Suatu malam di tahun 2017, saya tiba-tiba teringat sebuah adegan di mana para praktisi meneriakkan “Falun Dafa Hao” di Lapangan Tiananmen di Tiongkok. Mereka meneriakkan kalimat itu dari lubuk hati mereka. Saya memiliki keinginan untuk meneriakkannya dengan keras, tetapi saya tidak bisa karena semua orang sudah tidur.
Selengkapnya
Ketika saya bangun di suatu pagi, sisi kiri punggung saya sakit. Saya berpikir, "Mungkin tertekan saat saya tidur?" Saya meregangkan punggung tapi masih sakit. “Mungkin saya salah makan kemarin? Perut saya sakit." Kemudian saya memiliki pemikiran lain, “Ginjal anda rusak,” diikuti oleh, “Tidak mungkin—saya masih muda.”
Saya lahir tak lama saat ibu mulai bekultivasi Falun Dafa. Saya selalu berlatih dengannya saat masih kecil, merasa periode waktu itu sangat berharga. Sayangnya, saya tidak menghargainya setelah dewasa.
Saya memiliki seorang saudara perempuan yang sejak kecil dimanjakan oleh orang tua saya. Dia belajar dengan rajin ketika dia mulai sekolah menengah pertama, kemudian sering bolos kelas untuk pergi keluar dan bermain. Meskipun insiden berulang, dia tidak mau mendengarkan nasihat.
Setelah tanggal 20 Juli 1999, Shifu meninggalkan New York, berada di tengah gunung dengan hening mengamati keadaan dunia. (Dipublikasikan pada tanggal 19 Januari 2000)
Artikel Terbaru
Kultivasi
Berita & Peristiwa
Tentang Dafa
Penganiayaan
Perspektif
Materi-materi
Setelah tanggal 20 Juli 1999, Shifu meninggalkan New York, berada di tengah gunung dengan hening mengamati keadaan dunia. (Dipublikasikan pada tanggal 19 Januari 2000)
Topik Utama
Media
