(Minghui.org) Seorang mantan guru di Kota Muling, Provinsi Heilongjiang telah ditangguhkan pensiunnya sejak Juli 2020, dua tahun setelah dia selesai menjalani hukuman empat tahun karena keyakinannya pada Falun Gong.

Selain penganiayaan keuangan dan hukuman penjara terakhir, Gao Xiurong sebelumnya telah dikenakan satu setengah tahun kerja paksa dan dihukum tiga tahun.

Gao bukan satu-satunya anggota keluarganya yang dianiaya karena berlatih Falun Gong. Ayah dan ibunya meninggal dunia karena tekanan mental dan mereka meninggal masing-masing pada tahun 2007 dan 2017. Kakaknya meninggal sepuluh hari setelah dia ditangkap pada tahun 2016

Penderitaan Keluarga

Gao Xiurong

Gao, 58, berada di Beijing ketika penganiayaan terhadap Falun Gong dimulai pada tahun 1999. Dia ditangkap dan dibawa kembali ke Muling. Polisi menahannya selama beberapa bulan dan memeras 2.000 yuan darinya. Dia juga diarak di jalan-jalan untuk dipermalukan.

Gao ditangkap lagi pada tahun 2000. Polisi menyeretnya dari tempat tidur dan membawanya pergi tanpa membiarkannya memakai sepatu. Rumahnya digeledah. Dia kebetulan mengasuh putri saudara laki-lakinya yang baru lahir saat itu. Bayi itu ketakutan dan terus menangis selama penggerebekan. Gao kemudian dihukum1,5 tahun kerja paksa.

Ayah Gao, Gao Jirui, sangat ketakutan dengan penangkapan tersebut. Dia jatuh sakit dan meninggal tiga hari kemudian.

Gao ditangkap sekali lagi pada bulan September 2007 setelah dilaporkan berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong di Beijing. Dia dijatuhi hukuman tiga tahun. Dia pertama kali ditahan di Penjara Tiantanghe di Beijing dan kemudian dipindahkan ke Penjara Wanita Provinsi Heilongjiang.

Juga karena berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong dan membagikan materi Falun Gong, Gao ditangkap pada 4 Juni 2014 di Beijing dan dihukum empat tahun.

Saat Gao menjalani hukuman, kakaknya Gao Yixi ditangkap pada 19 April 2016 dan meninggal di Pusat Penahanan Mudanjiang sepuluh hari kemudian. Usianya baru 45 tahun. Menurut keluarganya yang melihat tubuhnya, dadanya menonjol keluar dan perutnya sangat cekung. Mereka menduga organnya mungkin telah diambil. Ia meninggalkan seorang istri Sun Fengxia dan putri yang berusia 22 tahun, Gao Meixin.

Gao Yixi

Kematian Gao membuat ibunya, Jiang Xixiang, sangat terpukul. Kesehatannya menurun dengan cepat dan dia meninggal pada 18 Desember 2017. Dia berusia 88 tahun.

Setelah Gao dibebaskan pada tahun 2018, polisi menolak memberikan kartu identitasnya. Dia terus-menerus menghubungi Zhou Zhongsen, wakil direktur Kantor Polisi Biro Hutan Muling, dan memintanya untuk mengeluarkan kartu identitasnya. Zhou menolak melakukan. Sebagai pembalasan, dia memerintahkan biro jaminan sosial setempat untuk menangguhkan pensiun Gao sejak Juli 2020.

Gao sering mengunjungi biro jaminan sosial untuk mencari keadilan. Direktur biro Wang Suxian mengklaim bahwa karena dia pernah dihukum, dia tidak lagi memenuhi syarat untuk menerima pembayaran pensiun. Wang bahkan memerintahkannya mengembalikan uang pensiun yang dia terima selama dua masa hukuman penjara.

Informasi kontak pelaku:

Zhou Zhongsen (周忠森), wakil direktur Kantor Polisi Biro Hutan Muling: +86-453-5634307, +86-1504533778
Wang Suxian (王素仙), direktur Jaminan Sosial Biro Hutan Muling: +86-13946358737
Qin Yusong (秦玉松), polisi petugas Polsek Biro Hutan Muling: +86-15765028982

Laporan terkait dalama bahasa Inggris:

Beijing Police Confirm Woman’s Identity Using Deceit, and Keep Her Imprisoned Despite Case Being Dismissed

Girl Quits School to Seek Justice for Father's Suspicious Death in Police Custody