(Minghui.org) Sejak Partai Komunis Tiongkok (PKT) memulai kampanye “Sapu-Bersih” pada 2020 -- terjadi peningkatan operasi pelecehan yang menargetkan setiap praktisi Falun Gong dalam daftar hitam pemerintah -- Komite Urusan Politik dan Hukum Kota Pengzhou di Provinsi Sichuan telah memobilisasi polisi setempat dan komite perumahan untuk melecehkan praktisi Falun Gong dan anggota keluarga mereka dalam upaya memaksa praktisi melepaskan keyakinan mereka.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah latihan kultivasi ganda untuk jiwa dan raga berdasarkan prinsip Sejati-Baik-Sabar.

Komite Urusan Politik dan Hukum, sebuah badan ekstra-yudisial yang diberi kekuasaan untuk mengesampingkan keamanan publik dan cabang-cabang peradilan, telah ditugaskan untuk mengatur kebijakan penganiayaan tertentu.

Menurut informasi yang dikumpulkan oleh Minghui.org, pada 2021 saja, 202 praktisi Falun Gong di Kota Pengzhou dilecehkan dan sidik jari mereka diambil secara paksa. Sementara itu 45 praktisi ditangkap, 25 rumah mereka digeledah, 9 ditahan dan 2 dijatuhi hukuman.

Banyak praktisi juga menjadi sasaran penangkapan sebelum kampanye sapu-bersih terakhir digelar. Sangat tragis, seorang anak laki-laki berusia empat setengah tahun ditinggalkan di rumah sendirian setelah kedua orang tuanya ditangkap dan dikirim ke kamp kerja paksa karena berlatih Falun Gong. Dia jatuh ke dalam lemari es pada Mei 2000 dan kedinginan hingga meninggal.

Di bawah ini beberapa kasus penganiayaan yang terjadi baru-baru ini dan sebelumnya.

Kematian dan Hukuman

Huang Sulan, dari Kota Chengdu, ditangkap oleh polisi Kota Pengzhou pada 20 Januari 2022. Dia meninggal di fasilitas penahanan rahasia di sebuah hotel tiga hari kemudian. Jenazahnya disimpan di Balai Pemakaman Pengzhou. Dia berusia 50-an.

Yang Xingye, dari Kota Zhihe, ditangkap pada 11 April 2020 karena membagikan materi Falun Gong. Dia dijatuhi hukuman empat tahun pada Juli 2021 oleh Pengadilan Kota Pengzhou, dan meninggal di Pusat Penahanan Pengzhou pada 10 Desember 2021.

Chen Dechun, 71 tahun, seorang pensiunan karyawan Pabrik Changqing. Dia dijatuhi hukuman 3,6 tahun penjara oleh Pengadilan Kota Pengzhou pada 9 Maret 2021 karena membagikan materi Falun Gong dan menyarankan orang untuk mundur dari PKT.

Penangkapan dan Pelecehan

Ye Fang ditangkap dan rumahnya digeledah oleh beberapa polisi pada 19 Januari 2022. Pertama dia ditahan di Kelas Pencucian Otak Xinjin kemudian dikirim ke Pusat Penahanan Kota Chengdu.

Liu Jia, warga Kota Chengdu, 53 tahun, pergi ke Kota Pengzhou terdekat pada 6 Januari 2022. Dia ditangkap oleh polisi Pengzhou dan ditahan di Pusat Penahanan Kota Chengdu. Praktisi Falun Gong lainnya, Gong Min dari Kota Pengzhou, ditangkap bersamanya.

Zhou Jinba, pensiunan perwira militer dari Kota Pengzhou, ditangkap oleh beberapa petugas Kantor Polisi Guangming pada 6 Januari 2022. Rumahnya juga digeledah. Keberadaannya belum diketahui hingga sekarang.

Nie Zonghua ditangkap dan rumahnya digeledah oleh sejumlah polisi sekitar pukul 02.00 pagi pada 1 Desember 2021. Mereka menyita kartu bank, kartu jaminan sosial, kartu gaji, dan dua mobilnya. Nie sekarang ditahan di Pusat Penahanan Kota Pengzhou.

Zeng Fanfeng, seorang pekerja di sebuah perusahaan tenaga listrik, ditangkap dan rumahnya digeledah pada 30 November 2021. Dia sekarang ditahan di Pusat Penahanan Kota Pengzhou.

Cai Daofeng ditangkap di rumah putrinya pada 23 November 2021 oleh Zeng Yun, direktur Kantor 610 Kecamatan Gexianshan (sebuah badan di luar hukum yang dibuat khusus untuk menganiaya Falun Gong), dan beberapa orang lainnya. Dia dibawa ke Gedung Pemerintah Gexianshan dan dipukuli sampai tidak bisa berjalan karena dia menolak melepaskan keyakinannya pada Falun Gong.

Deng Chuanjiu dari Kecamatan Gexianshan, dibawa ke pemerintah kota oleh petugas Kantor 610 Kota Pengzhou pada 15 Oktober 2021, ketika dia seharusnya dibebaskan setelah menjalani hukuman empat tahun karena keyakinannya. Karena dia menolak menandatangani pernyataan untuk melepaskan Falun Gong, dia dipukuli dan disiram air dingin oleh Zeng Yun, direktur Kantor 610. Pada 22 November, Liao Xiaohui, wakil walikota Kota Gexianshan, dan Zeng Yun, kembali menangkap Deng dan membawanya ke kantor pemerintah kecamatan. Mereka menuangkan air dingin, dan memukulinya dengan pipa logam dan tongkat.

Memar parah setelah Deng dipukuli

Wu Xiuying, dari Kota Danjingshan, rumahnya digeledah pada 5 Oktober 2021. Dia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Kota Pengzhou di mana dia disuntik dengan obat yang tidak diketahui dan ditahan selama dua puluh tujuh hari.

Kasus Kematian Sebelumnya

Li Yongxiu dari Kecamatan Longfeng berulang kali ditangkap dan ditahan di Pusat Pencucian Otak Pengzhou dan rumah sakit jiwa. Dia diberi suntikan beracun yang menyebabkan tubuhnya membengkak. Dia disiksa hingga tidak bisa mengurus dirinya sendiri. Dia meninggal pada 21 Februari 2016 setelah lama mengalami pelecehan dan intimidasi.

Liao Changqiong dari Kota Munyang, berusia 60-an. Dia ditangkap beberapa kali sejak awal penganiayaan. Pada akhir Desember 2000, dia pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan bagi Falun Gong dan ditangkap oleh Zheng Guihua, sekretaris Partai di Kota Munyang. Dia dipukuli dengan brutal. Petugas dengan mengenakan sepatu kulit menendang seluruh tubuh Liao dan menginjaknya, sehingga dia jatuh tak sadarkan diri beberapa kali.

Setelah keluarga Liao membawanya pulang dengan sepeda roda tiga, mereka menemukan bahwa dia telah disiksa sampai hampir tidak ada daging yang tersisa di tubuhnya. Dia memiliki asites di perut dan prolaps rektum. Dia terbaring di tempat tidur selama tiga setengah tahun.

Pada Agustus 2010, Liu Zhengfang dan sejumlah petugas dari Kantor 610 Mengyang menangkap Liao dan membawanya ke Pusat Pencucian Otak Kuil Tiga Orang Suci di Kota Guihua untuk memaksanya melepaskan Falun Gong. Diduga mereka memasukkan obat-obatan beracun ke dalam makanannya, karena seluruh tubuhnya terasa lemah dan sakit setelah dia kembali ke rumah. Kian hari kondisinya semakin memburuk. Dia meninggal pada 29 Februari 2012.

Hu Dingfang, dari Kecamatan Longfeng, dikepung oleh petugas polisi dari Kantor Polisi Guankou saat pergi berbelanja bahan makanan pada November 2009. Dia diinjak dan dipukuli. Dia terbaring di tempat tidur dan meninggal dalam kurun waktu kurang dari enam bulan.

Tan Yanfang dari Kecamatan Mengyang, ditangkap dan dibawa ke ruang penyiksaan rahasia pada Juni 2000, di mana dia dianiaya. Para petugas berusaha memeras sejumlah uang darinya. Karena tidak mampu membayar, petugas memaksanya melakukan kerja paksa tanpa upah di siang hari dan memukulinya di malam hari selama dua bulan. Dia diminta berbaris di jalan-jalan mengenakan plakat yang memalukan. Pukulan itu membuat gigi serinya patah. Dia mulai muntah darah setiap hari dan menjadi kurus. Dia meninggal pada Desember 2003.

Ye Wenying dari Kota Tianpeng, ditangkap oleh Jiang Huaigui dan lainnya dari Kantor Polisi Kota Pengzhou Barat pada Juni 2002 dan ditempatkan di Pusat Penahanan Kota Pengzhou. Petugas Wang Dong dan Luo Ke memukulinya dengan batang logam dan menendang dadanya. Suatu kali, Luo Ke menjatuhkan Ye ke lantai beton dari ketinggian satu meter dan berkata, "Ini menyenangkan!" Ye menderita atrofi otot, inkontinensia (sulit membuang urin), dan fungsi perut yang rusak akibat penyiksaan. Dia dibawa pulang pada 28 November 2003 dan meninggal pada hari yang sama. Dia berusia 61 tahun.

Liu Bangxiu berasal dari Kota Munyang. Dia ditangkap dan dibawa ke Pusat Pencucian Otak Pengzhou oleh petugas Liu Zhengfang dan Qiao Lijun pada 2003. Wang Dong dan Luo Ke mencekoknya dengan pasta yang terbuat dari 400 gram garam masak dan sedikit tepung maizena, dan kemudian membawanya ke sel tanpa sumber air. Liu merasa sangat haus dan menggeliat kesakitan sepanjang malam. Petugas kemudian membawanya ke rumah sakit jiwa untuk penganiayaan lebih lanjut. Tidak lama setelah dibawa pulang pada 2003, dia menderita sakit punggung dan tiba-tiba meninggal tak lama kemudian. Dia berusia 34 tahun.

Tang Fafen dari Kota Munyang, ditangkap bersama suaminya Zheng Weigang oleh petugas Kantor 610 Kota Pengzhou pada Oktober 2002. Dia ditahan di pusat pencucian otak kota selama berbulan-bulan. Kondisi hidup yang buruk menyebabkan tubuhnya dipenuhi kudis berdarah. Sepuluh hari setelah dia dibawa ke Kamp Kerja Paksa Nanmusi pada 3 Maret 2003, dia jatuh dalam kondisi kritis. Dia meninggal dua hari kemudian setelah dikirim pulang. Dia berusia 32 tahun.

Tang Xiaocheng, dari Kecamatan Longfeng, ditangkap pada suatu malam di bulan Mei 2002, saat mengendarai sepedanya untuk memasang poster Falun Gong. Dia dipukuli secara brutal sehingga mulut serta hidungnya mengalami pendarahan. Dia ditahan di Rumah Sakit Jiwa Kota Pengzhou dan meninggal satu bulan setelah dibebaskan. Dia berusia 40 tahun.

Yuan Shengqian, dari Kecamatan Zhuwa, ditangkap karena pergi ke Beijing untuk memohon berlatih Falun Gong. Petugas Kantor 610 setempat memukulinya dan memaksanya untuk berbaris di jalan dengan plakat memalukan yang tergantung di tubuhnya. Saat berada di Kamp Kerja Paksa Xinhua, dia dianiaya dan mengalami luka dalam yang serius. Dia meninggal pada 27 April 2002. Dia berusia 46 tahun.

Zhou Biru berasal dari Kecamatan Jiulong. Dia ditangkap di rumahnya pada 30 Januari 2002 oleh Zhao Yuhai, seorang petugas polisi dari Kantor Polisi Guankou. Rumahnya digeledah. Mereka menuduhnya “menyerang polisi” dan memukulinya. Kemudian dia dibawa ke pusat penahanan dan ditahan disana selama seminggu. Dia meninggal satu bulan setelah kembali ke rumah. Dia berusia 55 tahun.

Wang Zhiying, dari Kecamatan Yongding, dianiaya hingga meninggal pada 23 Februari 2001. Pada 20 Maret, keluarganya diberitahu untuk membawa pulang jenazahnya.

Luo Shaoxiang berasal dari Kecamatan Yongding. Dia ditangkap pada Januari 2001, setelah dicurigai menutupi biaya perjalanan beberapa praktisi Falun Gong ke Beijing untuk mengajukan permohonan bagi Falun Gong. Dia dianiaya di kantor polisi setempat dan meninggal pada 23 Februari 2001. Dia berusia 36 tahun.

Si kecil You Jinxi, baru berusia empat setengah tahun ketika ayahnya You Quanfu dan ibunya Yang Qihui dikirim ke “pendidikan ulang melalui kerja paksa” pada Februari 2000 karena berlatih Falun Gong. Mereka masing-masing dibawa ke kamp kerja paksa di Ziyang dan Zizhong. Anakkecil itu dibiarkan menangis sendirian di rumah. Dua bibinya, You Quanfen dan You Quanfang, juga dijatuhi hukuman karena keyakinan yang sama pada Falun Gong. Tanpa ada yang merawatnya, Jinxi jatuh ke dalam lemari es dan mati kedinginan pada Mei 2000. Kamp kerja paksa tidak mengizinkan You untuk mengurus pemakaman putranya atau melihat jenazahnya.