(Minghui.org) Sebelum sistem kamp kerja paksa dihapuskan di Tiongkok pada tahun 2013, banyak praktisi Falun Dafa di Provinsi Guangdong yang menolak melepaskan keyakinan mereka ditahan di Kamp Kerja Paksa Sanhui (yang memiliki dua divisi terpisah, satu untuk wanita dan yang lainnya untuk pria).

Falun Dafa, juga dikenal sebagai Falun Gong, adalah latihan spiritual dan meditasi yang telah dianiaya di Tiongkok selama 23 tahun terakhir.

Banyak praktisi di kamp kerja paksa menjadi sasaran pemberian obat-obatan beracun, sebagai bagian dari upaya para penjaga untuk menghancurkan kesehatan dan kemauan mereka, dan memaksa mereka melepaskan Falun Gong.

Dalam dua kasus berikutnya, seorang praktisi meninggal segera setelah dibebaskan, dan yang lainnya kehilangan berat badan yang sangat besar akibat pemberian obat.

Huang Wei Meninggal Akibat Penyiksaan

Polisi menangkap Huang Wei dari Kota Huazhou pada 6 April 2009, dan membawanya ke Kamp Kerja Paksa Sanshui. Karena menolak melepaskan keyakinannya, kepala penjaga, Guo Baosi, menuduhnya menderita penyakit mental. Guo mengunci Huang di sel isolasi dan mengatur agar tahanan lain membawakannya makanan. Suatu kali Guo memanggil seorang tahanan ke kantornya dan memasukkan zat yang tidak diketahui ke dalam makanan sebelum tahanan mengantarkan makanan itu kepada Huang.

Sepuluh hari sebelum Huang dijadwalkan untuk dibebaskan, Guo menyuntiknya dengan suntikan obat yang tidak diketahui. Ia mulai bingung secara mental. Pikirannya kacau dan dia mulai kehilangan ingatannya. Ia juga mengalami kesulitan bernapas dan berjalan.

Ketika Huang dibebaskan pada 17 April 2011, ia sangat kurus, lemah, dan mentalnya kacau. Kondisi kesehatannya terus menurun, dan meninggal dunia pada 29 April 2011. Usianya 44 tahun.

Wu Xianjin Kehilangan Berat Badan yang Luar Biasa

Wu Xianjin ditangkap pada Januari 2000 karena pergi ke Beijing mengajukan permohonan bagi Falun Gong. Setelah 15 hari penahanan administratif, ia dikeluarkan oleh Universitas Shantou, tempat ia menjadi pegawai.

Polisi memanggil Wu ke kantor mereka pada Februari 2004 dan menginterogasinya. Saat ia berada di kantor polisi, petugas lain menggeledah rumahnya. Saat melihat komputernya, seorang petugas berkata: “Saya benar-benar membutuhkan komputer untuk anak saya.” Petugas lainnya berkata: "Kenapa anda tidak mengambilnya saja?"

Tak lama setelah itu, Wu dihukum tiga tahun di Kamp Kerja Paksa Sanshui. Ia melakukan mogok makan dan meneriakkan "Falun Dafa baik" sebagai protes. Seorang penjaga menutup mulutnya dengan lakban dan memasukkannya ke sel isolasi. Petugas lain membawakannya makanan dan tak lama setelah ia memakannya, ia menderita diare parah. Dari pemuda yang sehat, menjadi pemuda yang lelah dan hampir tidak bisa melakukan pekerjaan apa pun. Kemudian pejabat lain melihatnya dan berkata: "ia menjadi lebih pendiam."

Ketika Wu meninggalkan kamp kerja paksa pada Februari 2007, ia bahkan tidak mampu membawa ranselnya sambil berjalan.

Tiga bulan kemudian, sebelum sembuh, polisi menangkapnya pada 12 Mei 2007 saat ia sedang naik kereta untuk perjalanan bisnis. Mereka memasukkannya ke Kamp Kerja Paksa Nanhu di Provinsi Anhui, di mana ia menderita siksaan yang tak terbayangkan selama dua tahun. Ketika ia dibebaskan memakai jas hujan, beratnya kurang dari 90 pon (± 45 Kg).

Ia dijatuhi hukuman satu tahun lagi di Kamp Kerja Paksa Sanhui pada tahun 2010.

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

Mr. Huang Wei from Huazhou City, Guangdong Province Dies as a Result of Torture

Recount of Mr. Huang Wei's Death 12 Days After His Release from Labor Camp (Photo)