(Minghui.org) Saya mengenal dua orang praktisi perempuan bersaudara. Pengalaman kultivasi mereka telah memberi saya banyak motivasi dan dorongan. Saya ingin berbagi beberapa cerita mereka dengan rekan-rekan praktisi.

Kedua kakak beradik ini pertama kali memperoleh Fa pada tahun 2004. Mereka menghadapi banyak kesulitan saat mereka mencoba memulai bisnis. Mereka tertipu oleh ketenaran dan keuntungan. Meskipun mereka telah memperoleh Fa, pemahaman mereka tentang kultivasi tetap pada tingkat permukaan dan mereka jarang mempelajari ceramah Guru. Baru delapan tahun kemudian pada tahun 2012 ketulusan dan belas kasih seorang praktisi menggerakkan mereka dan membangunkan hati nurani mereka. Kedua kakak beradik itu dapat melepaskan keterikatan mereka untuk mendapatkan perolehan dan keuntungan dan benar-benar mulai berkultivasi Dafa.

Menyelamatkan Makhluk Hidup yang Ditakdirkan dengan Belas Kasih dan Tulus

Apa yang membuat kedua kakak beradik ini memutuskan untuk benar-benar mulai berkultivasi? Hal ini berkaitan dengan tindakan praktisi lanjut usia, bernama Aya, berusia 70 tahun.

Setelah dimulainya penganiayaan terhadap Falun Dafa pada 20 Juli 1999, banyak praktisi Dafa mulai menggunakan berbagai cara untuk memberi tahu orang-orang tentang fakta mengenai Falun Dafa dan mengungkap kebohongan dan propaganda yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) melalui media yang dikelola negara. Aya dan keluarganya termasuk di antara banyak praktisi yang pergi ke Beijing untuk membuktikan kebenaran Fa. Mereka dianiaya oleh polisi setempat setelah mereka kembali dari Beijing. Polisi menangkap putra dan suaminya, tetapi Aya berhasil lolos. Meskipun dianiaya, Aya tetap teguh dalam kultivasinya.

Aya kehilangan pekerjaannya dan untuk memenuhi kebutuhannya, dia menjual barang-barang rajutan kecil. Dia menjual produknya di pasar pagi. Aya sering pergi ke toko milik dua kakak beradik itu untuk membeli bahan dan dia menggunakan kesempatan itu untuk mengklarifikasi fakta.

Suami dari salah satu saudara perempuan itu adalah seorang perwira polisi, dan yang satunya lagi bekerja untuk sebuah lembaga pemerintah. Suami mereka diindoktrinasi oleh kebohongan dan propaganda sehingga membenci Dafa. Setelah mendengar bahwa Aya telah memberikan istri mereka salinan ceramah Guru, mereka mulai mengganggu, mengikuti, dan mengawasinya. Suatu malam, suami dari adik perempuan itu merontokkan gigi Aya, meninju wajahnya, dan mematahkan tulang rusuknya. Setelah Aya berteriak, “Guru, tolong selamatkan saya! Guru, tolong selamatkan saya” pria itu berhenti memukulnya dan pergi.

Aya dikirim ke rumah sakit, dan dokter mengatakan kepadanya bahwa dia harus menuntut pria itu untuk mendapatkan uang. Aya berkata dia tidak mau dan pulang ke rumah untuk belajar Fa dan melakukan latihan. Setelah sembuh, Aya melanjutkan untuk membangkitkan hati nurani orang-orang dengan belas kasih. Ketika kedua kakak beradik itu melihat betapa belas kasihnya pengikut Dafa, mereka memutuskan untuk mulai berkultivasi.

Lambang Falun Muncul di Panel Jendela

Guru berkata,

“Metode Gong yang berkultivasi ganda pada watak dan raga, membuat penampilan luar seseorang akan tampak sangat muda, orang ini akan tampak sangat jauh berbeda dengan usia yang sebenarnya. Pada suatu hari ada yang bertanya kepada saya: “Guru, anda lihat berapakah usia saya?” Sebenarnya dia sudah hampir berusia 70 tahun, namun penampilan luarnya terlihat baru berusia 40 tahun lebih. Tidak berkeriput, wajah bercahaya putih bersih, putih kemerahan, sama sekali tidak seperti orang yang hampir berusia 70 tahun. Kita selaku praktisi yang berlatih Falun Dafa dapat mengalami kondisi ini.” (Ceramah 5, Zhuan Falun)

Sang kakak seperti yang Guru sebutkan di atas dalam buku Zhuan Falun. Dia berusia 70 tahun, tetapi tampak seperti berusia sekitar 50 tahun. Dia sangat ceria dan sering berkata, "Saya beruntung telah memperoleh Dafa!" Di masa lalu, dia tidak pernah memaafkan dan memiliki banyak keterikatan, tetapi setelah berkultivasi Dafa dia berubah total.

Dia dengan penuh semangat belajar Fa, menghafal Fa, dan berusaha menyelamatkan makhluk hidup, meskipun suaminya keberatan. Dia kemudian melihat banyak lambang Falun dengan berbagai ukuran muncul di panel jendelanya. Dia tahu bahwa Guru yang agung dan murah hati menyemangatinya dan ini adalah sifat luar biasa dari Dafa!

Selain menghafal Zhuan Falun, sang kakak juga mempelajari ceramah Guru lainnya dan tercerahkan pada banyak prinsip Dafa. Dia mengerti bahwa tidak masalah kapan seseorang memperoleh Dafa, selama dia berkultivasi dengan tulus, dia akan menjadi pengikut Dafa masa Pelurusan Fa. Guru juga mencerahkannya melalui mimpi. Dia bermimpi sedang bersama Guru dan banyak faktor negatif mulai menghampirinya. Dia mengeluarkan senjata Fa dan menghancurkan kekuatan jahat. Ketika dia berbalik untuk melihat Guru, Guru tersenyum dan berkata, "Kamu adalah pengikut Dafa saya yang sejati." Dia kembali ke rumah bersama Guru setelah Guru mendorongnya untuk belajar Fa lebih banyak. Setelah mengalami mimpi ini, sang kakak menjadi lebih rajin belajar Fa.

Suami sang kakak menganiaya praktisi Falun Dafa dan juga keberatan dengan kultivasi istrinya. Tahun lalu dia mendapat konsekuensi dari perbuatannya itu. Dia didiagnosis dengan penyakit yang menyiksa dan parah. Kakak perempuan itu tetap tidak tergerak selama suaminya sakit dan merawatnya dengan hati yang tenang. Dia mengklarifikasi fakta kepada suaminya dan membuatnya sadar akan semua dosa yang dia timbulkan karena dia telah merugikan pengikut Dafa. Suaminya mengalami mimpi buruk dan ketika dia terbangun, dia berkata, "Saya sangat takut, tolong carikan peramal untuk saya!" Kakak perempuan itu hanya tersenyum dan berkata, “Apa yang harus ditakuti? Saya adalah murid Guru dan Fa alam semesta ada di rumah kita!” Tekad dan keyakinannya yang teguh pada Dafa mengubah lingkungan keluarga mereka. Ketika suaminya bertobat dan mulai dengan tulus melafalkan "Falun Dafa baik," tubuhnya menjadi lebih baik dari hari ke hari.

Kisah sang kakak membuat saya merasa bahwa Dafa adalah belas kasih dan perkasa. Pengikut Dafa menggunakan pikiran lurus dan belas kasih mereka untuk menyelamatkan orang.

Kebenaran Sang Adik

Sang adik bersifat lugas, kompeten, menawan, dan penyayang. Selama banyak gelombang reformasi, dia mengalami banyak kesulitan dalam merintis bisnisnya sendiri. Dia tidak mendapat dukungan dari keluarganya, dan dia juga mengalami banyak kesengsaraan yang membuatnya trauma. Dia belajar melepaskan keterikatan pada keluarga dan bisnisnya setelah berkultivasi Falun Dafa. Dia tidak lagi berjuang untuk mendapat ketenaran, kekayaan, dan sentimentalitas setelah berkultivasi Dafa. Dia ingin melakukan tiga hal dengan sepenuh hati dan dia menghargai waktu yang tersisa. Dia memberikan tokonya kepada menantu perempuannya dan berkata, “Cukuplah bagi saya untuk hidup dari uang pensiun saya. Saya tidak ingin hidup boros dan selama saya punya cukup uang untuk mencetak materi klarifikasi fakta, saya puas. Tidak ada yang lebih bermanfaat daripada belajar Fa setiap hari.”

Sang adik tercerahkan bahwa arti hidup yang sebenarnya adalah kembali ke asal yang sebenarnya. Dafa mengajarkan orang untuk menjadi orang yang lebih baik dan berjalan di jalur Dewa. Falun Dafa adalah Fa alam semesta yang mengajarkan orang untuk mengultivasi jiwa dan raga. Tujuan akhir dari Falun Dafa adalah mencapai kesempurnaan.

Tidak lama setelah sang adik memperoleh Fa, dia mendirikan tempat produksi materi klarifikasi fakta. Dia belajar bagaimana menggunakan dan mengoperasikan komputer dan printer. Dia bahkan membantu saya membuat brosur klarifikasi fakta selama pandemi tahun lalu. Kedua kakak beradik itu menaiki tangga di gedung apartemen untuk membagikan brosur dengan harapan lebih banyak makhluk hidup akan memahami fakta tentang Falun Dafa dan diselamatkan.

Sang adik juga membantu praktisi lain mencetak materi klarifikasi fakta dan mengunduh Mingguan Minghui, artikel dan audio berbagi pengalaman dari rekan praktisi.

“Falun berputar, dunia berubah; Dafa menyebar ke seluruh dunia sementara alam semesta berubah.” Ini adalah lirik dari beberapa musik Dafa. Praktisi Falun Dafa menjadi dewasa selama periode waktu ini. Kedua kakak beradik ini sangat berterima kasih kepada Guru dan Dafa!