalnya, saya mungkin memiliki pikiran negatif tentang teman sekelas jika teman sekelas mempu menjawab pertanyaan yang menantang. Saya mungkin berpikir, “Ini bukan masalah besar, saya bisa melakukan yang lebih baik lagi.” Kemudian, saya tidak akan mampu untuk menjawab pertanyaan dengan pikiran negatif ini dalam pikiran saya. Saya menyadari bahwa zat-zat negatif menghalangi kebijaksanaan saya. Guru telah menganugerahkan saya kebijaksanaan dan saya harus melepaskan keterikatan iri hati saya. Saya menolak dan menghilangkan konsep ini. Segera, pikiran saya menjadi jauh lebih jernih dan mampu memperoleh nilai bagus. Saya juga menaruh harapan tentang suatu hari nanti akan mengklarifikasi fakta kepada ayah saya dan menyadarkan sisi yang mengerti darinya.

Solusi Kebajikan untuk Ayah Saya

Ayah saya selalu menaruh harapan besar agar saya bisa kuliah di universitas yang bagus. Dia akan mencoba untuk menanamkan budaya Partai pada saya dan dia melarang saya untuk belajar Fa. Dia membuang pemutar MP3 saya ketika dia tahu bahwa saya sedang mendengarkan ceramah audio Guru. Saya kembali ke rumah setelah saya menyelesaikan sesi belajar mandiri malam. Dia tidak akan tidur sebelum saya mematikan lampu, jadi dia meninggalkan saya tanpa waktu untuk belajar Fa. Saya membencinya dan tahu bahwa ini tidak benar. Kami sedang mengobrol tentang Tahun Baru Imlek ketika ayah saya berkata, “Semua orang sibuk dengan pekerjaan dan menghasilkan uang. Perayaan tradisional tidak terlihat akhir-akhir ini.” Saya sadar bahwa ayah saya masih percaya pada nilai-nilai tradisional dan sisi yang mengerti darinya yang membuat pernyataan itu. Meskipun dia tenggelam dalam pengejaran dan keuntungan orang biasa, dia masih memiliki sisi yang mengerti. Bukan niatnya yang sebenarnya untuk menghalangi kultivasi saya. Mungkin itu adalah kekuatan lama yang bermain atau mungkin itu adalah ujian bagi saya.

Ayah saya berharap saya akan kuliah karena dia tidak pernah mendapat kesempatan untuk itu. Jadi, dia selalu sangat ketat dengan saya, tapi lembut dengan adik saya. Saya merasa bahwa itu tidak adil dan selalu menyimpan dendam padanya. Adik saya akan menangis dan berteriak ketika saya dekat dengannya. Ayah saya akan menegur saya dan berkata, “Bermainlah dengan baik bersama adik anda. Jangan membuatnya kesal.” Hubungan saya dengan ayah mulai renggang dan saya bahkan pernah berkelahi dengannya pada suatu kali. Setelah berkultivasi Dafa, saya belajar untuk melepaskan dendam dan perasaan saya terhadap anggota keluarga saya. Prinsip Fa Guru telah mengajarkan saya bahwa segala sesuatu yang terjadi diarahkan pada keterikatan saya. Ketika saya melepaskan keterikatan saya, semuanya mengarah ke jalan yang lebih baik.

Ayah saya menjadi bangga dengan pencapaian saya dan saya bisa bergaul lebih baik dengan saudara perempuan saya. Dafa telah dengan baik hati menyelesaikan hubungan takdir yang buruk dengan ayah. Saya percaya bahwa Guru mengatur ini bagi saya untuk meningkatkan Xinxing. Terima kasih, Guru, yang telah mencerahkan saya dan memastikan bahwa saya tidak menjauhi Dafa.

Guru telah mengatakan dalam “Fa Meluruskan Alam Semesta” (Hong Yin II) bahwa,

“Belas kasih mampu mencairkan langit dan bumi,”

Diam-diam, saya akan meminta bantuan Guru agar makhluk hidup tersadar setelah melihat stiker. Setiap stiker informasi adalah produk dari kerja keras praktisi dan juga merupakan harapan makhluk hidup untuk diselamatkan.

Belas kasih Guru yang tak terbatas telah menyelamatkan banyak praktisi Falun Dafa. Sebagai praktisi, kita juga membutuhkan belas kasih tanpa batas untuk menyelamatkan makhluk hidup. Setiap stiker informasi dan setiap Mingguan Minghui memberikan harapan bagi makhluk hidup. Kemampuan saya terbatas tetapi Guru sering menyemangati saya. Saya akan melewati stiker informasi yang telah saya tempel sejak lama dan menyaksikan kebahagiaan makhluk hidup karena diselamatkan. Kebahagiaan itu melampaui emosi biasa lainnya. Itu adalah sukacita yang istimewa dan tulus.

Kesimpulan

Masih ada jalan panjang di depan saya dalam kultivasi. Saya masih kurang dalam belajar Fa dan mengikuti prinsip-prinsip Fa Guru. Saya akan berkultivasi dengan rajin dengan hati yang teguh mulai sekarang.

Terima kasih, Guru, atas penyelamatan belas kasih Anda!

Di atas adalah pemahaman saya pada tingkat kultivasi saya saat ini. Tolong tunjukkan kesalahan apa pun dalam berbagi saya dengan belas kasih.