(Minghui.org) Nama saya Zheng Zheng, berusia 11 tahun. Saya telah tinggal bersama kakek dan nenek dari pihak ayah sejak saya berusia tiga bulan.

Nenek memberitahu saya bahwa ketika saya lahir dia berbisik di telinga saya, "Ingat Falun Dafa baik." Kedua orang tua saya bekerja di kota, dan kami semua adalah praktisi Falun Dafa. Kalimat pertama yang saya ucapkan adalah “Dafa baik.” Saya mulai belajar Fa dengan menghafal puisi dari Hong Yin saat berusia tiga tahun. Saya mulai membaca Zhuan Falun ketika saya masuk kelas satu. Saya belajar untuk mengikuti prinsip-prinsip Dafa, dan di bawah perlindungan Guru, saya menjadi praktisi muda Falun Dafa.

Saya ingin memberitahu kepada Guru dan berbagi pengalaman kultivasi saya dengan praktisi muda Dafa lainnya.

Melakukan Peran Saya dalam Menolong Makhluk Hidup

Saya terkena penyakit tangan, kaki, dan mulut dari tempat penitipan anak pada tahun 2017. Para guru memberitahu kakek dan nenek saya bahwa saya harus mengobati penyakit dan karantina di rumah. Nenek memberitahu saya bahwa ini bukan penyakit, dan sebaliknya saya sedang melenyapkan karma. Saya tidak disuntik atau minum obat apa pun, dan saya ingin pergi mengklarifikasi fakta bersama nenek di pasar petani. Saya menyerahkan brosur dan buku kecil klarifikasi fakta kepada orang dewasa dan berkata, “Silakan lihat buku kecil ini. Ingat 'Falun Dafa baik' agar tetap selamat."

Beberapa orang akan berkata, "Anak ini sangat menggemaskan!" Mereka tersenyum dan menerima materi klarifikasi fakta. Saya membagikan materi kepada sekitar lima orang dan berkeringat. Penyakit tangan, kaki, dan mulut lenyap begitu saya sampai di rumah. Teman sekelas saya harus tinggal di rumah sekitar tujuh hari ketika mereka terkena penyakit itu, tetapi saya hanya tinggal di rumah selama empat hari.

Guru saya bertanya, "Apakah Zheng Zheng minum obat?" Nenek saya menjawab, "Tidak, dia hanya melafalkan 'Falun Dafa baik' setiap hari." Guru saya tidak percaya dan nenek menggunakan kesempatan itu untuk mengklarifikasi fakta kepadanya. Nenek membantu dua guru dan dua penjaga keamanan sekolah untuk mundur dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan organisasi mudanya.

Seorang anak laki-laki yang sekelas dengan saya mengerjai saya suatu hari ketika saya duduk di kelas dua. Dia menarik kursi saya menjauh dari meja saya saat saya berdiri. Ketika saya mencoba untuk duduk, saya jatuh dan bagian belakang kepala saya terbentur tanah. Kepala saya mulai berdarah dan guru saya ketakutan. Dia menelepon nenek saya dan orang tua anak laki-laki itu ke kantor. Ibu anak laki-laki itu terus meminta maaf dan anak laki-laki itu ketakutan. Saya berkata kepada guru saya dan ibu anak laki-laki itu, “Tidak apa-apa. Dia tidak melakukannya dengan sengaja.” Saya memegang tangan bocah itu untuk berdamai dengannya.

Beberapa teman sekelas saya akan mengambil alat tulis saya tanpa seizin saya. Pekerjaan rumah saya yang sudah selesai juga hilang, dan akan basah kuyup di air atau dibuang ke tempat sampah. Ini karena teman sekelas saya ingin saya ditegur oleh guru. Saya ingin marah dan mau membentak mereka, tetapi saya menahannya karena saya menyadari bahwa saya seorang pengikut muda Falun Dafa. Saya harus sabar dan memaafkan. Banyak teman sekelas saya juga menyukai saya sebagai teman.

Guru saya juga memberitahu nenek dengan niat baik, “Dia anak yang sangat baik, tapi dia terlalu lemah dan pengecut. Anak laki-laki seperti dia akan diintimidasi dan dimanfaatkan dalam masyarakat saat ini.”

Saya menyadari untuk mendengarkan Guru dan menahan diri untuk tidak melawan. Saya menyerahkan surat klarifikasi fakta tulisan tangan dari nenek kepada guru saya.

Tidak Menyelesaikan Pekerjaan Rumah Saya untuk Pertama Kalinya

Saya memiliki kepribadian yang bergerak lambat. Saya biasanya sangat fokus saat menyelesaikan tugas dan tidak suka berbohong. Saya sering membutuhkan waktu dua kali lebih lama untuk menyelesaikan pekerjaan rumah saya daripada teman sekelas saya. Saya akan selalu bersabar untuk menyelesaikannya, berapa lama pun waktu yang dibutuhkan. Terlepas dari apakah guru akan memeriksa pekerjaan rumah atau tidak, saya tidak akan pernah lupa untuk membawa pekerjaan rumah saya ke sekolah, saya juga tidak akan berbohong kepada guru saya.

Saya tidak menyelesaikan pekerjaan rumah saya satu kali. Saat itu hari Senin dan saya ingat pernah ditegur oleh guru saya. Saya memberitahu nenek bahwa saya tidak menyelesaikan pekerjaan rumah saya. Dia terkejut dan berkata, "Mengapa kamu tidak menyelesaikan pekerjaan rumahmu?" Saya menjawab, “Guru menyuruh kami menulis tentang Mao Zedong. Saya pikir ini adalah budaya Partai, jadi saya tidak menyelesaikannya. Guru saya mengatakan kepada saya untuk menyelesaikannya hari ini setelah saya sampai di rumah. Menurut nenek apa yang harus saya lakukan?” Nenek malah bertanya, "Menurutmu apa yang harus kamu lakukan?" Saya berkata, “Mao adalah mantan ketua Partai Komunis Tiongkok. Saya tidak akan memuji dia. Saya tidak ingin menyelesaikan pekerjaan rumah ini.” Nenek saya berkata, “Kamu benar! Tapi apakah kamu tidak takut ditegur oleh gurumu?” Saya berkata dengan tegas, “Tidak, saya tidak takut.”

Saya pergi ke sekolah keesokan harinya dan memberi tahu guru bahwa saya belum menyelesaikan pekerjaan rumah saya. Guru saya marah dan menghukum saya dengan menyuruh saya menulis semua kosa kata baru di buku teks sebanyak tiga kali. Butuh waktu semalaman untuk menulis kosa kata.

Nenek melihat bahwa saya bahagia sepulangnya saya dari sekolah keesokan harinya. Dia bertanya, "Mengapa kamu senang sekali?" Saya berkata, "Guru saya tidak datang ke sekolah hari ini."

Masalah ini tidak pernah muncul lagi. Saya tahu bahwa Guru telah membantu saya.

Menyingkirkan Keterikatan Saya pada Video Game

Saya berketerikatan untuk bermain dengan mobil mainan dan kendaraan, dan ketagihan bermain video game balap mobil. Saya akan melewatkan waktu makan dan tidak tidur selama hari libur, hanya agar saya bisa bermain video game. Namun, segera setelah saya memainkan video game, saya mulai batuk.

Saya tahu ini adalah cara Guru untuk memperingatkan saya, tetapi saya masih tidak dapat menahan diri untuk tidak bermain. Saya mulai merasa cemas setelah mendengarkan berbagi pengalaman praktisi-praktisi muda Dafa. Saya berkata kepada nenek, “Mengapa begitu sulit untuk berhenti bermain video game?” Pada kenyataannya, saya telah menghapus banyak aplikasi video game, tetapi tidak mau menghapus semuanya. Nenek berkata, “Apakah kamu lupa apa yang Guru katakan? Guru akan membantu kamu selama kamu memiliki tekad.”

Guru berkata,

“Ketika sulit bersabar anda mampu bersabar, ketika sulit dilakukan anda harus mampu melakukan.” (Ceramah 9, Zhuan Falun)

Saya mengalami penyingkiran karma yang signifikan pada bulan November tahun lalu. Saya mengalami demam tinggi selama beberapa hari dan tidak dapat makan apapun. Ibu saya pulang dari kota untuk mengunjungi saya. Dia khawatir ketika melihat kulit saya dan memaksa saya untuk minum obat. Saya menolak dan berkata, "Saya ingin mendengarkan ceramah audio Guru." Saya mendengarkan ceramah audio Guru selama beberapa hari. Suatu hari, ketika saya masih merasa pusing, saya memberi tahu nenek saya, “Guru menyuruh saya berhenti bermain video game!” Saya menyingkirkan keterikatan bermain video game sekitar empat hari setelah saya sembuh.

Terima kasih, Guru karena melenyapkan unsur-unsur negatif!

Saya menyadari saya masih jauh dari para praktisi muda Dafa yang gigih maju. Saya memiliki kepribadian introvert dan sering menangis ketika menghadapi kesengsaraan. Saya juga merasa takut ketika mengklarifikasi fakta kepada makhluk hidup. Terkadang, saya juga menangis dan mencari alasan untuk diri sendiri ketika seseorang menegur saya. Saya tidak dapat mencari ke dalam. Saya akan secara ketat mematuhi prinsip-prinsip Dafa Sejati-Baik-Sabar, meningkatkan kultivasi saya dan menjadi murid Dafa sejati.