(Minghui.org) Sekitar Hari Hak Asasi Manusia tahun lalu pada tanggal 10 Desember, praktisi Falun Gong di 38 negara menyerahkan daftar baru pelaku kejahatan kepada pemerintah mereka, mendesak agar memberikan sanksi kepada orang-orang ini karena menganiaya Falun Gong, termasuk melarang masuk dan membekukan aset di luar negeri. Negara-negara tersebut terdiri dari Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Australia, Selandia Baru, 22 negara Uni Eropa, dan 11 negara tambahan dari Asia, Eropa, dan Amerika. Di antara para pelaku yang terdaftar adalah Zhao Yukun, wakil sekretaris Komite Urusan Politik dan Hukum dan direktur Kantor 610 Kota Dalian.

* * *

Informasi Pelaku
Nama Lengkap Pelaku: Zhao (nama belakang) Yukun (nama depan) (赵玉琨)
Jenis kelamin: Pria
Negara: Tiongkok
Tanggal lahir: November 1962

Zhao Yukun

Jabatan

Maret 2019 – Sekarang: wakil sekretaris eksekutif Komite Urusan Politik dan Hukum Dalian (PLAC)

Desember 2016 – Maret 2019: wakil sekretaris PLAC Dalian dan direktur Kantor 610 Dalian

Tanggal tidak ditentukan: Anggota Komite Tetap Komisi Inspeksi Disiplin Kota Dalian dan wakil direktur Biro Pengawasan Kota

Kejahatan Utama

Sejak Partai Komunis Tiongkok (PKT) mulai menganiaya Falun Gong pada Juli 1999, PLAC dan Kantor 610 di Dalian, Provinsi Liaoning, telah sangat terlibat dalam pembantaian praktisi. Para praktisi menderita penangkapan dan penahanan sewenang-wenang, penyiksaan, dan hukuman. Banyak yang mengalami luka-luka atau bahkan meninggal karena penyiksaan yang mengerikan.

Penangkapan Massal, Hukuman Berat, dan Meninggal Teraniaya dari 2016 hingga 2019

Dari Desember 2016 hingga Maret 2019, Zhao Yukun secara aktif menerapkan penganiayaan terhadap Falun Gong selama masa jabatannya sebagai wakil sekretaris PLAC Dalian dan direktur Kantor 610.

Dalam dua tahun dari 2017 hingga 2018 saja, setidaknya 7 praktisi, termasuk You Zhenghua dan Sun Jingmei, dianiaya hingga meninggal dunia. Tujuh puluh empat orang dijatuhi hukuman, termasuk seorang pria berusia 81 tahun, dan 224 orang ditangkap dan rumah mereka digerebek tanpa surat perintah.

Jumlah praktisi yang dianiaya hingga meninggal atau dihukum di Dalian adalah yang tertinggi di seluruh Provinsi Liaoning.

Berikut ini adalah kumpulan kasus penganiayaan paling mengerikan selama periode ini:

Kasus 1: You Zhenghua Meninggal Setelah Pelecehan Berkelanjutan Oleh Polisi

Pada 3 Agustus 2017, lebih dari belasan petugas polisi dari Kantor Polisi Fude di Wafangdian mengepung rumah You Zhenghua. Karena suami You tuli dan tidak mendengar polisi yang mengumumkan memenggil dirinya, dia membuka pintu dan membiarkan polisi masuk.

Lebih dari belasan petugas bergegas masuk dan dengan cepat memenuhi rumah. Mereka mulai menggeledah dan menyita harta benda pribadi, tetapi tidak menunjukkan surat perintah. Setelah penggerebekan selesai, beberapa petugas tinggal di rumah You dalam upaya untuk menangkap praktisi lain jika mereka datang mengunjungi You.

Karena kaki You lumpuh dan terbaring di tempat tidur, petugas malah membawa suaminya ke kantor polisi untuk diinterogasi dan tidak melepaskannya sampai setelah jam 15:00 sore.

Selama lebih dari sebulan setelah penggerebekan, polisi terus-menerus menelepon keluarga You untuk mengganggunya. Tekanan mental berdampak pada kondisi You yang sudah lemah. Dia dikirim ke rumah sakit untuk perawatan tetapi meninggal pada 19 Desember. Dia berusia 65 tahun.

Hanya beberapa hari sebelum kematiannya, polisi memanggil keluarganya lagi dan memerintahkan mereka untuk membujuk You agar melapor ke kantor polisi.

Kasus 2: Zheng Decai Meninggal Dunia Tiga Bulan setelah Dibebaskan dari Penjara

Pada 4 September 2017, Zheng Decai ditangkap saat berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong. Penangkapannya disetujui pada 15 September.

Setelah 37 hari ditahan, Zheng menjadi tidak sehat dan dibebaskan dengan jaminan. Pada 27 Maret 2018, petugas yang menangani kasus tersebut pergi ke rumahnya dan memerintahkan agar pergi ke pengadilan untuk menandatangani “pernyataan jaminan tidak berlatih Falun Gong.” Petugas mengancam akan menghukumnya jika ia menolak mematuhi.

Pada April 2018, Zheng dijatuhi hukuman satu tahun enam bulan oleh Pengadilan Kota Zhuanghe. Awalnya penjara menolak menerimanya karena ia gagal dalam pemeriksaan fisik. Ditekan oleh Kantor 610, akhirnya penjara menerimanya.

Saat dipenjara, Zheng mengalami tekanan darah tinggi, takikardia, dan hemoptisis. Anggota keluarganya tidak diizinkan mengunjunginya. Saat dibebaskan pada 19 Agustus 2019, ia hampir tidak bisa berjalan dan sangat kurus. Ia meninggal pada 21 November 2019. Sebelum kematiannya, kader desa dan polisi setempat terus-menerus mendatangi rumahnya untuk mengganggunya.

Kasus 3: Menjadi Target dalam Penangkapan Kelompok, Lima Belas Praktisi Dihukum

Pada 8 Oktober 2017, 19 praktisi ditangkap dalam penyisiran polisi dan sembilan dari mereka kemudian didakwa. Antara April dan Juni 2018, pengadilan mengadakan sidang kasus praktisi dan menjatuhkan hukuman penjara. Hu Zhiqin dihukum 7,5 tahun, Lai Guifang dihukum 7 tahun, Cao E dihukum 3,5 tahun, dan Hao Fukui, 81, dihukum 3 tahun.

Pada 12 November 2018, PLAC Dalian, Kantor 610, Kantor Keamanan Domestik, dan Kantor Polisi Distrik Zhongshan menangkap 23 praktisi setelah memantau kehidupan sehari-hari mereka selama beberapa waktu. Enam dari mereka kemudian dihukum: Xu Yanxia dihukum 8,5 tahun; Song Xuecun, Chen Yuerong dan Zhang Kexin masing-masing dihukum 8 tahun; Cheng Yurong dihukum 4 tahun; dan Jiang Lianxiang dihukum 3 tahun 3 bulan.

Pada 12 November 2018 juga ditangkap, Song Shuchun kemudian dijatuhi hukuman tiga tahun dengan masa percobaan empat tahun. Dia ditahan di Pusat Penahanan Yaojia selama 13 bulan di mana dia mengalami penyiksaan berat. Dia meninggal pada 30 Mei 2020 pada usia 71 tahun. Selama bulan terakhir hidupnya, dia tidak bisa makan.

Kampanye Propaganda, Penangkapan Massal, dan Lebih Banyak Kematian Sejak 2019

Pada Maret 2019, setelah Zhao mendapatkan jabatan lain sebagai wakil sekretaris PLAC Dalian, ia bekerja sama dengan tiga wakil sekretaris badan lainnya, Yu Dequan, Xiong Boli, dan Liu Hong, untuk mengintensifkan penganiayaan.

Dalam tiga tahun sejak itu, ia telah mengoordinasikan beberapa penangkapan besar-besaran, menyebabkan sedikitnya 20 praktisi dianiaya hingga meninggal.

Pada tahun 2019, setidaknya 26 praktisi dijatuhi hukuman dan 87 ditangkap di Dalian. Pada tahun 2020, 14 orang dijatuhi hukuman dan 142 orang ditangkap.

Pada 10 dan 11 Juli 2020, polisi di Dalian menangkap sedikitnya 30 praktisi dan menggerebek rumah mereka tanpa surat perintah. Di antara mereka, tujuh praktisi dijatuhi hukuman antara tiga sampai sembilan tahun penjara.

Pada awal Juni 2021, polisi di Dalian menangkap sedikitnya 29 praktisi dan menggerebek rumah mereka. Di antara mereka, Sun Xiujun ditangkap di rumahnya sekitar pukul 18:00 sore. pada 2 Juni. Dia disiksa sampai meninggal pada 19 Juli, lebih dari sebulan kemudian.

Pada 29 Oktober 2021, media milik pemerintah PKT melaporkan bahwa PLAC Dalian menjalankan kampanye propaganda melawan Falun Gong. “Aktivitas publisitas dan pendidikan anti-ajaran sesat” dirancang untuk menghasut kebencian terhadap praktik tersebut melalui serangkaian pameran publik di seluruh Dalian dan menjangkau hampir satu juta orang.

Pada tahun 2021, setidaknya 9 praktisi dari Dalian dianiaya hingga meninggal, 38 dihukum, 142 ditangkap, 276 dilecehkan, dan 2 dibawa ke pusat pencucian otak.

Kasus Penganiayaan Terpilih di 2021

Kasus 1: Dihukum Empat Tahun Tepat Setelah Menjalani Tiga Tahun, Liu Xiyong yang berusia 80 tahun Meninggal di Penjara

Liu Xiyong adalah penduduk Desa Shihe di Distrik Jinzhou, Kota Dalian, Provinsi Liaoning. Pada Februari 2017, ia dijatuhi hukuman tiga tahun penjara karena berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong. Pada 9 April 2018, ia dimasukkan ke Penjara Dongling di Kota Shenyang. Pada 8 April 2021, masa hukumannya berakhir, tetapi bukannya dibebaskan, ia dipindahkan ke Pusat Penahanan Distrik Jinzhou di Kota Dalian. Ia kemudian dijatuhi hukuman empat tahun penjara lagi, dan pada 28 September 2021, dia dimasukkan ke Penjara No. 3 Dalian. Pada 9 Desember 2021, dia dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Dalian karena kesehatannya yang memburuk. Keluarganya berulang kali meminta agar dia dibebaskan dengan alasan medis, tetapi Penjara No. 3 Dalian menolak permintaannya. Pada 29 Desember 2021, ia meninggal akibat penganiayaan pada usia 81 tahun.

Kasus 2: Ren Haifei Dihukum 10 Tahun dan Sun Zhongli Dihukum Tujuh Tahun

Ren Hanfei ditangkap dari apartemen sewaannya pada 26 Juni 2020. Polisi mengambil uang tunai 550.000 yuan (Rp 1.210.000.000), serta kartu digital dan produk elektronik senilai lebih dari 200.000 yuan (Rp 44o.ooo) Pada hari yang sama, Sun Zhongli dari Dalian juga ditangkap, dan kediamannya digeledah.

Setelah ditahan selama lebih dari setahun, kedua praktisi itu muncul di Pengadilan Distrik Ganjingzi pada 8 September dan lagi pada 23 September 2021. Ren dijatuhi hukuman sepuluh tahun penjara dan denda 100.000 yuan, sedangkan Sun dihukum tujuh tahun dan denda 70.000 yuan (Rp 154.000.000). Mereka mengajukan banding atas hukumannya.

Di pusat penahanan, Ren dipukul dengan sangat kejam oleh polisi hingga menderita gagal jantung dan ginjal. Untuk sembuh dari kondisi kritis membutuhkan 19 hari perawatan medis.

Selama pandemi tahun 2022, PLAC Dalian menargetkan para praktisi dalam kampanye “Sapu Bersih” dan mengganggu mereka dalam skala besar.

Pada malam 19 Januari 2022, Zhang Siqin ditangkap secara sewenang-wenang dan dibawa ke Pusat Penahanan Dalian. Seminggu kemudian, pada 27 Januari 2022, dia meninggal karena muntah darah di pusat penahanan. Dia berusia 69 tahun.

Ding Guochen ditangkap pada 10 Juli 2019 dan ditahan di Pusat Penahanan Dalian Jinzhou, di mana ia menderita pendarahan otak akibat penyiksaan. Pada 23 Februari 2021, Ding, yang telah koma selama hampir sebulan, dijatuhi hukuman dua tahun penjara oleh Pengadilan Distrik Jinzhou. Istrinya, Yan Qinghua, dijatuhi hukuman tiga tahun enam bulan penjara. Ding meninggal dunia pada tanggal 30 April 2022 di tengah pelecehan terus-menerus. Ia berusia 51 tahun.

Sebagai wakil sekretaris eksekutif PLAC Dalian saat ini, Zhao berpartisipasi langsung dalam pelaksanaan penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong dan memikul tanggung jawab langsung atas pelanggaran hak asasi manusia yang mencolok yang telah terjadi, dan masih terjadi, di kota Dalian.