(Minghui.org) Ketika ayah saya meninggal saat masih muda, ibu membesarkan anak-anaknya seorang diri termasuk saya dan enam saudara saya lainnya. Dia bekerja dengan sangat keras sehingga kesehatannya memburuk selama bertahun-tahun. Dia menderita banyak penyakit kronis, termasuk sakit perut dan masalah jantung. Semua pengobatan medis yang dia dapatkan gagal menyembuhkannya, dan dia harus meminum banyak pil untuk bertahan hidup.

Ketika saya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1999, ibu memperhatikan bahwa kesehatan saya dan Xinxing (kualitas moral) saya meningkat secara dramatis. Dia mendukung saya untuk berkultivasi Falun Dafa meskipun penganiayaan sedang berlangsung. Saya menyarankan agar dia melafalkan kalimat “Falun Dafa baik; Sejati-Baik-Sabar baik” yakin bahwa itu akan membawa berkah baginya. Dia dengan senang hati melakukannya setiap pagi. Penyakitnya perlahan secara bertahap lenyap. Tahun ini dia memasuki usia 97 tahun dan masih bugar.

Sepuluh tahun yang lalu ibu saya jatuh di rumah. Dia mengalami patah tulang di bahu dan pinggul kanannya, sehingga ia harus mengenakan perlengkapan di sekitar pinggulnya, yang menghambat pergerakannya. Saya menyarankan agar dia melepaskan perlengkapan itu dan mendengarkan ajaran Falun Dafa, "Jika ibu memiliki keyakinan pada keampuhan penyembuhan Falun Dafa, Guru akan melindungi ibu."

Meskipun saudara perempuan saya tidak setuju, ibu setuju dengan saya dan meminta saya melepas perlengkapannya. Kami mendengarkan ceramah Guru bersama-sama, dan dia menghabiskan lebih banyak waktu untuk melafalkan kalimat yang mengandung kebenaran setiap hari. Dalam tiga minggu, dia sudah bisa berjalan lagi. Dia sangat bersemangat dan menceritakan kisah ini kepada orang-orang yang mengunjunginya.

Setelah dia mencapai usia 90 tahun, dia tersandung dan lebih sering jatuh, namun tidak ada hal serius yang terjadi padanya. Suatu kali kepalanya membentur kusen pintu setelah dia jatuh. Dia bangun seperti tidak terjadi apa-apa. Suatu hari dia jatuh dan bahunya patah. Dia menolak untuk pergi ke rumah sakit dan meminta saya merawatnya. Suatu ketika saya pulang terlambat dan menemukan ternyata dia sudah menyiapkan makan malam.

Pada tahun lalu, di suatu malam, saya mendengar suara gedebuk yang keras dari luar ruangan. Saya tahu bahwa dia jatuh dan saya segera keluar. Saya menemukan dia terbaring telentang di trotoar beton. Saya mencoba menariknya tetapi dia menolak dan berkata, "Falun Dafa baik dan Guru akan melindungi saya." Dan dia perlahan-lahan bangun. Tidak ada pendarahan atau bengkak di kepalanya.

Selain mendukung latihan saya, ibu mencoba menyelamatkan saya dari kantor polisi pada Agustus 2018. Polisi menangkap saya karena saya mencoba memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan Falun Dafa yang masih terjadi hingga saat ini. Mereka membawa saya ke kantor polisi yang terletak di luar kota. Ibu saya yang saat itu berusia 94 tahun bersama salah satu saudara perempuan saya melakukan perjalanan pada hari musim panas untuk menemui saya dan menuntut pembebasan saya.

Ketika seorang petugas menyalahkan ibu karena membiarkan putrinya berlatih Falun Dafa, ibu membela saya dengan mengatakan kepadanya bahwa tidak ada yang salah dengan latihan Falun Dafa atau saya berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik. Polisi tidak membebaskan saya, dan kemudian saya dijatuhi hukuman tiga tahun penjara. Ketika saya dibebaskan tiga tahun kemudian, ibu masih tetap sehat dan aktif.

Salah satu keponakan saya menawari ibu sejumlah uang untuk terbang ke suatu tempat untuk berlibur. Ibu saya berkata bahwa dia lebih suka menyumbangkan uangnya kepada praktisi Falun Dafa untuk meningkatkan kesadaran terhdap penganiayaan.

Saya merasa kesehatan ibu yang baik di usia tua adalah contoh sempurna dari keampuhan dan berkah penyembuhan Falun Dafa.

Saya pernah bertemu dengan seorang ibu berusia 80-an, yang memiliki masalah kesehatan dan kantong empedu yang buruk. Penyakitnya terkadang membuat dirinya tidak bisa tidur, dan dia masih harus memasak untuk anak-anaknya. Saya menceritakan kisah ibu saya padanya dan mendesaknya untuk melafalkan juga kalimat yang mengandung kebenaran.

Ketika saya melihatnya lagi beberapa bulan kemudian, dia sangat bahagia dan berkata kepada saya, “Penyakit saya lenyap! Saya melafalkan kalimat itu setiap hari. Falun Dafa baik!”